20

406 10 0
                                    

Ji na pov
Aku memencet password rumah Hyunbin. Aku segera masuk kedalam, membuka tirai tirai didalam rumah itu. Membiarkan matahari memasukan sinarnya sebentar.

Aku membuka isi kulkas dan melihat sebuah apel. Aku segera memakannya. Tak lama terdengar ada yang menekan panel pintu. Aku melihat siapa yang datang sambil menikmati apel.

"Wo!..ini dia kekasihku yang selama ini kurindukan" ujarnya saat tau aku ada dirumahnya.

Dengan semangat dia mendekatiku, saat dia ingin menciumku, aku memaling wajah menghindarinya.

Hyunbin menghela nafas, tertawa pelan sambil melihatku yang terlihat kesal padanya. Aku melirik koper yang dibawanya.

"Barang barangku tidak banyak, jadi hanya bawa 1 koper saja"

Hyunbin memelukku dari belakang. Tapi aku kembali menghindarinya, lagi dia memandang heran padaku.

"Ada apa dengan wajahmu?" Tanya ku datar

"Beginilah tampangku ketika sedang bekerja, muka lelah karena kurang tidur. Tapi..bukan kah ini seksi". Hyunbin menggeret kopernya ke dalam kamar.

"Tidak. Kenapa?, apakah para gadis diluar sana berfikiran kalau itu seksi?"

Hyunbin menghentikan langkahnya.

"Apakah pekerjaanmu sudah selesai?"

"Belum"

"Menjadi artis terlihat sangat kasar, apakah menurutmu itu sesuai untukmu?".

Hyunbin menoleh ku dengan pandangan tak nyaman.

"Kau makan dengan teratur?"

"Begitulah" jawabnya singkat.

"Selama disana berpa jam tidurmu dalam sehari?"

"Aku rasaa cukup"

"Dimana saja kau tidur?"

"Di mobil, jika aku dalam perjalanan pekerjaan"

"Kau yakin bisa tertidur di mobil dengan nyaman?. Tidak kah kau bisa tidur di hotel biarpun hanya sebentar?"

"Tidak saatku bekerja, aku tidak memiliki waktu memikirkan tidur kecuali saat aku dimobil"

Aku menutup mataku, mengerutuk pelan.

"Kau sudah makan?, mau kubuatkan makanan?" Tanyaku lagi.

"Aku tidak nafsu makan" jawabnya sambil membuka kopernya.

"Kau tidak hanya makan ketika kau ingin, kau makan ketika saatnya untuk makan" ujarku dengan nada tinggi yang membuat Hyunbin kembali menoleh dengan tak nyaman.

"Ah! Kurasa aku tak bisa menjadi pacarmu."lanjutku kesal.

Hyunbin menghela nafas panjang mendengar ucapanku..

"Keluarlah, aku akan memasakan makanan buat mu" tukasku kemudian keluar .

Hyunbin memandang kesal,

***
Hyunbin pov

"Apa-apa ini, padahal sudah lama tidak bertemu dan aku begitu merindukannya. Tapi...dia malah mengomeliku" aku menggerutuk pelan. Aku mengela nafas lalu mengikutinya keluar.

Saat aku keluar, aku melihat manager Jih sudah duduk manis di meja makan.

"Hyung, kapan kau datang?"

"Aku kesini hanya mampir, mau mengantar satu kopermu yang terbawa di mobilku, dan Ji na menawariku makan."

Aku memperhatikan Ji na yang tengah sibuk mempersiapkan makanan buat ku.

Kunci Hati [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang