25

346 16 2
                                    

Kim Ji na pov
Aku berjalan sambil tersenyum, dan sedikit bersenandung. Sebuah notif masuk, aku mengambil ponselku.

"Aku merindukanmu. Harum tubuhmu masih tertinggal di mobilku. Aku bener benar mencintaimu, Kim Ji na".

Aku tertawa pelan membaca chatnya. Aku segera membalas.

"Aku...52% terpengaruh".

Aku mengirim pesan itu. Aku memasukan lagi ponselku ke tas. Sepanjang jalan aku tak bisa menahan senyumku.

Langkahku terhenti saat melihat Manager Jih berdiri di depan pintu rumahku. Manager Jih membungkuk memberi salam pada Ji na.

Pelayan mengantar pesanan yang aku order. Manager Jih terlihat sedikit bingung. Suasana terasa canggung.

"Ada apa manager Jih, sepertinya ada hal yang ingin kau sampaikan padaku." Ujarku membuka percakapan.

"Maafkan aku karena tiba tiba menemuimu dengan cara begini Ji na ssi."

"Ah!, tidak masalah. Tapi, apa alasanmu ingin bertemu?"

"Kau sangat----menyukai Hyun Bin ssi?" Manager Jih bertanya dengan suara ditarik tarik.

"Ya, tentu saja" jawabku sedikit kaget mendapat pertanyaan begitu.

Manager Jih mengangguk pelan, menunduk dan menghela nafas pelan.

"Apakah salah aku menyukai Hyun Bin ssi?. Kau kan sudah tau perasaanku padanya"lanjutku kemudian.

"Kim Ji na nim. Aku sudah 10 tahun menjadi managernya. Bisa dibilang, Hyun Bin seperti adikku sendiri. Jika semua berjalan baik baginya aku merasa lebih bahagia, dan jika ada yang salah sangat sulit bagiku."

"Saat perceraianya menjadi awal kehancuran karirnya. Dia menikah di usia muda, dan disaat karirnya sedang bersinar. Tak lama setelah itu mereka bercerai. Para penggemar meninggalkannya, menghujatnya karena tidak bisa mempertahankan rumah tangganya, hingga keluar berita kalau mereka bercerai akibat Hyun Bin berselingkuh."

"Aku menyaksikan Hyun Bin ssi berjuang untuk meninggalkan masa lalunya dan meraih kembali yang sempat hilang. Aku berdoa setiap hari agar dia kuat menghadapi kesulitannya".

"Hyun Bin memulai lagi semuanya dari nol, sama saat dia pertama kali masuk kebidang ini. Alasan dia bisa bertahan selama ini adalah karena harapannya untuk kembali ke industri ini dan ke masa dia dicintai oleh semua orang.

"Saat pemberitaan tentang isu politik mencuat, terkadang para wartawan akan menutupinya dengan mengungkap skandal artis artis yang tengah jadi pusat perhatian. Jadi.....seandainya terungkap kebenaran Hyun Bin sedang berpacaran denganmu, orang mungkin akan meragukannya lagi. Ji na nim, saat ini adalah masa masa yang penting buat Hyun Bin"

Aku terpana, tiba tiba aku merasa gugup. Suasana tersa mene-gangkan.

"Jadi, maksud dari pembicaraan ini--?" Tanyaku dengan nada terbata.

"Aku tau ini klise---bisakah....kau putus dengan Hyun Bin ssi?" Manager Jih memandangku penuh harap.

Aku mene-gang defensif. Aku mengigit bibirku, terkejut mendengar permintaan manager Jih. Aku merasakan serbuan kepanikan.

Bagaimana mungkin berkencan dengan Hyun Bin akan membunuh karirnya. Pikirku dalam hati.

Air mataku hampir jatuh, tapi aku berusaha menahannya. Aku memeluk tubuhku yang mulai gemetar.

AKu menarik nafas panjang, mengusir rasa takutku. Jantungku berdebar begitu keras, dan nyaris membuatku sesak.

Aku mendesah, menyadari jika manager Jih tengah menanti jawabanku.

Kunci Hati [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang