10

427 17 1
                                    

Jin Pov

Brukkk!
Aku membanting pintu dengan kencang.

"Apa aku terlihat mudah bagimu?" aku akan membuatmu menyesal mengenalku. Lihat saja. O! Woah Beraninya dia, beraninya manusia kaku ini mendekatiku"

Pintu kamarku diketuk dari luar.

"Apa..?, masih berani..."

Aku membuka pintu dan..

Spalshhh!!

Hyunbin menyiramku dengan wine di gelasnya. Aku memekik kaget atas perbuatannya.


"Aku sudah bilang, apapun yang terjadi, penghinaan dibalas penghinaan" jawabnya dengan santai dan Hyunbin tersenyum mengejek dan beranjak pergi.

"Hei!" Pekikku tidak terima

"Apa?" Dia berbalik lalu mengangkat botol winenya.

"Kau mau minum lagi?"lanjutnya dengan senyum mengejek ku.

Aku menatap dingin padanya.

"Tapi...aku tidak berselera lagi"

Aku kesal sekali melihat sikapnya. Dengan santainya dia masuk kekamarnya meninggalkanku yang basah kuyup. Wah...dia memang kurang aja.

Aku segera balik kekamar, emosiku sudah tidak bisa ditahan.

"Ah!...Sialan..., ini sudah keterlaluan"getutukku sambil mengelap wajahku dengan tisu.

Aku segera menganti pakaian ku yang basah. Tapi didalam hati masih ngupat kesal dengan hyunbin.

"Kurang ajar, dia pikir dia siapa.  Dulu di swiss aku gak bisa apa apa. Tapi disini tidak bisa dibiarkan". Upatku marah.

Sangking terburu burunya ingin menghampiri Hyunbin dikamarnya, aku sampai tersandung kaki meja hingga membuat ku terjatuh.

Dengan penuh emosi aku membuka pintu kamarnya. Aku menatapnya penuh tajam


"Hei!, memangnya kau pikir kau siapa?" Ujarku dengan nada kesal.

Hyunbin menghela nafas, lalu menatapku sambil bersandar didinding.

Hyunbin menghela nafas, lalu menatapku sambil bersandar didinding

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kaukan sudah mengenalku. Kenapa masih bertanya?" jawabnya santai.

"Pergilah dari hadapanku, cari saja kamar atau hotel yang lain. Jangan menginap di hotel ini lagi. Ok, selamat tinggal" usirku dan melangkah keluar tapi Hyunbin menahanku

Kunci Hati [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang