Kim Ji na pov
"Brensek....hei berhenti, kembalikan tas ku" pekikkuPencopet itu membajak sebuah mobil dan menarik paksa pemiliknya untuk keluar, kemudian melaju jauh. Langkahku terhenti melihat hal itu.
Aku bingung mencari taxi untuk mengejar pencopet itu. Tiba tiba Sebuah mobil berenti mendadak di dekatku
"Hoi.... kau. Kau pikir kau siapa?" Ujar Hyunbin. Aku melihat siapa yang menegurku. Lalu tampa pikir panjang aku segera masuk ke dalama mobilnya. Hyunbin menatap heran.
"Ikuti mobil itu" ujarku.
Hyunbin melihat kejalan
"Memangnya kenapa?"
"Aku..aku..ah..pencopet itu membawa kabur tasku. Didalamnya ada benda berharga yang tak ternilai harganya. Kalau sampai hilang aku bisa mati. tolong lakukan sesuatu yang baik dalam hidupmu. Ho!, cepatlah"
Hyunbin menutup matanya menghela nafas lalu menjalankan mobilnya.
Hyunbin membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi, menyalip diantara mobil ke mobil. Aku berpegangan pada gantungan dipintu agar tidak terlalu terombang ambing.
"O!, itu mobilnya...cepatlah..ayo cepat" ujar ku antusias.
Kejar kejaran pun tak terhindari, Hyunbin menambah laju lebih mobilnya.
"Mana ponsel mu" pintaku.
"Buat apa?"
"Sudah jawab saja mana ponselmu, aku pinjam sebentar"
Hyunbin menunjuk dasbord dengan sedikit memonyongkan bibirnya. Aku segera membuka dasborb mobilnya untuk mengambil ponselnya.
Aku menelpon 119 untuk meminta bantuan. Hyunbin melirikku sambil tersenyum tipis.
"Ya hallo, saya kim Ji na. Tolong pastikan untukku. Ada seorang pencopet yang sudah membajak sebuah mobil dengan nomor plat 3***. Baiklah. Tolong hubungi polisi juga. Terimakasih".
Hyunbin semakin melaju dengan kencang, dia berusaha mengendalikan laju mobilnya agar tidak terjadi tabrakan dengan yang lain.
Aku kembali menelpon.
"Kang Hera ssi"
"O!, Kim Ji na kau dimana?, kenapa pergi tak bilang- bilang?"
"Ceritanya panjang, aku menelponmu hanya ingin memberi tau saja. Mungkin aku pulang terlambat"
"Tapi...hallo...Ji na ssi...hallo...ya Kim Ji na....". Telpon ku tutup
Hyunbin terlihat tegang wajahnya, Saat di perempatan jalan aku menjerit ketika tiba tiba saja dia berbelok dengan sudut yang tajam, untuk menghindari mobil dari arah berlawanan hingga kami nyaris terbalik tapi Hyunbin bisa mengendalikannya.
Aku terkejut tak bisa berkata apa apa. Tampak Hyunbin juga mehela nafas dengan lega setelah berhasil mengendalikan laju mobilnya.
"Wah, pencopet itu pintar sekali bawa mobilnya. Kurasa di punya perkerjaan sampingan sebagai pembalap..ya...pasti dia seorang pembalap."
"Disaat seperti ini masih bisa melawak" ujarku kesal.
Hyunbin melambatkan laju mobilnya untuk melihat papan penunjuk arah.
"Dia menuju kyungdo?" Ujarnya.
"Cepat kejar jangan lengah"
"Woah kau ini tidak tau malu sekali. Itu permintaan atau perintah? Sindirnya sambil menyeringai kecil.
"Setelah kita menangkap orang itu. Kita harus bicara penting oke." Lanjutnya.
Aku menatapnya, kemudian aku melihat ada darah keluar dari kepala bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kunci Hati [End]
Fanfiction"Apa kau percaya kalau cinta akan selalu memberikan kebahagiaan, keberanian, kenyamanan?" -Kim Ji na "Dan juga ada rasa sakit, kebencian, kesedihan dan putus asa, cinta juga tidak memberikan kebahagiaan. tapi, cinta juga...