Vest entertaiment
Writer povPonsel bergetar, Hyun Bin menoleh. Ia bersiap-siap menekan tombol "abaikan" ketika melihat siapa yang menelpon. Hyun Bin mengerinyit.
Matanya sejenak menerawang, seperti memikirkan sesuatu. kemudian mengangkat telefon ke telinganya.
"Sajang nim" sapanya pendek.
"Kurasa dia hari ini akan tiba di korea." Detektif yang Hyun Bin sewa berkata tampa basa-basi.Tubuh Hyun Bin menegang, tangannya mencengkram ponsel hingga jemarinya mati rasa.
"Kapan?""Menurut informasi dari orang suruhanku, pesawatnya akan mendarat malam ini di Incheon. Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Hyun Bin terdiam, merapatkan bibir, cengkramannya di telpon semakin erat. Keheningan panjang melanda.
"Sajang nim!"
"Tetap awasi saja, dan pastikan ia selamat sampai ke tujuannya. Infokan saja jam mendaratnya."
Setelah menutup telponnya, rasa gelisah menyerangnya. Iya mengangkat kedua lengannya merenggang sejenak. dua tahun yang panjang untuk seorang budak cinta sepertinya. Kabar ini memberikannya kegembiraan yang meluap-luap didalam dadanya. Tapi, Kemudian ia sadar diri, apakah pantas mengharap Ji na akan menerimanya kembali.
Hyun Bin bangun dari duduknya dan mondar-mandir sambil memegang bibir bawahnya, berfikir dengan gusar. Kebingungan melanda.
Ingin rasanya menemui Ji na di bandara. Tapi ia takut. Takut akan reaksi Ji na dengan kehadirannya. Ia mengusap tengkuknya, sambil memikirkan seperti apa baiknya.
Ia menatap bayang dirinya di kaca.
"Ya, sebaiknya tidak kesana". Kata Hyun Bin seolah-olah berbicara dengan sisi dirinya yang lain.
"Hei, kenapa tidak. Anggap saja kau sedang janjian bertemu dengan seseorang dan tidak sengaja bertemu dengannya" jawab sisi Hyun Bin yang lain.
"Kalau itu terjadi, apa yang kau katakan?, apa rencanamu?" Kata Hyun Bin pada dirinya.
"Bodoh dengarkan aku, kau akan tetap kesana dan tidak sengaja bertemu dengannya. Jalan mendekatinya dengan santai dan katakan. 'Lama tidak berjumpa', 'senang bertemu denganmu', 'apa kabarmu?." Sisi lain dirinya bersemangat menjelaskan.
"Itu saja?, benar itu saja?"
Tapi kemudian Hyun Bin berbalik lagi, dan terdiam lama. Seolah berfikir. Akhirnya dia pasrah dan terduduk di sofa favoritnya.
"Hyun Bin ssi...!" Suara manager Jih menganggetkannya. Dengan terburu ia mematikan pc nya agar tidak ketahuan tengah melihat vedio Kim Ji na.
"Bisakah kau masuk tampa berteriak begitu?. Beraninya kau meninggikan suaramu pada ku." Kata Hyun Bin dengan kesal. Ia berbicara sambil menunjuk-nunjuk.
Manager Jih langsung berubah sikap.
"Maaf, tapi..kenapa kau kelihatan kesal?. Suasana hatimu sedang buruk?."Hyun Bin melepas jas nya lalu meletakan disandaran kursi. Lalu dia pun duduk.
"Hyung, apa kita tidak ada acara di Incheon?."
"Tidak ada." Jawab manager Jih cepat.
"Tunggu!, Incheon?. Setauku kau tidak pernah punya acara disana. Ada apa?, tiba-tiba ingin ke Inceon?". Manager Jih menatap dengan penasaran.
Hyun Bin mengembungkan kedua pipinya, memalingkan wajah dari manager Jih.
"Sajang Nim"
"Berhenti terlalu ingin tahu tentang hidup orang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kunci Hati [End]
Fanfiction"Apa kau percaya kalau cinta akan selalu memberikan kebahagiaan, keberanian, kenyamanan?" -Kim Ji na "Dan juga ada rasa sakit, kebencian, kesedihan dan putus asa, cinta juga tidak memberikan kebahagiaan. tapi, cinta juga...