6. Something Weird

2.5K 312 14
                                    

Jensoo💙

I am back again in here, after 1 week 😁 please forgive me..

Happy Reading


Matahari terlihat semakin terik, namun tidak membuat Lio menyerah untuk mencari pekerjaan. Setiap tempat yang membutuhkan seorang pekerja baru pasti dimasuki oleh lelaki itu.

Namun sayangnya, semua menolaknya sebelum ia sempat menjelaskan pengalaman kerja yang pernah dilakukannya. Lio tidak mengerti dimana letak kesalahannya. Semua seolah sudah diatur dengan rapi hingga membuat laki-laki itu ingin menyerah saja.

Lio memasuki sebuah cafe yang cukup ramai hari itu. Mengingat ini sudah hampir jam makan siang, tentu saja para pengunjung berbondong-bondong untuk mengisi perut mereka.

Lio berjalan dengan canggung, menghampiri seorang laki-laki yang berdiri di belakang meja kasir. Tersenyum kaku saat seseorang tersebut menatapnya dengan ramah.

"Permisi, apa benar cafe ini sedang membutuhkan pelayan baru? Aku membacanya di depan." Ujar Lio.

"Ya, benar. Aku akan mengantarkanmu pada manajer kami." Sahut laki-laki itu.

Lio mengangguk kecil dan mengikuti laki-laki yang memiliki tinggi dibawahnya itu. Mereka sampai di sebuah ruangan kecil dengan pintu berwarna coklat. Laki-laki itu mengetuk pintunya sebentar sebelum akhirnya membukanya.

"Ada yang ingin melamar pekerjaan, hyung." Kata laki-laki itu sembari menunjuk Lio. Lio membungkuk sopan.

"Kau bisa keluar, Jaebum-ah." Ujar sang manajer.

"Duduklah." Katanya kemudian setelah seorang pegawai bernama Jaebeum itu keluar.

"Jadi, kau ingin bekerja sebagai pelayan?" Tanya Manajer.

"Ya." Jawab Lio.

"Siapa namamu?"

"Lio Manoban."

"Bagaimana dengan pengalaman- siapa namamu tadi? Lio Manoban?"

Manajer tersebut menghentikan pertanyaan yang hendak diajukannya pada Lio, dan terlihat terkejut dengan nama laki-laki itu.

"Ya. Nama saya Lio Manoban." Ujar Lio dengan kening berkerut.

"Ah, maaf. Saya tidak bisa menerima Anda." Sang Manajer terlihat menyesal. Lio tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya.

"Tetapi kenapa? Saya memiliki banyak pengalaman kerja. Saya juga pernah bekerja sebagai pelayan." Kata Lio meyakinkan.

"Maafkan saya, Lio-ssi. Saya tidak bisa. Anda bisa keluar sekarang. Saya masih banyak pekerjaan." Ucap sang manajer sopan.

Sedikit merasa bersalah saat melihat wajah kecewa Lio. Lio menghela nafas dan berdiri dari duduknya.

"Terima kasih." Gumam Lio dan segera keluar dari ruangan manajer tersebut.

"Sepertinya dia pekerja keras. Sayang sekali ada seseorang yang mem-blacklist namanya seperti ini." Ujar manajer dengan menggelengkan kepalanya.

--

Lio duduk di halte bis dengan wajah putus asa. Baju yang dikenakannya terlihat sedikit basah oleh keringat. Selain karena panasnya matahari, ia juga sudah cukup lelah berkeliling untuk mencari pekerjaan hari ini.

Sayang sekali tidak ada satu tempat-pun yang bersedia menampungnya sebagai pekerja. Lio benar-benar bingung. Ia tidak tau harus berkata apa pada ibu Jennie nanti.

Bagaimana caranya ia membiayai hidupnya dan ibu Jennie? Ibu Jennie harus selalu meminum obatnya, agar penyakitnya tidak kambuh dan semakin parah. Darimana ia mendapat uang untuk membeli obatnya?

That Painful Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang