55. Period of Pregnancy (Thank You)

5.1K 399 85
                                    

Jensoo💙

Happy Reading

–Three Months of Pregnancy–

Jisoo keluar dari kamar setelah bangun dari tidur siangnya. Laki-laki itu menguap lebar sembari merentangkan tangannya ke atas. Ia menggaruk kepalanya yang gatal hingga membuat rambutnya menjadi semakin berantakan.

“Jennie-ya..” Panggilnya.

Ia tidak menemukan Jennie di dalam kamar saat bangun tidur tadi. Jisoo segera turun ke bawah sembari menatap kesana-kemari mencari keberadaan istrinya. Di dapur maupun ruang makan gadis itu tidak ada. Jisoo melangkahkan kakinya menuju ke ruang keluarga.

Dia bernafas lega saat melihat gadis itu sedang duduk di sofa yang berada di sana. Dengan senyum yang mengembang, Jisoo menghampiri Jennie. Langkah Jisoo terlihat memelan saat ia melihat bahu Jennie yang berguncang dan terdengar isakan pelan dari gadis itu.

“Jennie-ya, ada apa?” Tanya Jisoo khawatir.

Ia kembali melangkah dan duduk di samping gadis itu. Wajah Jennie basah oleh airmata.

“Yah, kau kenapa? Kenapa menangis? Ada yang sakit? Perutmu sakit?” Jisoo merasa sangat takut dan khawatir.

“Kita ke rumah sakit saja, ya?” Ucap Jisoo sembari beranjak untuk bersiap-siap.

“Kenapa harus mati?” Isak Jennie. Jisoo mengurungkan niatnya dan kembali duduk di samping gadis itu.

“Apa kau bilang? S–siapa yang mati?” Tanya Jisoo pelan.

“Itu, oppa.” Jawab Jennie sembari menunjuk ke arah layar persegi di hadapannya.

“Laki-laki itu mati karena menyelamatkan perempuan yang dicintainya. Huaaaaaa.. Kenapa dia harus mati?!” Isak Jennie semakin menjadi.

Jisoo menatap TV itu dengan pandangan kosong. Jadi, yang sedang ditangisi oleh gadis itu adalah film yang sedang ditontonnya? Dan jantung Jisoo baru saja hendak melompat keluar karena mengkhawatirkan gadis itu. Apa ini? Kenapa Jisoo terlihat seperti orang bodoh saat ini?

“Kau menangisi film bodoh itu?” Tanya Jisoo tidak percaya. Jennie menatap Jisoo dengan tajam.

“Film bodoh? Apa kau baru saja mengejek filmku?!” Bentak Jennie.

“T–tidak, sayang. Maksudku–“

“Kau yang bodoh! Kau yang tidak peka. Huhuhuu.. Filmnya sedih sekali. Aku tidak mau menontonnya lagi.” Ucap Jennie yang sudah kembali menangis.

“Ya, ya. Kau tidak perlu menontonnya lagi.” Timpal Jisoo.

“Aku matikan TV nya, ya?”

“Kenapa kau mau mematikannya?! Kau tidak suka melihatku menonton TV huh?!” Bentak Jennie lagi membuat Jisoo terkejut.

“Bukan seperti itu, sayang.”

“Jahat! Aku membencimu, oppa.” Ujar Jennie sembari beranjak dan meninggalkan ruang keluarga. Masih dengan bahunya yang berguncang karena menangis.

Jisoo menatap gadis itu sembari menghela nafas panjang. Banyak yang bilang bahwa wanita hamil menjadi lebih sensitif. Dan Jisoo sangat menyetujui itu. Jennie menjadi semakin sensitif akhir-akhir ini. Membuat Jisoo harus berhati-hati dalam berbicara, jika tidak ingin melihat gadis itu mengamuk.

——

–Six Months of Pregnancy–

Jennie keluar dari kamar mandi menggunakan bathrope. Ia segera menghampiri ruang pakaian di mana pakaiannya dan Jisoo berada. Saat melihat cermin tinggi yang berada di sana, Jennie segera menghampirinya dan berdiri dihadapan cermin tersebut.

That Painful Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang