17. Never Let You Go

2.3K 339 45
                                    

Jensoo💙

Happy Reading


Keadaan Jisoo sudah semakin membaik, dan ia sudah bisa mengerjakan tugasnya dengan benar. Ia dan Seulgi baru saja menyelesaikan rapat dengan salah satu rekan bisnis sembari menikmati makan siang. Saat ini keduanya sedang dalam perjalanan pulang ke kantor. Karena masih banyak pekerjaan yang harus mereka selesaikan.

"Nyonya Jung terus menghubungiku, Jisoo-ah. Ia ingin bertemu denganmu. Katanya sulit sekali bertemu denganmu akhir-akhir ini. Saat ia ke kantor, kau tidak ada di sana." Kata Seulgi.

Jisoo menatap jendela mobil dan tampak tidak tertarik mendengar ucapan Seulgi.

"Kau tidak boleh mengabaikan ibumu terus. Dia pasti mengkhawatirkanmu"
Seulgi mencoba menasehati Jisoo, namun laki-laki itu malah mendengus kasar.

"Tidak mungkin." Sahut Jisoo kemudian.

"Yah, apanya yang tidak mungkin? Sudah sewajarnya jika seorang ibu mengkhawatirkan anaknya."

"Tapi tidak untuk ibuku."

"Lagipula tujuan ibuku terus merecokiku adalah karena ia ingin menjodohkanku dengan wanita pilihannya." Kata Jisoo membuat Seulgi terkejut.

"Menjodohkan? Kau sudah menikah, Jisoo-ah." Komentar Seulgi.

"Kau pikir aku tidak tau?"

"Lalu apa alasan Nyonya Jung melakukannya?" Tanya Seulgi.

"Tentu saja karena dia tidak menyukai Jennie." Jawab Jisoo.

"Kenapa-"

Seulgi tidak dapat menyelesaikan ucapannya karena ia baru saja menginjak rem mobil secara tiba-tiba. Membuat tubuh Jisoo mau-pun dirinya terlonjak ke depan dan hampir membentur dashboard mobil. Jisoo sangat terkejut dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Seulgi. Ia menatap Seulgi dengan matanya yang membesar.

"Hati-hati, Kang Seulgi!" Bentak Jisoo.

Seulgi tidak menanggapi bentakan Jisoo. Ia mengangkat sedikit kepalanya dari balik stir, dan melihat ke depan. Wajahnya terlihat pucat dan ia mencengkram stir mobil dengan kuat.

"Ada apa?" Tanya Jisoo bingung.

"Se-sepertinya aku menabrak orang, Jisoo-ah." Bisik Seulgi membuat Jisoo melebarkan matanya.

"Apa?!"

"Ba-bagaimana ini?" Seulgi terlihat panik.

Jisoo segera keluar dari mobil untuk melihat keadaan orang yang ditabrak Seulgi.

Seorang wanita paruh baya terduduk di depan mobil Jisoo sembari membersihkan kakinya yang terlihat kotor. Wajah wanita itu juga terlihat sedikit pucat membuat Jisoo berpikir bahwa Seulgi mungkin memang sudah menabraknya. Dengan langkah pasti, Jisoo mendekati wanita paruh baya tersebut. Ia menatap wanita itu dari atas hingga ke bawah, dan sedikit bernafas lega saat tidak menemukan luka di tubuh wanita itu.

"Anda baik-baik saja, ahjumma?" Tanya Jisoo yang sudah berjongkok di hadapan wanita itu. Wanita itu mendongak dan menatap Jisoo.

"Ah ya, aku baik-baik saja." Jawabnya dengan senyum canggung.

"Maafkan kelalaian teman saya, ahjumma. Saya akan mengantar Anda ke rumah sakit." Kata Jisoo sembari membantu wanita itu berdiri.

"Tidak-tidak. Saya tidak apa-apa. Mobil temanmu tidak menabrak saya. Saya terjatuh karena terlalu terkejut melihat mobil yang tiba-tiba datang." Jelas wanita itu.

"Katakan pada temanmu bahwa saya tidak apa-apa."

Wanita itu menatap Seulgi yang masih berada di dalam mobil dengan wajah pucatnya. Ia merasa bersalah karena Seulgi pasti merasa ketakutan. Wanita itu kembali menatap Jisoo dan menepuk lengannya pelan sebelum beranjak meninggalkannya. Namun Jisoo tidak membiarkannya begitu saja. Entah mengapa wajah pucat wanita itu membuat Jisoo sedikit khawatir.

That Painful Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang