53. Happy Ending

3.7K 331 73
                                    

Jensoo💙

Happy Reading

“Apa aku boleh menyentuhmu sekarang?” Tanya Jisoo. Jennie menganggukkan kepalanya dengan malu-malu.

“Tetapi kau sedang sakit.” Kata Jennie.

“Aku cukup sehat untuk bercinta denganmu.” Bisik Jisoo.

“Yak!”

Jennie memukul bahu Jisoo saat mendengar ucapan frontal laki-laki itu.

____

🌚🌚🌚

Jisoo tersenyum dan mendekatkan wajahnya dengan wajah Jennie, kembali menyatukan bibirnya dengan bibir keduanya. Kali ini Jisoo melakukannya dengan lembut dan perlahan. Ia tidak ingin menyakiti istrinya itu. Jisoo memutar kepalanya ke kanan dan kiri sembari terus melumat bibir Jennie.

Jisoo membuka kancing kemeja Jennie menggunakan tangan kirinya. Ia akan bermain dengan satu tangan saja hari ini. Tangan kanannya masih terasa sakit namun ia berusaha untuk menyembunyikannya. Jisoo menjauhkan wajahnya dari wajah Jennie. Bibir keduanya terlihat membengkak dan memerah.

“Apa kau bisa membantuku dengan membuka pakaianmu sendiri, Jennie-ya? Aku kesulitan menggunakan satu tangan.” Keluh Jisoo.

Jennie tersenyum geli dan mengangguk. Mendorong Jisoo menjauh dan mengubah posisinya menjadi duduk. Tanpa merasa malu, Jennie melepaskan kemeja serta bra yang dipakainya. Kemudian melepaskan celana jeans dan melemparkannya ke lantai. Jennie hendak membuka celana dalamnya, namun Jisoo menahannya.

“Untuk yang satu itu, aku yang akan melakukannya.” Bisik Jisoo. Jennie tersenyum.

“Sekarang, bisa bantu aku melepas pakaianku?” Pinta Jisoo.

Dengan hati-hati Jennie melepas kaos yang dipakai Jisoo, agar tidak menyakiti tubuh Jisoo masih dibalut oleh perban. Jennie meraba tubuh kekar suaminya dengan pelan. Ia berharap laki-laki itu lekas sembuh agar Jenniw tidak terus merasa khawatir.

“Celananya juga.” Ucap Jisoo sembari berdiri.

Jennie mengangguk dan segera membuka celana Jisoo. Menyisakan celana dalam laki-laki itu sama sepertinya. Jisoo mendorong tubuh Jennie untuk berbaring. Ia kembali mencium gadis itu sembari tangannya mulai menyapa dada Jennie.

Jisoo memberikan pijatan pelan pada dada Jennie. Tidak lupa dengan memainkan puncak dadanya yang telah mengeras. Desahan Jennie tertahan oleh bibir Jisoo yang terus melumat bibirnya. Beberapa saat kemudian Jisoo menurunkan wajahnya dan mencium leher Jennie.

“Shshh…ahhh..o–opphhaa..” Desah Jennie.

Tangannya menjambak rambut Jisoo untuk melampiaskan kenikmatan yang diberikan laki-laki itu.

Sudah cukup lama Jisoo tidak mendengar desahan gadis itu. Jisoo menghisap leher Jennie sehingga membuat desahan Jennie semakin menjadi. Jisoo menatap bekas hisapannya dengan senyum puas, ia kembali menandai gadis itu sebagai miliknya.

Meninggalkan leher Jennie, Jisoo mulai memasukkan puncak dada kiri Jennie ke dalam mulutnya. Menjilatinya dan menggigitinya layaknya sebuah permen. Jisoo merasakan dorongan Jennie pada kepalanya. Jambakan Jennie pada rambutnya pun semakin kuat.

“Kau suka?” Tanya Jisoo.

Tanpa berniat mendengar jawaban Jennie, mulut Jisoo beralih pada dada kanan gadis itu. Melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya pada dada kirinya. Membuat puncak dada Jennie semakin menegang.

That Painful Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang