15. Love and Affection

2.5K 341 16
                                    

Jensoo💙

Happy Reading


Double up pertama kkkkk
Aku kasih lebih karna udah libur lama.☺

-Flashback-

Seulgi baru saja keluar dari kedai soju setelah menghabiskan dua botol soju seorang diri. Ia baru saja diputuskan oleh kekasihnya, yang sudah ia kencani selama kurang lebih 1 tahun lamanya. Orangtua mantan kekasihnya itu tidak merestui hubungan mereka, karena Seulgi hanyalah seorang pelayan di sebuah club yang cukup terkenal. Sedangkan sang mantan kekasih adalah mahasiswa tingkat akhir jurusan kedokteran.

Keduanya sudah berusaha untuk mempertahankan hubungan mereka karena saling mencintai. Sayangnya orangtua mantan kekasih Seulgi sangat keras dan menentang hubungan tersebut-habis-habisan. Bahkan mereka tidak segan-segan mengancam anak mereka sendiri.

Mendapat ancaman dari orangtua sendiri mengenai bagaimana mereka akan menyulitkan hidup Seulgi, membuat mantan kekasih Seulgi tidak memiliki pilihan. Ia terpaksa meninggalkan Seulgi demi kebaikan laki-laki itu. Namun Seulgi tidak mengetahui semua hal itu. Yang ia tau, mantan kekasihnya itu tidak mau berjuang bersamanya untuk mempertahankan hubungan mereka.

Seulgi tidak mabuk, dua botol soju bukanlah apa-apa untuknya. Tujuannya meminum soju hanyalah untuk menghilangkan sedikit beban pikiran dan kesedihannya saat ini. Seulgi memutuskan untuk pulang ke rumah kontrakannya dengan berjalan kaki.

Angin malam sedikit banyak membuat rasa sesak didadanya berkurang. Dia mengeluarkan ponselnya dan mencoba untuk menghubungi mantan kekasihnya. Ia ingin mencoba peruntungan terakhirnya demi menyelamatkan hubungan mereka. Namun sayangnya ponsel mantan kekasihnya itu tidak aktif. Dia kembali menghela nafas panjang. Malam ini, ia akan benar-benar melepaskan mantan kekasih yang masih sangat dicintainya itu.

"Mati saja kau!"

BUK!

"Seharusnya kau memberikan uangnya dari tadi, brengsek!"

BUK!

BUK!

Seulgi segera menoleh dan mencari sumber suara tersebut. Sebuah lorong yang berada didekatnya membuat ia merasa curiga. Dia meyakini bawah suara pukulan tersebut berasal dari lorong itu. Dengan langkah kaku dan takut-takut, Seulgi mendekati lorong tersebut. Sebenarnya ia bisa saja mengabaikan suara-suara itu dan segera pulang ke rumah. Sayangnya Seulgi bukanlah seseorang yang tidak mempunyai hati. Bisa saja seseorang-yang sedang dipukuli saat ini mati sia-sia karena Seulgi tidak menolongnya.

Tepat seperti dugaan Seulgi, ia dapat melihat tiga orang laki-laki sedang menganiaya seorang laki-laki yang sudah tidak berdaya. Secara bergantian mereka menendangi dan menginjak laki-laki tersebut tanpa merasa kasihan sama sekali. Dengan langkah yang lebih pasti, Seulgi mendekati keberadaan mereka.

"YA!!" Teriak Seulgi.

Seulgi tidak bisa melihat wajah ketiga laki-laki tersebut dengan jelas karena lorong yang gelap. Mendengar teriakannya, ketiga laki-laki tersebut menghentikan kegiatan mereka.

"Apa yang kalian lakukan?!" Tanya Seulgi semakin mendekati mereka.

"Aish, penganggu! Ayo, pergi!"

Salah satu laki-laki di antara mereka menepuk lengan kedua temannya untuk segera meninggalkan tempat tersebut. Dan ketiganya langsung berlari dengan cepat meninggalkan laki-laki yang sudah mereka siksa.

"Ya!! Jangan lari!!"

Seulgi mempercepat langkahnya, namun ketiga laki-laki tersebut telah menghilang. Dia segera berlutut untuk memeriksa keadaan laki-laki yang disiksa tersebut.

That Painful Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang