32. Unrequited

2.2K 344 38
                                    

Jensoo💙

Halooooo~
Ada yang masih nunggu cerita ini ?
Akhir" ini sibuk banget dan baru hari ini sempat buat up..

So~ lets start

Happy Reading

Jennie pulang ke apartement saat hari mulai malam. Ia berbelanja kebutuhan rumah setelah bertemu dengan Seulgi dan Wendy. Jennie meletakkan barang belanjaannya di meja dapur. Mengeluarkan barang-barang dari kantung belanja dan mulai memasukkannya ke dalam lemari dan lemari es. Jennie juga membeli susu untuk ibu hamil. Ia ingin janin di dalam rahimnya tumbuh dengan sehat.

Setelah membereskan barang belanjaan, Jennie berniat mandi. Namun bunyi bel apartement mengurungkan niatnya. Gadis itu kembali menuju pintu apartement dan membukanya tanpa melihat siapa yang datang.

Dan dia mengutuk dirinya yang terlalu bodoh karena tidak melihat intercom terlebih dahulu. Dan sekarang ia sangat menyesal karena telah membukakan pintu untuk wanita bernama Nancy itu.

"Jisoo oppa belum pulang." Kata Jennie bermaksud untuk tidak mengizinkan wanita itu masuk ke dalam apartement.

"Benarkah?" Ujar Nancy.

Jennie menarik pegangan pintu untuk menutup kembali pintu apartement. Tetapi Nancy menahannya hingga pintu tidak bisa tertutup.

"Aku akan menunggu di dalam."

Nancy menepis tangan Jennie dan masuk ke dalam apartement. Tanpa mengganti higheels yang dipakainya dengan sandal rumah, wanita itu menghilang dari pandangan Jennie.

Jennie menutup pintu apartement dengan keras. Menyusul Nancy ke dalam. Wanita itu membuka setiap pintu ruangan yang ada di dalam apartement membuat Jennie menjadi kesal melihatnya. Walaupun Jennie tidak memiliki hak untuk marah, tetapi dia adalah istri sah Jisoo. Di saat Jisoo tidak ada, bukankah Jennie yang menjadi pemilik apartement tersebut?

"Ya! Apa yang kau lakukan?!" Jennie meninggikan suaranya.

Nancy menoleh dan tersenyum sinis pada Jennie. Ia mengabaikan kekesalan Jennie dan terus melakukan apa yang sedang dilakukannya.

Wanita itu tidak percaya dengan ucapan Jennie yang mengatakan bahwa Jisoo belum pulang. Makanya ia memutuskan untuk mencari keberadaan laki-laki itu. Mengingat bagaimana hubungan seks yang terakhir kali mereka lakukan, membuat Nancy menjadi lebih percaya diri untuk mendekati Jisoo.

"Hentikan!"

Jennie menarik lengan Nancy hingga wanita itu berbalik menatapnya. Nancy menatap Jennie dengan kesal. Sama seperti Jennie yang juga menatapnya dengan kesal.

"Apa yang kau lakukan?!" Tanya Jennie lagi.

"Aku? Sedang mencari Jisoo oppa." Jawab Nancy.

"Kau tidak mendengar perkataanku tadi?"

"Aku dengar, hanya saja aku tidak percaya padamu." Nancy kembali melayangkan senyum sinisnya pada Jennie.

"Lalu, apa yang kau dapatkan?" Tantang Jennie.

"Aku akan menunggunya." Sahut Nancy.

"Jika kau ingin menunggu, tunggulah di sana." Jennie menunjuk sofa yang berada di dekat mereka.

"Kau tidak berhak mengaturku. Aku akan menunggu Jisoo oppa dikamarnya." Kata Nancy.

Ia segera meninggalkan Jennie dan menuju ke kamar Jisoo. Melihat itu, kontan saja Jennie merasa panik. Kamar itu tidak boleh dimasuki oleh siapapun.

That Painful Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang