Jensoo💙
Happy Reading
•
•Pesta pernikahan Jisoo dan Jennie diadakan di JS Hotel. Salah satu hotel yang dimiliki oleh JS Group. Semua tamu yang datang merupakan rekan bisnis dari Jisoo sendiri. Tidak ada tamu dari pihak Jennie, selain Tiffany dan Lio. Hanya saja kedua orang itu tidak bisa disebut sebagai seorang tamu, karena mereka adalah keluarga Jennie.
Pesta telah berjalan selama kurang lebih satu jam. Sepasang pengantin itu sudah melakukan pemasangan cincin, berciuman di depan para tamu, serta memotong kue pernikahan mereka. Senyum bahagia tidak pernah hilang dari wajah Jisoo maupun Jennie. Begitu pun dari wajah orang-orang terdekat mereka.
Sooyeon terlihat sangat senang ketika dirinya dapat melihat Jisoo tersenyum dengan lepas. Ia juga dapat melihat tatapan penuh cinta yang dilayangkan oleh Jisoo pada Jennie. Sooyeon bersungguh-sungguh saat ia mengatakan bahwa dirinya siap mati saat ini juga. Ia sudah merasa tenang karena ada Jennie yang berada di sisi putra tunggalnya.
Sama halnya seperti Sooyeon, Tiffany juga terlihat sangat senang melihat kebahagiaan putrinya itu. Walaupun Jennie masih terlalu muda untuk menjadi seorang istri, Tiffany mencoba untuk mempercayakan keputusan gadis itu. Lagipula Tiffany tau bahwa Jisoo adalah laki-laki baik. Menantunya itu pasti bisa menjaga Jennie lebih baik dari dirinya.
"Adikmu terlihat sangat bahagia." Kata Tiffany pada Lio yang duduk disampingnya.
"Ya." Sahut Lio menyetujui.
Mata Lio tidak lepas dari sosok Jennie yang setia menggandeng lengan Jisoo. Adik tirinya itu terlihat sangat cantik dengan gaun pengantinnya. Lio tidak menyangka jika ia akan melihat Jennie memakai gaun tersebut secepat ini. Ia pikir, dirinya yang akan lebih dulu menikah. Namun rencana Tuhan tidak akan pernah ada yang tau.
Karena sebuah hutang yang dimiliki ayahnya, Jennie mendapatkan seorang suami. Lio masih tidak dapat mempercayai hal tersebut. Ia tidak menyangka jika laki-laki yang sempat membuat Jennie sangat ketakutan beberapa bulan yang lalu, menjadi laki-laki yang begitu dicintai adiknya.
Walaupun Lio tidak dapat membuang seluruh rasa bencinya pada Jisoo, ia mencoba menerima laki-laki itu sebagai adik iparnya. Biar bagaimana pun mereka sudah menjadi sebuah keluarga sekarang. Lio harus menerima kehadiran Jisoo, karena mereka akan lebih sering bertemu, bukan?
"Aku akan ke sana sebentar, eommoni." Kata Lio sembari menunjuk Jennie.
Tiffany menganggukkan kepalanya.
Lio memasukkan sebelah tangannya ke dalam saku celana sembari berjalan menghampiri Jennie. Sebelah tangannya lagi digunakan untuk membenarkan letak dasi yang dipakainya. Ia tersenyum kecil saat melihat Jennie yang menyadari kedatangannya.
"Apa kau sangat senang, huh? Bibirmu akan lelah karena terlalu banyak tersenyum." Ejek Lio.
"Apa kau ingin mengatakan bahwa kau lebih senang melihatku menangis, oppa?" Ujar Jennie.
"Aku tidak berkata seperti itu, gadis nakal."
Lio memberikan sentilan pelan pada dahi Jennie. Kemudian ia mengalihkan pandangannya pada Jisoo.
"Apa kau tidak berniat untuk menyapa tamumu? Kau bisa meninggalkan Jennie padaku." Kata Lio.
"Aku rasa tidak perlu. Bukankah mereka yang seharusnya mendatangiku dan memberikan selamat padaku?" Ujar Jisoo membuat Lio mendengus pelan.
Kesombongan Jisoo memang tidak bisa lepas dari laki-laki itu. Lio berharap Jennie tidak tertular sifat menyebalkan suaminya yang satu itu.
"Bagaimana pekerjaanmu sebagai seorang penyanyi, Lio-ssi?" Tanya Jisoo mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Painful Love ✔️
Fanfiction"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA KELUARGAKU???!! . "KALIAN TIDAK PUNYA OTAK! KALIAN BRENGSEK! LEBIH BAIK KALIAN MATI!!" . "AKU INGIN DIA. GADIS INI. UNTUK MENJADI ISTRIKU." Jensoo💙 Gender Bender With Ji!top - Jen!bot Converted Story