Jensoo💙
Happy Reading
•
•
•Lio menyelesaikan proses rekamannya untuk hari itu. Ia meletakkan earphone yang dipakainya dan keluar dari ruangan kedap suara tersebut. Laki-laki itu membungkukkan badannya beberapa kali sebagai tanda terima kasih kepada beberapa staff yang bertugas saat itu. Lagu yang akan dinyanyikannya belum selesai direkam. Ia masih akan melakukan beberapa rekaman lagi untuk beberapa hari kedepan.
Lio menghampiri Jiyoung yang berada di sana. Ia juga membungkukkan badannya pada Jiyoung sembari tersenyum canggung.
"Bagaimana rasanya?" Tanya Jiyoung dengan memegang gelas plastik berisi kopi.
"Karena ini pertama kalinya untukku, rasanya sedikit aneh." Jawab Lio jujur.
Jiyoung tertawa pelan dan menganggukkan kepalanya.
"Kau akan terbiasa. Oh ya, maaf karena managermu belum bisa bekerja hari ini. Masih ada beberapa hal yang harus diurus." Kata Jiyoung.
"Tidak apa-apa, Presdir. Aku masih bisa melakukan semuanya sendiri."
"Karena ini permulaan untukmu, kau masih bisa melakukannya sendiri. Tetapi jika nanti kau sudah menjadi artis terkenal, satu manager akan terasa kurang untukmu." Jiyoung dan Lio tertawa bersama.
"Aku juga sudah menyiapkan sebuah apartement untukmu. Dan semuanya masih dipersiapkan. Jika tidak ada halangan, beberapa hari ke depan kau bisa segera menempatinya." Jiyoung kembali menyesap kopinya.
"A-apartement?"
Lio membeo dengan wajah bodohnya. Membuat Jiyoung menatapnya dengan mata yang membesar.
"Jangan bilang jika kau melupakan isi kontrakmu, Lio-ah?" Tebak Jiyoung.
Lio menundukkan kepalanya dan terlihat berpikir. Benarkah di dalam kontrak diberitahukan bahwa ia akan diberikan apartement?
"Astaga. Kau benar-benar bisa ditipu jika seperti ini." Kata Jiyoung sambil menggelengkan kepalanya.
"Setiap artis di bawah agensiku akan mendapatkan apartement untuk mereka tempati. Apartement itu milik perusahaan, tetapi selama kau terikat kontrak, kau bisa menggunakannya." Jelas Jiyoung.
Lio kembali menatap Jiyoung untuk mencari kebohongan atas ucapan pria itu. Tetapi wajah Jiyoung terlihat sangat serius, hingga membuat Lio mau tidak mau mempercayainya.
"Aku benar-benar bisa tinggal di sana?" Tanya Lio memastikan.
Jiyoung menganggukkan kepalanya sembari menatap jam mahal yang terpasang di pergelangan tangan kirinya.
"Aku harus pergi, Lio-ah. Kau sudah bekerja keras hari ini." Ujar Jiyoung sembari menepuk pelan lengan Lio dan berjalan melewati laki-laki itu.
"Presdir Kim."
Lio berbalik dan memanggil Jiyoung. Membuat pria itu menghentikan langkahnya dan berbalik untuk menatap Lio.
"Ada apa?" Tanyanya.
"Apa aku boleh membawa i-ibuku untuk tinggal bersamaku di apartement itu?" Tanya Lio terdengar ragu.
Jiyoung tersenyum mendengar pertanyaan Lio.
"Tentu, Lio-ah. Selama kau berada di bawah agensiku, bisa dikatakan bahwa apartement itu milikmu. Kau bebas menggunakannya." Jawab Jiyoung dengan mengedipkan sebelah matanya. Sebelum kemudian benar-benar berlalu dari hadapan Lio. Sepertinya ada hal penting yang harus dilakukannya.
"Terima kasih, Presdir!"
Walaupun tau Jiyoung tidak akan mendengarnya, Lio tetap mengucapkannya sembari membungkukkan badannya. Ia terlihat sangat senang saat ini. Selain mendapat uang, ia juga akan mendapat tempat tinggal. Sudah pasti tempat tinggal tersebut lebih layak dibandingkan rumahnya saat ini. Walaupun rumah itu selalu terasa hangat, Lio tetap merasa rumah tersebut terlalu kumuh dan kecil untuk mereka tinggali.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Painful Love ✔️
Fanfiction"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA KELUARGAKU???!! . "KALIAN TIDAK PUNYA OTAK! KALIAN BRENGSEK! LEBIH BAIK KALIAN MATI!!" . "AKU INGIN DIA. GADIS INI. UNTUK MENJADI ISTRIKU." Jensoo💙 Gender Bender With Ji!top - Jen!bot Converted Story