Jensoo💙
Happy Reading
•
•“Jika tidak ada halangan, produk barumu siap diluncurkan minggu depan.” Kata Seulgi dengan ceria.
“Pastikan tidak ada yang salah sebelum meluncurkannya, Seul. Aku berharap banyak pada produk ini.” Ucap Jisoo.
“Kau tenang saja. Tim produksi juga bekerja keras saat ini. Mereka juga terlihat bersemangat mengerjakan produk barumu itu.”
Jisoo tersenyum kecil sekaligus lega mendengar ucapan Seulgi. Sebentar lagi ia dapat mengatasi kerugian yang sempat diterimanya, karena pembatalan kerja sama yang dilakukan orang tua Mino. Walaupun Jisoo tidak pernah mempermasalahkan itu, ia hanya merasa tidak enak pada pegawai yang sudah bekerja keras selama ini.
Dan jika produk barunya ini berhasil, Jisoo akan mulai mengurangi intensitas bekerjanya. Ia akan lebih memperhatikan Jennie serta meluangkan waktu lebih banyak untuk gadis itu. Jisoo ingin menjaganya dengan baik hingga hari kelahiran anaknya tiba. Dia benar-benar tidak mau terjadi apapun pada mereka.
Jisoo melirik ponselnya yang sedang bergetar di atas meja. Senyumnya semakin lebar saat melihat nama Jennie di sana. Gadis itu seolah tau bahwa Jisoo sedang memikirkannya saat ini. Tanpa membuang banyak waktu, Jisoo segera menjawab panggilan tersebut.
“Eoh, Jennie-ya.”
“O–oppa..“
“Ada apa? Kenapa suaramu bergetar? Kau baik-baik saja?” Jisoo mengerutkan keningnya.
“S–Song M–Mino..”
Tubuh Jisoo menegang mendengar nama itu terucap dari bibir Jennie. Ia segera berdiri dari duduknya dan memegang ponselnya dengan erat.
“S–Song Mino ada di sini.“
Jisoo segera mematikan sambungan telepon dan segera berlari keluar dari ruangannya. Seulgi yang melihat itu sangat terkejut dan segera menyusul laki-laki itu.
“Kau mau kemana, Jisoo-ah?!” Pekik Seulgi namun tidak dihiraukan oleh Jisoo.
Jisoo segera memasuki lift dengan wajahnya yang terlihat sangat marah.
——
“Oppa? Jisoo oppa?”
Jennie terlihat semakin panik saat sambungan telepon terputus. Ia kembali menghubungi Jisoo, namun sayangnya laki-laki itu tidak menjawabnya.
Jennie mengusap keringat yang mengalir semakin banyak diwajahnya. Gadis itu kembali keluar dari kamar dan berjalan perlahan menghampiri intercom. Setelah menekan tombol yang sama seperti sebelumnya, Jennie dapat melihat bahwa tidak ada siapapun di depan pintu apartement.
Walaupun merasa bingung, Jennie tetap tidak dapat menutupi rasa leganya. Mino pasti sudah pergi karena berpikir tidak ada siapapun di dalam apartement itu. Jennie segera berjongkok saat kakinya terasa sangat lemas. Ia benar-benar takut dengan Mino. Entah mengapa laki-laki itu seperti malaikat pencabut nyawa untuknya.
“Syukurlah..” Gumam Jennie.
Jennie kembali berdiri dan berbalik untuk masuk ke dalam kamar. Namun belum sempat ia melangkah, bel apartement kembali berbunyi. Jennie kembali berbalik dengan matanya yang membesar. Rasa leganya seolah lenyap entah kemana mendengar suara bel barusan.
Tangannya yang bergetar menekan tombol pada intercom dihadapannya. Seorang pria memakai topi berwarna hitam membawa sebuah kotak berukuran sedang berada di depan pintu apartement Jisoo. Jennie menelisik pria tersebut dengan kedua alisnya yang bertaut.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Painful Love ✔️
Fanfic"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA KELUARGAKU???!! . "KALIAN TIDAK PUNYA OTAK! KALIAN BRENGSEK! LEBIH BAIK KALIAN MATI!!" . "AKU INGIN DIA. GADIS INI. UNTUK MENJADI ISTRIKU." Jensoo💙 Gender Bender With Ji!top - Jen!bot Converted Story