Jensoo💙
Happy Reading
•
•
•Jennie membuka matanya saat merasakan hari mulai pagi. Dimana matahari mulai merambat semakin tinggi untuk menyinari seluruh permukaan bumi.
Gadis itu menggeliat pelan dan mengusap kedua matanya yang terasa berat. Ia mengubah posisinya menjadi duduk dan sedikit merenggangkan ototnya.
Jennie menoleh saat merasakan kehadiran orang lain di atas tempat tidur yang ditidurinya. Pandangan Jennie terpaku pada sosok Jisoo yang tidur dengan sangat lelap.
Wajah tampannya terlihat semakin tampan saat laki-laki itu dalam keadaan seperti ini. Tetapi bukan itu yang membuat Jennie terpaku. Jika ia tidak salah mengingat, tadi malam Jisoo membawa seorang wanita yang berpakaian sexy.
Bukankah mereka melewatkan malam bersama? Karena Jennie masih mengingat dengan jelas desahan-desahan mereka sebelum gadis itu terlelap. Lalu, mengapa saat ini Jisoo tidur disini?
Jennie mencoba untuk tidak peduli dan segera turun dari tempat tidur. Ia berniat mandi dan menyiapkan sarapan untuk Jisoo, sebelum akhirnya ia bersiap-siap pergi ke sekolah.
Tetapi niatnya itu terpaksa tertunda saat Jennie mendengar suara ketukan pintu kamar Jisoo. Gadis itu tidak langsung membuka. Karena ia sedang memikirkan siapa yang berada di balik pintu tersebut. Ibu Jisoo, kah? Atau wanita yang dibawa Jisoo semalam?
Dengan langkah pelan, Jennie mendekati pintu dan membukanya perlahan. Tidak ingin membuat Jisoo terganggu dalam tidurnya.
"Dimana Kim Jisoo ?"
Jennie mengerutkan keningnya saat melihat seorang wanita yang semalam dibawa oleh Jisoo, dalam keadaan mengenaskan sekarang.
Okay, sepertinya Jennie sedikit berlebihan saat ini. Rambut wanita itu terlihat acak-acakan dan ia hanya membungkus tubuhnya yang polos menggunakan sehelai selimut putih. Begitulah definisi mengenaskan menurut Jennie. Dan sekarang ia terlihat seperti seorang 'Nyonya' yang sedang menanyakan dimana keberadaan 'Tuannya'.
"Maaf, kau tidak boleh masuk."
Jennie mencegah wanita itu yang hendak masuk ke dalam kamar Jisoo. Ia mengingat ucapan Seulgi yang mengatakan bahwa Jisoo tidak suka saat ada orang lain yang masuk ke dalam kamarnya.
"Cih! Aku tidak boleh masuk dan kau boleh, begitu?" Wanita itu terlihat kesal dengan perlakuan Jennie.
"Jika kau ingin bertemu Jisoo, silahkan tunggu di ruang tamu. Saat ini Jisoo masih tidur." Ucap Jennie tenang.
"Kau tidak berhak mengaturku! Segera menyingkir dari hadapanku sekarang!" Wanita itu meninggikan suaranya, membuat Jennie merasa kesal.
Namun sejujurnya ia menyetujui ucapan wanita itu. Jennie memang tidak memiliki hak apapun untuk mengatur wanita itu. Apartement ini milik Jisoo. Dan Jennie hanya sekedar seorang diistri di atas kertas.
"Aku bilang menyingkir dari hadapanku!!" Wanita itu berteriak marah saat melihat Jennie yang tidak menanggapi ucapannya dan masih berdiri kaku seperti seorang patung.
"Berisik!"
Jennie dan wanita itu sama-sama terkejut saat mendengar suara Jisoo yang terdengar kesal. Mungkin karena tidur lelapnya yang merasa terganggu. Jennie menoleh dan melihat keberadaan Jisoo tepat dibelakangnya. Aroma Jisoo yang menguar dari tubuhnya memasuki hidung Jennie. Membuatnya tiba-tiba merasa sedikit gugup.
"Oppa!"
Wanita yang masih setia dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya itu tersenyum senang saat melihat kehadiran Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Painful Love ✔️
Fanfiction"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA KELUARGAKU???!! . "KALIAN TIDAK PUNYA OTAK! KALIAN BRENGSEK! LEBIH BAIK KALIAN MATI!!" . "AKU INGIN DIA. GADIS INI. UNTUK MENJADI ISTRIKU." Jensoo💙 Gender Bender With Ji!top - Jen!bot Converted Story