Jensoo💙
Happy Reading
•
•Untuk kedua kalinya keluarga Jisoo dan Jennie harus berkumpul di rumah sakit tepatnya di depan ruang operasi. Jika pada saat itu mereka harus mengkhawatirkan keadaan Jennie, maka sekarang mereka harus mengkhawatirkan kondisi Jisoo yang kritis. Laki-laki itu sedang berjuang antara hidup dan mati di dalam ruang operasi.
Lio menatap Jennie dengan putus asa. Gadis itu tidak mengubah posisinya semenjak mereka datang, menyembunyikan wajahnya di antara kedua kakinya yang tertekuk. Lio dapat melihat darah kering pada tangan Jennie yang memeluk kakinya. Gadis itu bahkan tidak mencoba untuk membersihkan dirinya.
“Jen, jangan duduk di lantai. Kau bisa kedinginan. Pindahlah ke kursi.” Kata Lio yang sudah berjongkok di depan Jennie.
Jennie tidak menanggapi ucapan dari Lio dan masih betah dalam posisinya. Hal itu benar-benar membuat Lio semakin merasa frustasi. Lio sudah mendengar cerita bagaimana Jisoo bisa tertabrak oleh sebuah truk. Seseorang yang berada di sana dan ikut ke rumah sakit menceritakan semuanya kepada Lio.
“Jen..”
Lio mencoba menarik tangan Jennie. Namun Jennie menepis kuat tangan Lio hingga membuat laki-laki itu terkejut.
Lio kembali menarik tangannya dan lagi Jennie menepis tangan Lio. Gadis itu mengangkat kepalanya dan menatap Lio dengan tajam. Lio dapat melihat wajah Jennie yang basah oleh airmata.
“Jangan pedulikan aku.” Kata Jennie.
Lio yang merasa geram pun segera memaksa gadis itu untuk berdiri. Semua yang ada di sana terlihat terkejut dengan apa yang Lio lakukan, termasuk Jennie sendiri. Gadis itu menatap Lio dengan matanya yang merah dan basah. Lio memegang kedua lengan Jennie dengan erat.
“Apa kau sedang berusaha untuk menyiksa dirimu sendiri, eoh?” Ujar Lio
“Lio-ssi, apa yang kau lakukan?” Tanya Seulgi.
Ia yakin Jisoo akan marah jika tau Lio berbuat kasar pada Jennie.
“Kau merasa bersalah karena sudah menyakiti seseorang yang rela mati untukmu?” Tebak Lio yang tepat sasaran.
Jennie memang sedang merasa sangat bersalah saat ini. Ia juga sangat menyesal karena menyakiti hati seseorang yang rela melakukan apapun untuknya. Bahkan mati sekalipun. Jisoo mengorbankan dirinya sendiri merasakan sakit dari pada melihat Jennie yang kesakitan.
Namun apa yang Jennie lakukan?
“Oppa..” Jennie menatap Lio dengan takut.
“Sadarlah, Kim Jennie! Tidak ada gunanya kau merenungi rasa penyesalanmu itu. Yang harus kau lakukan sekarang adalah berdoa agar Jisoo baik-baik saja di dalam sana. Setelah itu, perbaiki jalan pikiranmu itu!” Kata Lio sembari melepaskan lengan Jennie.
Semua yang ada di sana menatap Jennie dengan prihatin. Penampilan gadis itu begitu lusuh. Rambut yang berantakan, wajah yang basah oleh airmata, baju yang kusut dan juga kotor oleh darah. Jennie pastilah menjadi seseorang yang paling terpukul dengan keadaan Jisoo sekarang.
Beberapa saat kemudian seorang perawat keluar dari ruang operasi dengan tergesa-gesa. Wendy yang melihat hal tersebut segera menghampirinya sebelum perawat tersebut pergi.
“Apa apa, suster?” Tanya Wendy.
“Oh, Dokter Son. Pasien mengalami pendarahan yang cukup parah. Saya mau mengambil kantong darah untuk pasien. Permisi, dokter.” Jawab perawat tersebut dan segera berlari meninggalkan mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Painful Love ✔️
Fanfiction"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA KELUARGAKU???!! . "KALIAN TIDAK PUNYA OTAK! KALIAN BRENGSEK! LEBIH BAIK KALIAN MATI!!" . "AKU INGIN DIA. GADIS INI. UNTUK MENJADI ISTRIKU." Jensoo💙 Gender Bender With Ji!top - Jen!bot Converted Story