Jensoo💙
Sorry tadi sempat di unpub, judulnya kelupaan😅
Ada yang nungguin ?
Happy Reading
•
•Jisoo dan Jennie sedang menyantap sarapan dalam suasana yang hangat. Semenjak mereka pulang dari Jeju, Jisoo meminta Jennie untuk bergabung dengannya saat sarapan pagi. Jisoo sudah merasa bosan harus menikmati masakan gadis itu seorang diri, dengan Jennie yang berdiri seperti seorang pelayan. Dan semenjak kepergian Jisoo beberapa waktu yang lalu, pagi ini mereka memulai aktifitas bersama lagi.
"Hari ini aku akan meminta Bibi Kim kembali bekerja disini." Kata Jisoo.
Jennie menatap Jisoo setelah memasukkan sesuap nasi ke dalam mulutnya.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Wanita hamil tidak boleh banyak bekerja. Kau harus jaga kesehatanmu." Jawab Jisoo.
"Kau salah, oppa." Sahut Jennie. Jisoo menatapnya dengan sebelah alis terangkat.
"Wanita hamil harus banyak bekerja, sehingga saat persalinan nanti menjadi lebih mudah." Jelas Jennie. Jisoo mengubah ekspresi wajahnya menjadi masam.
"Aku tidak peduli dengan teori itu. Yang pasti, aku tidak ingin kau kelelahan. Jika kau memang kesulitan saat melahirkan secara normal, kau bisa melakukan operasi." Tegas Jisoo. Jennie menghela nafas panjang.
"Baiklah." Putusnya.
"Dan untuk kamarku-"
"Aku yang akan membersihkannya." Potong Jennie langsung.
Jisoo membuka mulutnya untuk melakukan protes, namun Jennie kembali berbicara.
"Untuk yang satu itu, tubuhku masih sangat mampu melakukannya, oppa. Jika kau tidak membiarkanku bekerja, tubuhku bisa sakit semua."
Jisoo terdiam sebentar sembari menatap gadis itu dengan geram. Sepertinya Jennie menjadi semakin keras kepala. Tetapi Jisoo tidak bisa membentak gadis itu, ia tidak ingin Jennie tertekan.
"Baiklah, lakukan sesukamu." Kata Jisoo sembari menghabiskan sarapannya.
Jennie tersenyum penuh kemenangan dan mengikuti Jisoo untuk menghabiskan sarapannya. Selama beberapa saat mereka terjebak dalam suasana yang sunyi. Hanya terdengar dentingan sumpit dan juga sendok. Mereka sama-sama terlihat fokus menghabiskan makanannya. Atau mungkin juga takut tersedak apabila terlalu banyak bicara.
Jisoo lebih dulu menghabiskan nasi di dalam mangkuknya. Laki-laki itu meletakkan sumpit di samping mangkuknya. Menghabiskan segelas air putih yang disediakan oleh Jennie. Setelahnya, laki-laki itu menatap Jennie dengan ekspresi yang sulit dibaca. Ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh Jisoo, namun ia merasa ragu. Entah karena apa. Tetapi Jisoo mencoba untuk memantapkan hatinya.
"Jennie-ya.." Panggilnya.
"Hmm?" Jennie bergumam.
Ia tidak menatap Jisoo karena sedang menghabiskan sup miliknya.
"Bagaimana jika kita mengadakan pesta pernikahan?"
"Uhuk!"
Tepat setelah pertanyaan Jisoo masuk ke dalam telinga Jennie, gadis itu tersedak oleh kuah sup yang sedang disantapnya. Jisoo dengan cepat memberikan segelas air pada gadis itu. Jennie menerimanya dan meminum airnya sedikit. Kemudian ia menatap Jisoo dengan matanya yang membesar.
"O-oppa.."
"Kenapa? Apa terlalu mengejutkan untukmu?" Jisoo sedikit merasa bersalah melihat gadis itu tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Painful Love ✔️
Fanfiction"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA KELUARGAKU???!! . "KALIAN TIDAK PUNYA OTAK! KALIAN BRENGSEK! LEBIH BAIK KALIAN MATI!!" . "AKU INGIN DIA. GADIS INI. UNTUK MENJADI ISTRIKU." Jensoo💙 Gender Bender With Ji!top - Jen!bot Converted Story