Jensoo💙
Happy Reading
•
•Hari sudah semakin malam saat Jisoo membuka matanya yang tertutup selama hampir 6 jam. Selama beberapa saat Jisoo belum menyadari di mana dirinya berada. Namun setelah ia tau bahwa dirinya berada di dalam kamarnya, Jisoo segera bangun dan mengubah posisinya menjadi duduk.
"Yah, tenanglah." Ujar Wendy yang duduk di sebuah kursi di samping tempat tidur.
Jisoo segera menoleh saat mendengar suara Wendy. Ia menatap kesekeliling dan tidak menemukan siapapun selain Wendy.
"Kau mau kemana? Kau tidak lihat infus ditanganmu?"
Wendy mencegah Jisoo yang hendak turun dari tempat tidur.
"Dimana Jennie? Dimana istriku?" Tanya Jisoo.
"Jennie di luar. Tenanglah. Istrimu baik-baik saja. Khawatirkan dirimu sendiri." Jawab Wendy.
"Aku harus bertemu Jennie." Kata Jisoo tanpa memperdulikan ucapan Wendy.
Melihat itu, Wendy menjadi kesal kepada sahabatnya itu.
"Ya!! Kau bisa mati jika seperti ini, Jisoo-ah!" Bentaknya.
"Tidak ada yang bisa kau lakukan! Jika kau memang mengkhawatirkan istrimu, seharusnya kau melindunginya dari ayahmu! Tetapi apa yang kau lakukan? Kau hanya sibuk dengan ketakutanmu sendiri." Ujar Wendy.
Laki-laki itu tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan Jisoo. Ia hanya ingin Jisoo sadar bahwa tidak ada gunanya mengkhawatirkan Jennie saat ini. Karena nyatanya gadis itu sudah terluka akibat perbuatan Sejun. Kekhawatiran Jisoo tidak akan membuat luka yang diderita Jennie menjadi sembuh.
Jisoo tersentak mendengar ucapan Wendy. Entah mengapa kata-kata itu begitu menusuk hatinya. Ia seolah tersadar dengan apa yang dilakukannya tadi saat Sejun memukul istrinya. Ia hanya diam dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tidak bisa melindungi Jennie sebagaimana keinginannya selama ini.
"Apa yang terjadi hari ini bukan kesalahanmu. Jennie juga tidak akan menyalahkanmu, karena dia memahami trauma yang kau rasakan. Yang harus kau lakukan saat ini adalah beristirahat." Kata Wendy.
"Suami macam apa aku ini?" Gumam Jisoo dengan tersenyum miris.
"Yah, Jisoo-ah.."
"Tidak ada yang bisa kulakukan saat istriku disakiti orang lain."
"Bukan kau yang salah, Jisoo-ah. Ayahmu-
"Wendy-ya.."
Jisoo menatap Wendy dengan serius. Hingga membuat Wendy salah tingkah.
"Y-ya?"
"Aku ingin melakukannya."
"Apa?"
"Aku ingin melakukan satu-satunya cara untuk terlepas dari trauma sialan ini." Ujar Jisoo membuat mata Wendy melebar.
"Jisoo-ah.."
"Bantu aku untuk mempersiapkan semuanya, Wendy-ya. Jika aku terlepas dari trauma ini, aku bisa melindungi Jennie sepenuhnya." Pinta Jisoo.
Wendy terdiam dan mencoba untuk meredam keterkejutannya. Tentu saja ia terkejut. Selama ini Jisoo tidak pernah mau melakukannya. Tetapi sekarang Jisoo dengan senang hati ingin melakukannya. Bahkan tanpa paksaan dari Wendy sedikit pun.
"Kau yakin?" Tanya Wendy setelah lama terdiam.
"Aku yakin." Jawab Jisoo. Wendy menghela nafas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Painful Love ✔️
Fanfic"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA KELUARGAKU???!! . "KALIAN TIDAK PUNYA OTAK! KALIAN BRENGSEK! LEBIH BAIK KALIAN MATI!!" . "AKU INGIN DIA. GADIS INI. UNTUK MENJADI ISTRIKU." Jensoo💙 Gender Bender With Ji!top - Jen!bot Converted Story