'STA; 20'

56.8K 5.2K 489
                                    

Author sedang dalam fase males nulis guys

HAPPY READING!

-oOo-

SETELAH sekian lama Alena, Tesa dan Yasmin tidak menginjakan kaki ketempat terlarang ini akhirnya mereka datang lagi.

Yasmin dengan pakaian jeans sobek-sobek nampak paling bersemangat begitu menuruni mobil milik Tesa.

Berbalut dengan pakaian yang sangat terbuka, Alena dan Tesa nyaman memakai dress dengan tinggi setengah paha. Tidak lupa juga dress berwarna Merah yang Alena kenakan sangat mengekspor bagian punggung yang dibiarkan terbuka menyejukkan mata kaum Adam. Ditambah lagi bibir merah ranum menggoda laki-laki untuk mengambil first kiss Alena.

Lampu diseko yang berkelap-kelip juga remang-remang ditambah lagi dentuman musik yang menggentarkan ruangan membuat mereka berjoget dengan tempo cepat menyesuaikan irama musik.

Tanpa paksaan atau semacamnya Alena sudah menghabiskan tiga gelas minuman terlarang yang tersedia disana.

Yasmin dan Tesa masih sepenuhnya sadar, sedangkan Alena sudah terkapar dimeja bar.

Yasmin sama sekali tidak melarang Alena untuk meminum berbagai macam jenis minuman disini. Dia tahu betul, Alena melakukan itu semena-mena karena banyak pikiran. Hanya minuman itulah tempat pelarian Alena.

"Nyesel gue bawa Alena kesini." dumel Yasmin menggelengkan kepalanya samar.

Alena tertawa tanpa sadar pengaruh alkohol. "Gue suka sama Aero, tapi Jajak paling pengertian!"

Jam menunjukkan pukul 1 malam. Yasmin tidak banyak minum malam ini. Mewanti-wanti saja, kali dia ikutan minum lalu siapa yang akan mengurus kedua temannya yang sudah tiduran itu.

Pusing meladeni kedua gadis itu, Yasmin memilih mengambil ponselnya didalam tas yang tergeletak diatas meja.

Jari lentik Yasmin menari-nari diatas keyboard mengetik nama Reyhan, pacar Tesa. Napas Yamin terdengar lega begitu Reyhan mengangkat telponnya.

"Lo nelpon gue jam segini ngapain, Min?" suara Reyhan terdengar kesal diseberang telepon.

Yasmin berdecak. "Cepetan ke club biasa, Tesa sama Alena mabuk njir. Mana bisa gue ngangkat mereka!"

Yasmin semakin jengah ketika Reyhan terdengar khawatir dan malah bertanya terus menerus tanpa menunggu jawabannya.

"Pokoknya lo kesini!" Clik, panggilan terputus.

Yasmin melirik Alena, ia tampak berfikir sebentar. Kemudian Yasmin kembali menghubungi seseorang, pacar Alena alias Jajak.

"Halo," suara berat Jajak masuk ke telinga Yasmin.

"Jak, bisa ke club sekarang. Alena mabuk," kata Yasmin sedikit kikuk sebab dia tidak terlalu banyak berkomunikasi dengan Jajak.

Yasmin terdiam begitu juga dengan Jajak. Entah apa yang dipikirkan cowok itu tapi panggilan langsung diputus secara sepihak.

Yasmin memandang layar ponselnya dengan heran. Tidak mau ambil pusing, Yasmin memilih duduk mengamati kedua temannya yang sudah mabuk berat itu.

SI TAMPAN AERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang