'STA; 03'

60.5K 5.6K 302
                                    

-oOo-

BAD GIRL, ada beberapa hal yang menggambarkan sosok bad girl disekolah, terutama sikap yang bertentangan dengan norma disekolah. Sering dihukum guru, bolos, nama yang tercatat dibuku hitam dengan poin yang terus menambah dan juga surat panggilan yang sayangnya tidak pernah tersampaikan kepada orang tua.

Dan yang paling sering dilakukan kebanyakan bad adalah terlambat masuk kelas. Tapi sepertinya perbedaan dialami oleh Alena Kezia. Berbanding terbalik dengan bad girl lainnya, cewek dengan tinggi 168 itu malah berangkat pagi terus-terusan. Alasannya simpel, hanya menunggu kedatangan Aero didekat tangga yang berhadapan langsung dengan parkiran.

Bukan hanya Alena saja tapi kebanyakan siswi juga sudah memenuhi area itu. Menunggu rombongan yang sekitar 5 menit lagi akan memasuki gerbang sekolah.

Dan tepat 10 menit sebelum bel, geng Laskar memasuki gerbang dengan Aero yang berada didepan sepeti komandan. Jumlahnya sangat banyak sampai beberapa menit masih ada beberapa motor lagi yang memasuki area. Pemandangan seperti ini bukan lagi sesuatu yang langka namun susah untuk dilewatkan. Jangan lupakan para siswi yang menunggu kedatang rombongan langsung mengeluarkan ponsel, kemudian membuka berbagai macam aplikasi. Membuat insta story dengan maksud pamer, membuktikan bahwa siswa SMA Gardapati memiliki tampang diatas rata-rata.

Alena juga tidak mau ketinggalan yang langsung merekam dengan smartphone terbaru yang ia beli tiga hari lalu. Setelah puas dengan kegiatannya, Alena berjalan cepat kerah geng Laskar yang baru selesai memarkirkan motor mereka.

Terlihat sekali susunannya yang rapi, kebanyak pengguna motor besar dan juga matic dengan knalpot racing. Memang tempat itu sudah dikhususkan untuk geng Laskar, tidak ada yang berani menepati dan mengusik sedikitpun. Cukup tau diri saja jangan sampai berhadapan dengan anggota Laskar.

Seperti biasa Alena langsung merangkul lengan Aero sembarangan, tidak terlalu memperdulikan kondisi sekitar yang masih ramai.

Bahkan Aero sampe harus tahan emosi. Untung saja Alena ini perempuan, coba kalau laki-laki sudah dia tinju mukanya.

"Rahasia kamu apa sih, kok gantengnya gak bisa luntur?" Pertanyaan bodoh keluar dari bibir tipis Alena.

"Disini rame." Aero memberi peringatan. Seperti biasa suara dingin, wajah datar tapi Alena tetap sayang.

"Oh, jadi kalo ditempat sepi mau dong?" Goda Alena dengan suara yang mendayu-dayu, bayangkan saja bagaimana jijiknya Aero saat mendengarkan.

Aero melepas paksa tangan Alena dari lengannya, walaupun sedikit susah akhirnya bisa terlepas. Wajar saja, karena cowok memiliki kekuatan lebih banyak daripada cewek.

"AERO, JALANNYA JANGAN CEPET-CEPET! KAYA MAU NIKAHAN AJA, DEH." teriak Alena tidak tahu malu, menyamakan langkah kaki Aero yang berjalan terlalu cepat.

Butuh usaha untuk mengejar Aero sehingga ia memilih berlari dan happ... Alena berhasil menggapai lengan Aero. Kembali lagi bergelayut, menyandarkan kepalanya di bahu cowok es itu.

"Lepas, Len!"

"Gak mau!"

"Lepas!"

"Gak ma..."

Ucapan Alena terpotong kala ia merasakan tarikan dari arah belakang. Cewek itu memelototi sang pelaku yang memasang watadosnya. Alena semakin berdecak saat mengatahui biang keroknya adalah mantan yang ia putuskan dua Minggu yang lalu, dan mantannya itu termasuk anggota Laskar.

"Kenapa sih, Den? Inget ya, Kita udah putus!" Alena menekan kata diakhir kalimat.

Deni, nama cowok itu. Dia berdecak kasar, tidak habis pikir dengan Alena yang masih mempertahankan urat malu dihadapan semua orang. Astaga.. dia sampai geleng-geleng kepala, entah seberapa tebalnya wajah Alena.

SI TAMPAN AERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang