'STA; 31'

54.2K 4.8K 229
                                    

Sebenernya author lagi bingung gengs
༎ຶ‿༎ຶ.

Hubungan Alena sama Aero mau dibawa kemana?

Ada yang setuju and ada yang gak setuju kalau mereka ada hubungan.

Sebenernya, author udah ada jalannya sendiri. Jadi saya harap, kalian mau terima semuanya. Dan tetap dukung saya. Oke?!

Maklum typo ya gengs!

-oOo-

"Apa bener kalo mantan ditinggal pergi jadi manten?"

"Lagumu, Ran!" Rayhan menimbuk kepala Randu dengan kencang membuat Randu berdecak.

"INFO TERBARU GUYS! INFO TERBARU!" Ganang berlari memasuki kantin yang ramai di istirahat pertama ini.

Sontak teriakan Ganang mengundang banyak mata menoleh kearah cowok itu. Kalau orang lain pasti malu ditatap banyak pasang mata tapi berbeda dengan Ganang, cowok tersebut malah suka kalau dijadikan pusat perhatian. Malah, Ganang semakin gencar untuk ceri perhatian. Ck, kasihan jomblo abadi.

Ganang berlari riang dengan jemari menyisir rambutnya kebelakang juga senyum menggoda untuk para wanita. Hingga...

Bruk

Seisi kantin tertawa melihat Ganang terjatuh. Astaga, niat Ganang ingin caper malah ujung-ujungnya dia sendiri yang malu.

Liat, diujung Kantin lebih tepatnya rombongan Randu tertawa lebar tidak dengan Aero yang hanya tersenyum simpul.

"YA AMPUN, GANANG! NGAPAIN LO KLESOTAN DILANTAI? NGEPEL?!" Teriak Randu nyaring berakhir dengan tawa keras.

"YA TOIBA, YA TOIBA, YA YA TOIBA!" Reyhan ikut-ikutan berteriak sambil bernyanyi.

"AKANG GENDANG KALO RANDU BILANG BANGUN, BANGUN YA!" Randu semakin gencar untuk menggoda.

Ganang yang menjadi bahan tawaan nampak mendengus sebal. Ia berdiri dengan tangan mengelus area pinggang yang terasa linu. Kakinya juga terasa sakit saat mendarat tidak sempurna.

"Makanya jangan kebanyakan caper!" Kata Bastian tiba-tiba saat Ganang sudah duduk diseberang meja.

Ganang meringis pelan. "Anjir, mana ada Nadia lagi. Malu-maluin diri sendiri gue!"

Randu menyapu pandangan ke penjuru kantin dan netranya menangkap seorang gadis yang juga sedang menatap kearah meja mereka. "Iya, ada Nadia. Mampus lo, Nang, dia jadi ilfeel sama lo!"

Reyhan menepuk pundak Ganang yang duduk disebelahnya. "Sabar, lo harus usaha lebih ekstra lagi."

Aero menggeleng pelan melihat kelakuan mereka. Ia sedikit melirik jam tangan berwarna hitam yang melingkar dipergelangannya. Ia mengehela napas sambil mengetuk-ngetuk meja dengan jari telunjuk. Antara bingung dan gelisah.

"Eh btw, kemaren si Alena sama Tiara diskors gak?" Tanya Ganang mengalihkan topik. Sungguh, baru kali ini Ganang merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian.

Sontak Aero menoleh dengan alis terangkat sebelah. "Diskor?"

Ganang mengangguk. Melihat kerutan di dahi Aero membuang Ganang menatap jahil. "Ekhem, ekhem.. sebenernya ada apa ya dengan bos kita ini?"

SI TAMPAN AERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang