TYPO BERTEBARAN! HARAP MAKLUM. REVISI TERKAHIR!
-•oOo•-
PERIHAL tentang perasaan, wanita adalah jagonya.
Perihal soal menyakiti, laki-laki adalah juaranya.
Tapi perihal menyayangi, orang tua tidak ada duanya.
Bukan begitu?
Kalau menurut Alena sih iya, tapi tidak untuk kalimat ke-tiga. Apa tadi? Perihal menyayangi, orang tua tidak ada duanya. Prett, Alena ingin kentut rasanya. Opini terakhir tidak ada dalam list kehidupan Alena.
Alena mengehela napasnya dengan mata menerawang langit-langit kamarnya. Tak lama pipi Alena berkedut menahan senyum memikirkan kejadian kemarin. Alena sampai tidak menyangka kalau itu akan terjadi.
Kemarin saat moodnya sedang buruk datang Aero dan mengajaknya pulang bersama. Tidak hanya itu, bahkan Aero sampai membuatkan makanan walaupun hanya mie dengan telur mata sapi diatasnya namun, perhatian kecil tersebut membuat Alena tidak bisa melupakan bahkan merasa bahagia. Ditambah lagi saat tiba-tiba Aero mendekatkan wajahnya dan... Dan.. tiba-tiba menciumnya.
Mencium di pipi sebelah kanan.
Rasanya Alena mau tewas saat itu juga.
Walaupun sudah ditahan sedemikian rupa, sampai pipi dalamnya ikut digigit nyatanya senyum itu malah mengembang lebar. Malu rasanya, tentu. Alena jadi tidak tahu kalau saja ia bertemu dengan Aero nanti. Reaksi apa yang akan cowok itu berikan, mengingat Aero itu cowok yang tidak memiliki ekspresi.
Alena ingin berteriak tapi suaranya tercekat di tenggorokan. Kakinya menendang-nendang udara dengan tangan memukul-mukul kasur dimasing-masing sisi tubuhnya.
"Lupakan lupakan lupakan!" Kini tangannya berganti memukul kedua pipinya agak kasar.
Alena mendesah kesal, kenapa wajah Aero memenuhi pikirannya.
Mulai kesal karena malu sendiri, kini kakinya mulai turun dan berjalan didepan cermin memperhatikan wajahnya yang terlihat ... Apa ya? Seperti menyedihkan.
Tatapan Alena jatuh pada foto yang terpajang di dinding. Di sana, terlihat gadis kecil berusia 8 tahun, menggunakan seragam sekolah dasar dengan tangan memegang piala. Di samping kanan dan kiri anak itu, ada pria dan wanita yang mengecup pipi gadis kecil yang tersenyum amat lebar didepan kamera. Kebahagiaan seolah bertabur mengelilingi ketiganya.
Itu Alena. Bersama Mama dan Papanya.
Alena tersenyum miring, tak mengindahkan kalau ia sangat merindukan momen yang mungkin saja tidak terlupakan sepanjang masa.
Mata Alena melihat foto mamanya. Dia habis bertemu kemarin. Kemudian beralih ke Papanya. Ah, rasanya rindu sekali.
Lama berperang dengan pikiran dan perasaan, Alena bergerak mengambil tas selempang diatas meja belajar dengan cepat. Tapi gerakan tangannya mendadak berhenti di udara ketika akan mengambil kunci mobil yang sudah lama tidak ia gunakan.
Bibir bawahnya digigit dengan jari saling meremas. Menghela napas panjang, Alena segera mengambil dan berjalan keluar kamar. Ia berbalik badan dan hendak menutup pintu tapi Netranya menangkap Boneka beruang berwarna coklat berukuran besar. Boneka yang Jajak berikan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI TAMPAN AERO
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Part tidak lengkap •Laskar series• Aero Alterio, si cowok tampan dengan prestasi yang membanggakan. Terkenal bad boy berkelas di SMA Gardapati yang menyandang status most wanted dan ketua geng besar di sekolah. Mendengar go...