'STA; 10'

51.9K 4.8K 82
                                    

-oOo-

"ANJIR, CEWEK SEKSI, MEN!"

Seru Randu bersemangat, bola matanya tetap tak beralih dari pandangan diseberang sana. Tepatnya, pada seorang gadis yang sedang duduk diatas motor pinggir jalan. Teman-temannya segera mencari siapa yang dimaksud, Terkecuali Aero. Cowok itu masih sibuk menggulung lengan kemeja kotak-kotak berwarna biru hitamnya sampai ke siku. Kancingnya dibiarkan terbuka menampilkan kaos putih polos didalamnya. Seandainya Alena ada disana, dapat dipastikan cewek itu tidak akan berhenti berteriak melihat penampilan Aero yang terlihat sangat Tampan.

Bastian menggeleng setelah melihat siapa yang menjadi objek temannya tadi. "Ck, seksi dari mana? Yang ada gue jijik."

"Hooh, yang depan dimaju-majuin terus yang belakang dimundur-mundurin, mungkin dikira montok kali yak?" Rayhan menambhakan sekaligus menyetujui.

Ganang ikut angkat suara. "Gue tau, itu daleman yang modelnya kek batok kelapa."

Otak Randu langsung konek paling awal jika masalah begituan. "Ohh.. yang kalo disentil bunyi tuk tuk gitu kan?"

"Kalian tau dari mana soal begituan?" Selidik Rayhan dengan mengerutkan dahi.

Saat Ganang bersiap membuka suara, cowok yang tadinya sibuk dengan kegiatannya sendiri kini beralih memotong ucapannya dengan decakan sebal. "Bisa bahas yang lain gak?"

Nah, jika pak ketua sudah menginstruksikan untuk ganti topik, mereka langsung nyengir. Seperti yang diketahui, Aero memang tipikal orang yang tidak suka membahas topik perempuan. Apalagi masalah yang cenderung vulgar walaupun hanya sedikit.

Hari ini mereka memutuskan untuk berkumpul dirumah Ganang. Jika biasanya, mereka memilih rumah Aero sebagai tempat berkumpul kini mereka pindah haluan karena kata Aero tadi, dirumahnya ramai oleh teman-teman kakaknya yang kedua. Aero juga tidak tahu, Devan ada kerja kelompok atau sekedar nongkrong seperti dirinya.

Tapi yang pasti, Aero dan teman-temannya kini sudah duduk di teras rumah Ganang. Bukan tanpa alasan mereka duduk didepan seperti itu, sebab cuaca hari ini cukup mendukung karena semalam hujan cukup deras sehingga udara nampak segar di pagi hari.

Hari ini mereka tidak sekolah. Bukan, bukan karena bolos akan tetapi memang sedang libur nasional. Yah, bisa dikatakan sebagai rejeki nomplok bagi para pelajar yang pemalas.

Tujuan anak sekolah jaman sekarang memang begitu aneh. Hanya ada beberapa alasan.

Satu, dapat uang jajan.

Dua, mencari teman.

Ketiga, cari gebetan.

Apalagi kaum hawa, mereka akan sangat bersemangat ke sekolah karena opsi yang ketiga. Melihat para siswa tampan membuat mereka nampak berseri.

Back to topik. Kini Ganang menutup wajah Bastian menggunakan telapak tangan. "Katanya jijik, tapi dilihatin terus."

Cowok itu mendengus sebal, dengan paksa dia melepas tangan Ganang dari wajahnya. "Tangan lo bau njir!"

"Puasa Senin Kamis lo batal, Yan, liat yang begitu." Randu menggelengkan kepalanya.

"Siapa juga yang liatin?!" Kata Bastian tidak terima. Ia melirik sini kearah Ganang dan juga Randu.

Randu yang merasa ditatap langsung menoleh dengan pede. "Apa lo liat-liat? Gue ganteng?" Dengan bangga, Randu menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari.

"Terlalu pede!" Desis Bastian masih dengan lirikan sinis.

Namanya juga Randu, mau bagaimanapun bentuknya tetap saja percaya diri. Lihat cowok itu sekarang, dia malah tersenyum didepan kaca. "Gue Randu Adrial Akbar, tidak terkenal begitu saja. Bahkan ketampanan gue udah menyebar kepenjuru dunia."

SI TAMPAN AERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang