'STA; 22'

55.9K 4.9K 1.2K
                                    

-oOo-

RANDU adalah sosok cowok yang memiliki lesung pipi, terkenal dengan wajah diatas rata-rata juga kegesrekan yang terus bertambah disetiap harinya.

Randu berjalan seorang diri di koridor sekolah dengan bersiul kecil. Mungkin sekitar sepuluh menit lagi bel masuk akan berbunyi. Cowok yang kini menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari itu memang berangkat sendiri tidak bersama rombongan yang lain seperti hari biasanya.

Begitu memasuki kelas, Randu disuguhi langsung oleh teman-teman yang sedang berkerumpul dipojok kelas. Posisi Bastian yang berada ditengah dengan kondisi wajah babak belur membuat langkah Randu semakin melebar.

Dari kejauhan luka di wajah Bastian memang terlihat samar tapi, dari depan lebam yang membiru juga sedikit keunguan sangat terlihat jelas.

Semakin dekat Randu semakin melebarkan tawa renyah. "Widihhh muka lo kenapa, Yan? Kena azab?"

"Sembarang!" Bastian memutar bola matanya.

Randu terkekeh dengan gelengan kepala samar. "Kok bisa babak belur gini?"

Bastian mendesis ketika telunjuk Randu menekan lebam diujung bibirnya. "Sakit tolol! gak berperipertemanan banget sih!"

Randu mengangkat bahunya acuh, ia berjalan dan duduk diatas meja. Padahal sudah disuguhi kursi tapi, duduk dimeja memang paling enak sepanjang masa menurutnya.

"Lo masih inget si Mysha gak, Ran?" tanya Ganang.

Tanpa berfikir keras Randu langsung mengangguk. "Inget. Ada sangkut pautnya sama Bastian?

Reyhan menimpali. "Hooh, ternyata si Mysha itu adiknya Sigit."

"WHAT? are you seriously?" tanya Randu dengan wajah kaget.

"Plis deh, Ran, lo gak usah pake bahasa Inggris. Enek gue dengernya." maki Reyhan.

"Seterah gue lah. Ini saatnya kemajuan bahasa gue dikembangkan!" ujar Randu dengan bangga.

"Gak usah banyak gaya, Kalo pelajaran bahasa Inggris suka kabur!" Ganang mengingatkan.

Randu mencibir, temannya memang tidak bisa membiarkannya bahagia walau hanya sedetik. Setidaknya pura-pura memuji mungkin Randu sudah senang bukan main.

Karena kalah, Randu berinisiatif untuk mengganti topik sebelumnya. "Terus kalo Mysha adiknya Sigit kenapa?"

Bastian melirik Randu. "Waktu gue ngater Mysha, Sigit langsung nyerang. Dia kira kalo gue yang buat adiknya luka."

Sigit itu musik bebuyutan yang sekolah di SMA Nusa dan juga ketua geng TAGAR yang selalu mencari gara-gara. Padahal sudah dikalahkan dibeberapa pertemuan. Tapi Sigit seolah tidak malu untuk menunjukkan batang hidungnya.

"Ck, lo gak berusaha jelasin, Yan?" tanya Randu.

"Males. Biar adeknya yang ngomong." balas Bastian dengan jengah.

"Wah, Er, kayanya kita harus kasih Sigit pelajaran." ucapnya menatap Aero.

Aero menaikan sebelah alisnya. "Gak perlu."

Randu memutar pandangan jengah. Ia lirik Bastian dengan senyum miring. "Yan, gue mau tanya sesuatu dan lo wajib jawab jujur."

"Apa?"

SI TAMPAN AERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang