'STA; 25'

55.3K 4.9K 1K
                                    

🎶Seventeen - Jaga Selalu Hatimu🎶

-oOo-

PERSOALAN antara Yasmin dan Randu masih belum ada tanda-tanda untuk berbaikan. Padahal berbagai cara sudah Randu lakukan tapi, Yasmin seolah tidak peduli malah cenderung mengacuhkan.

Jujur, Randu tidak tahu akar kesalahannya. Setiap kali bertanya, Yasmin malah berkata 'pikir aja sendiri'. Ayolah kawan, Randu tipe orang yang peka tapi, kini sebaliknya. Yasmin berhasil membuat kepala Randu pening disuruh berfikir keras entah apa.

Lebih baik Randu berhadapan dengan Yasmin galak daripada Yasmin yang mendiamkannya.

Apalagi posisi mereka sudah bertunangan, berarti mereka sudah serius dengan hubungan ini melebihi hubungan pacaran. Randu takut terjadi hal yang tidak diinginkan. Jelas malu kalau Yasmin sampai membatalkan semuanya. Bukan hanya dirinya, kelurga pun akan malu mengingat ayah Randu sendirilah yang meminta Yasmin untuk menjadi tunangan Randu.

Untuk kali ini Randu tidak bisa mengontrol emosi. Bagaimanapun juga dia laki-laki. Sikap Yasmin sangat kekanak-kanakan.

Randu menyeret kasar tangan Yasmin tanpa belas kasihan. Randu menghiraukan pekikan dan pukulan Yasmin.

"Lepas, Randu. Sakit!" Yasmin meronta ingin dilepaskan.

Tepat di lorong yang sepi Randu menyudutkan Yasmin Kedinding dengan kedua tangan berada disisi tubuh Yasmin.

"Kenapa lo diemin gue?!" Randu menggertakkan giginya.

Napas Yasmin memburu, ia takut melihat posisi wajah Randu sangat dekat dengan sorot mata memerah.

"JAWAB, YASMIN!" Teriak Randu menatap tajam.

Yasmin memejamkan matanya dengan tubuh gemetar. "Lo lupa apa yang udah lo lakuin?"

Randu tidak bersuara. Ia berusaha menurunkan tingkat emosi yang berada diujung tanduk.

"Gue gak ngelakuin apa-apa, Yasmin." Geram Randu tertahan.

Yasmin tertawa sinis. "Oh ya?"

Rahang Randu mengeras seketika. Urat-urat dileher cowok itu terlihat jelas. "Gue gak suka basa-basi!"

Yasmin menelan ludahnya gugup. Tangannya bergerak mengambil sesuatu disaku rok spannya.

Tepat saat itu, Yasmin melempar benda berwarna putih tepat didepan wajah Randu.

Randu menggeram, ia melirik benda yang jatuh kelantai kemudian mengambilnya.

Semula, Randu terlihat bingung. Setelah melihat benda persegi panjang dengan dua garis, badannya mulai menegang. Wajahnya pucat pasi dan berusaha menelan salivanya susah payah. Bahkan lidahnya terasa kelu untuk mengeluarkan suara.

"SEKARANG UDAH INGET?!" Sarkas Yasmin dengan air mata yang sudah luruh.

Tangan Randu gemetar. Ia mengangkat wajahnya yang semula menunduk menatap sayu Yasmin yang sudah berderai air mata.

Randu menarik tubuh Yasmin dalam pelukannya. Awalnya Yasmin menolak dan berusaha menjauhkan tubuhnya tapi, Randu mengeratkan pelukannya sehingga Yasmin berhenti meronta dan membalas pelukan Randu.

SI TAMPAN AERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang