'STA; 23'

50.6K 4.6K 373
                                    

-oOo-

INFORMASI yang didapat dari ketua kelas mampu mengembalikan semangat semua penghuni kelas XI IPS 4. Mungkin bukan hanya kelas mereka saja tapi, kelas lain juga akan berekspresi sama.

Katanya sih, guru sedang melangsungkan rapat untuk membahas soal pembangunan lab kimia didekat taman belakang sekolah. Tidak perlu menunggu rapat selesai semua siswa juga tahu jika ujung-ujungnya keluar duit.

Free class kali ini juga dijadikan kesempatan 2 organisasi berlatih dilapang, yaitu futsal dan Basket. Kedua olahraga yang sangat digandrungi para kaum laki-laki.

Jika disuruh menerka-nerka mungkin sekitar setengah dari siswi yang bersekolah di SMA Gardapati sudah stay didepan kelas juga dipinggir lapangan untuk menyaksikan 2 organisasi yang akan berlatih secara bergantian.

Dengar-dengar juga, futsal akan ikut serta dalam perlombaan antar kabupaten yang akan diselenggarakan seminggu lagi. Mereka juga sudah berlatih dari jauh-jauh hari, terutama Jajak. Cowok itu sedikit memaksa hati dan tekatnya agar dapat bertanding membela SMA Gardapati. Awalnya, beberapa staf guru sempat menolak karena takut konsentrasi Jajak berpecah belah mengingat dia sudah kelas akhir. Lagi dan lagi, jajak tetap kekeh dan berusaha meyakinkan para guru sehingga dia diizinkan.

Alena melebarkan senyum melihat Jajak dari kejauhan. Dapat dilihat jelas, Jajak sedang berlari menggiring bola.

Disamping Alena sudah ada Yasmin dan Tesa yang juga ikut menyaksikan pertandingan di lapangan.

Detik berikutnya suara teriakan heboh diikuti tepuk tangan tersebar di penjuru lapangan dan koridor. Alena melakukan hal yang sama bahkan lebih heboh dengan berjingkrak-jingkrak ditempat saat melihat Jajak mencetak gol. Sehingga sekarang selisih perolehan gol adalah 1 : 0.

"GOOD JOB, JAK!" seru Alena mengacungkan kedua jempolnya bersama dengan senyum saat Jajak menatap tepat kearahnya.

"GOL PERTAMA BUAT KAMU!" lantang Jajak membuat kehebohan semakin bertambah.

Alena merekahnya senyum lebar. "SEMANGAT!"

Jajak membalas dengan kepalan tangan tinggi.

"Alay!" maki Yasmin jengah sendiri.

Alena tidak peduli. "Iri bilang bos!"

"Bisa sweet juga si Jajak. Biasanya kaku," Tesa memasang wajah keheranan.

"Oh jelas. Tapi cuma sama gue doang," Alena membanggakan diri.

"Iya percaya!" seru Yasmin dan Tesa bersamaan.

Tak berapa lama, segerombol cowok memasuki lapangan dengan Jersey berwarna merah dengan campuran putih dibeberapa sisi. Aero melangkah paling depan dengan tangan memeluk bola basket disisi tubuh sebelah kanan, diikuti keempat temannya dibelakang. Jam tangan Aero entah kemana digantikan oleh Headband yang menambah kesan cool.

"Mereka ganti Jersey?" tanya Tesa mengerutkan dahinya.

Alena dan Yasmin juga baru sadar akan hal itu. Biasanya Jersey basket yang mereka pakai berwarna biru.

"Nomor punggungnya juga pada ganti semua," Yasmin meneliti satu persatu punggung Meraka. Memang Yasmin paling hafal.

Alena mengangkat bahunya acuh, tidak peduli juga. "Mau ikut pertandingan jadi ganti biar gak bosen kali."

SI TAMPAN AERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang