'STA; 18'

52.8K 5.7K 472
                                    

Apa kabar silent reader? (Sindir halus) :)

HAPPY READING!!

-oOo-

PAGI yang cerah tapi tidak dengan Alena yang lesu dengan bibir menggerutu. Tadi, ketika dalam perjalanan menuju sekolah Alena tidak sengaja menabrak seorang ibu-ibu. Entah bagaiman, tapi yang jelas Alena disalahkan dalam insiden tersebut. Alena jelas melawan, merasa tidak sepenuhnya dia yang bersalah. Sebab Alena tahu, dia cukup handal dalam mengemudi bahkan ia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Intinya semua itu salah ibu-ibu yang menyeberang jalan sembarang.

Tapi kekesalannya hilang begitu saja begitu bel sudah berbunyi. Hari Jum'at Minggu ini berbeda daripada biasanya. Yang sebelumnya selalu belajar didalam kelas kini siswa SMA Gardapati memilih berkumpul di lapangan. Ya, perintah guru tempo hari.

Suara bising dan suara langkah kaki yang saling bersahutan semakin terdengar begitu Alena, Tesa, dan Yasmin menginjakkan kaki di lapangan. Mata Alena menyapu pemandangan sekitar, semua siswa memakai baju olahraga khas sekolah SMA Gardapati.

"Baris dibelakang aja lah, ogah gue didepan," setelah mengatakan itu, Tesa menarik tangan Yasmin dan Alena menuju barisan.

Ya, hari ini adalah hari bagi mereka untuk senam pagi bersama. Kegiatan ini diadakan sebulan sekali begitu pelantikan ketua OSIS baru yang terpilih seminggu yang lalu. Bisa dikatakan ini adalah senam bersama pertama kali di SMA Gardapati.

Alena berdiri dibelakang Tesa dengan bersedikap dada. Kepalanya masih sibuk menoleh kesana-kemari mencari keberadaan seseorang dengan ekspektasi bingung.

Bukannya Aero yang ia lihat tapi malah pacarnya sendiri tengah berdiri didepan sedang mengatur barisan agar terlihat lurus dan rapi. Alena tersenyum, jika dilahat-lihat Jajak tidak kalah tampan dengan Aero. Jangan salahkan hati Alena yang masih menyimpan rasa sempurna untuk Aero. Rasa bersalah sempat ada dibenak Alena begitu mengingat niatnya memacari Jajak hanya membuat Aero cemburu saja.

Dirasa sudah rapi, Jajak mulai berlalu mengikuti barisan. Musik mulai terdengar begitu keras, dapat dilihat semua siswa nampak belum ahli dalam bersenam sehingga menyuruh 8 orang yang sudah lancar berdiri didepan untuk membimbing mereka semua.

Seru adalah kesan pertama yang mereka lihat. Cuacanya nampak terik tidak menghentikan mereka untuk bergerak kesana-kemari mengikuti alunan musik. Keseruan bertambah karena guru-guru ikut berpatisipasi. Sebagian murid tertawa melihat pergerakan salah satu guru dengan perut buncit tengah bergerak tak beraturan.

"Ya ampun, gue pengen Minggu depan kaya gini lagi," Tesa berujar masih dengan gerakan tangan dan kaki.

Yasmin yang berada dibelakang Alena mengangguk. "Iya, terakhir senam waktu SMP,"

Alena masih sibuk mengamati sekitar, senyumnya mulai timbul mengetahui Aero berada dibarisan paling belakang bersama teman-teman.

Yang dikatakan orang memang benar, ganteng itu bebas. Terbukti, mau bagaimana bentuk, pakaian, aksesoris yang Aero kenakan sangat pas ditubuh Aero. Alena terkekeh melihat Aero bergerak seadanya, sebatas kanan kiri depan belakang dengan model jalan ditempat. Keringat Aero benar-benar terlihat membuat kesan tampannya semakin bertambah-tambah.

Tidak sampai lama senyum Alena lenyap sesaat setelah mengetahui keberadaan Tiara berada disamping Aero. Perlu diketahui, Tiara itu kalas XI IPA 2 yang pastinya bersebelahan dengan kelas XI IPA 1 yaitu kelas Aero.

SI TAMPAN AERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang