'STA; 33'

52.8K 4.7K 588
                                    

-OoO-

SUASANA istirahat pertama kali ini terlihat sangat ramai. Kondisi cuaca juga begitu terik, tapi entah mengapa teriakan dari arah lapangan sampai terdengar begitu nyaring.

Alena sampai dibuat pusing akan hal itu. Semalam Alena tidak bisa tertidur dengan pulas seperti biasanya. Pikiran yang berkelana benar-benar membuatnya terbangun sampai tidak bisa kembali tidur hingga menjelang pagi. Sehingga ia memilih untuk beristirahat didalam kelas karena kelasnya terlihat sepi.

Bisa dibilang sebagai keberuntungan sebab guru tidak ada yang masuk sama sekali. Entah malas atau memang tidak datang ke sekolah. Terlihat jelas, para murid sudah berkeliaran sedari tadi.

"ALENA SINI WOI SINI!"

Alena berdecak kesal mendengar teriakan Tesa. Tanpa menjawab Alena segera menutup kedua telinganya dengan headset dengan kepala telungkup diatas meja.

Sudah beberapa menit Alena masih pada posisi semula. Tak kunjung mendapat kenyamanan Alena mulai menegakkan badannya menatap sekeliling kelas. Sama sekali tidak ada orang.

Ia menghela napas dan berdiri kemudian melangkah untuk melihat apa yang terjadi dibawah sana. Sekedar informasi, kelas Alena memang berada di lantai dua.

Begitu sampai didepan, Alena sampai terkejut melihat koridor yang sudah penuh anak-anak. Postur tubuh Alana yang tinggi membuat Alena tidak susah payah untuk melihat di lapangan bawah sana.

Tidak begitu jelas, tapi Alena dapat melihat kalau ada 2 orang yang sedang bermain basket. Tumben, sebenernya ada acara apa. Dan juga, kedua orang dengan gender yang berbeda memakai Jersey yang sama.

Terlanjur penasaran, kaki Alena segera melangkah untuk melihat siapa mereka. Sekelibat Alena sedikit tahu tapi agak lupa.

"Eittt, mau kemana lo?" Cegah Tesa berdiri didepan Alena.

"Penasaran sama orang yang lagi main basket." Jawab Alena seadanya.

Alena ingin melangkah kembali tapi lagi-lagi Tesa menghadang jalannya. "Ehh, mending temenin gue ke toilet aja yuk?"

Alena menyerngit bingung, kalau diteliti lebih dalam Tesa seakan melarangnya untuk melihat siapa orang itu.

"Males, lo sendiri aja." Balas Alena acuh.

"Ayolah, Len, gue kebelet banget ini." Tesa memasang wajah memelas.

Tiba-tiba Yasmin datang membuat Alena menghentikan niatnya untuk membuka suara. "Gak usah cegah-cegah Alena!" Sindir Yasmin.

Tanpa memperdulikan delikan Tesa, Yasmin segera menarik Alena menerobos beberapa orang hingga kini Alena dapat melihat jelas siapa kedua orang yang sedang bermain basket dilapang siang ini.

Aero dan Tiara?

Alena tersenyum miring melihat kondisi dibawah sana. Cih, kenapa semua orang sampai se-excited begitu. Apalagi Alena mendengar jelas beberapa orang yang tak ayal memuji keserasian Tiara dan Aero.

Yasmin menoleh kearah Alena. "Lo liat kan?"

Alena mengangkat bahunya acuh. Padahal Alena sedang menahan rasa tidak karuan di hati. "Gue gak peduli."

SI TAMPAN AERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang