-oOo-
TESA, cewek yang dikenal akan keahliannya dalam ber- makeup berjalan dengan kepala tertunduk. Tatapannya kosong sirat akan kesenduan didalamnya. Wajahnya tidak ia urus membiarkan mereka yang melihat menatap dengan pandangan bertanya.
Pasalnya, tidak biasa seorang Tesa Almira diam dihari bahagian saat ini. Beberapa orang yang ia lewati tak segan mengucapkan selamat ulang tahun tapi Tesa membalas dengan senyum tipis sesekali mengangguk tanpa niatan untuk menjawab sepatah katapun.
Perlu dicatat, ini adalah ulang tahun yang menjengkelkan, menyebalkan, menyedihkan, memprihatinkan dan tentunya mengenaskan.
Semalam, ia terus menangis tiada henti ketika pikirannya mengenang jauh dari masalah Alena dan Yasmin. Mereka berdua seolah lupa akan hari bahagia ini.
Sempat dongkol, apalagi Alena dan Yasmin mengucapkan happy birthday melalu pesan. Kaget? Tentu saja. Jika ditahun-tahun sebelumnya, Alena dan Yasmin pasti akan memberinya kejutan tepat jam 00.00 sembari membawa kue dengan lilin diatasnya.
Tapi tidak dengan tahun ini, Tesa sampai rela menunggu didepan pintu kamar, tapi sayang kejutan yang ia tunggu tak kunjung datang.
Matanya yang sembab kini kembali basah dengan air mata yang siap meluncur dengan bebas. Secara kasar tesa menghapus kristal bening tersebut.
Wajahnya ia dongakkan menatap kedepan. Tepat jauh didepan sana, Tesa melihat temannya. Terkejut? Tentu saja.
Air matanya berjatuhan tanpa bisa ia tahan lagi. Disana, tepat dibeberapa meter didepannya, ia melihat Alena dan juga... Yasmin.
Anehnya lagi, Alena sedang merangkul Yasmin. Tesa mengembangkan senyum masih dengan air mata yang jatuh berserakan.
"ALENA! YASMIN!"
Yang dipanggil menoleh bersama, mereka tersenyum kerah Tesa yang berlari kearah mereka.
Beberapa langkah lagi didepan mereka, Tesa melambatkan langkahnya, bibirnya berkedut menahan isakan tangis. Ia terpaksa membekap mulutnya sendiri.
"Kalian?" Lirihnya.
Alena mengangguk dengan air matanya yang ikutan lumer. Tanpa ba-bi-bu lagi, Tesa segera memeluk kedua temannya dengan jenjang.
"Kenapa gak bilang hiks?!" Tesa memukul pundak Yasmin dan Alena.
Alena memeluk juga dengan erat. "Buat suprise,"
Tesa semakin terisak. Bila ia suruh memilih antara Alena dan Yasmin, Tesa angkat tangan, dia tidak bisa. Mereka saling melengkapi, maka dari itu mereka begitu dekat.Banyak kenangan yang tidak bisa terlupakan tentunya.
"Kalian temen gue, gimana kabar gue pas tau kalian musuhan kaya kemaren?!"
Yasmin menunduk sendu, mereka seperti bocah. Masih egois dengan pendapat masing-masing.
"Sori, Sa, kita gak bakalan ulangi lagi," lirih Yasmin.
Tesa melepas pelukannya. "Kalian tau? Gue sedih hari ini,"
Yasmin dan Tesa terkekeh. "HAPPY BIRTHDAY, TESA ALMIRA!" Seru keduanya semangat.
Yasmin mengeluarkan roti biasa seharga seribuan. Kemudian Alena menyalakan lilin yang berada diatas kue rasa durian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI TAMPAN AERO
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Part tidak lengkap •Laskar series• Aero Alterio, si cowok tampan dengan prestasi yang membanggakan. Terkenal bad boy berkelas di SMA Gardapati yang menyandang status most wanted dan ketua geng besar di sekolah. Mendengar go...