'STA; 38'

54.3K 4.6K 1.5K
                                    

-oOo-

"Apa lo liat-liat?!"

Ganang memberi tatapan menghunus pada Raja kala dirinya baru saja menginjakkan kakinya dirumah Aero.

Entah ada masalah apa diantara kedua cowok berbeda usia itu, hingga membuat Raja begitu sensitif jika dihadapkan dengan Ganang. Keduanya tidak pernah akur bagaikan kucing dan tikus.

"Muka lo didepan mata gue, Sat!" Ganang, dengan suara ngegas. Ganang sama sekali tidak tahu kalau Raja bakalan ada dirumah Aero.

"Ngegas banget. Pulang lo pada!" Usir Raja dengan tangan mengibas-ibas menyuruh rombongan Ganang untuk pergi.

"Kaya yang punya rumah aja lo!" Ujar Randu langsung masuk kedalam rumah. Tak ayal Randu menyempatkan diri untuk menabrak pundak Raja sesaat.

"Gak solih banget anjrot!" Maki Raja kesal.

Ganang ikut ambil kesempatan, ia melakukan hal sama seperti yang Randu lakukan tadi. Menabrak pundak Raja lebih keras hingga Raja terhuyung kesamping.

"Gue slepet ganteng lo." Raja mengangkat tangannya, bersiap untuk menampar tapi ia mengurungkan niatnya dan memilih mengikuti mereka dari belakang Bastian dan Rayhan.

"HALO BANG DEVAN!" Seru Randu mengambil duduk disamping Devan yang tengah duduk bersila di karpet berbulu sambil memainkan PS.

Devan menoleh kebelakang, mendapati teman-teman Aero duduk di sofa. "Widih, rame banget, ada acara apaan?" Ujarnya kemudian fokus pada gamenya.

"Acara makan-makan lah, lo yang bayar," jawab Reyhan terkekeh.

Devan mengangguk. "Boleh, mau beli apa? Mumpung ada rejeki."

"BELI ODADINGNYA MANG OLEH!" Ganang ngegas seketika. Suaranya keras membara.

"Rasanya seperti kamu menjadi Superman!" Ujar Randu dengan tangan mengambilnya stik PS.

"SUPERMAN PALA KAU! IRONMAN GOBLOK!" Ganang melempari Randu menggunakan bantal sofa.

Randu mengelus dadanya sabar. "Astagfirullah, kamu ini berdosa banget,"

"Berdosa? Aku ini gak ada dosa. Kamu yang berdosa!" Ganang menimpali.

"Kamu ini jangan solimih," ujar Randu. Drama king sudah dimulai rupanya.

"SOLIMIH SOLIMIH! SOLEHAH!"

"Astaghfirullah, sejak kapan kalian ganti kelamin." Reyhan geleng-geleng kepala. Dia sudah tertular virus drama king.

"Ngadi-ngadi lu ye. Pisang gue masih ngeglantung!" Ganang tidak terima dengan pendapat Reyhan. "Mau liat?"

"Ihhh basah. Males!" Reyhan merinding membayangkannya.

"Astaghfirullah, kamu ini berdosa banget," Randu mengulang kalimatnya.

"Auah, gue diem, gue masih piyik." Raja yang menjadi penonton mulai memainkannya ponselnya. Tidak mau mendengar lagi.

"Ck, bahas apaan sih? Berisik!" Ujar Devan karena merasa terganggu oleh ocehan mereka.

"Obrolan khusus serbuk berlian, kentang mana paham." Sindir Randu disamping telinga Devan.

Mendengar ucapan Randu, Devan berdecak kesal. Selera humor mereka terlalu rendah. Devan juga bingung. Sebenernya mereka sedang melawak atau ngobrol biasa saja.

Devan juga dibuat penasaran dengan teman Aero satunya. Duduk dipinggir sofa dengan memainkan ponsel tanpa mau ikut campur. Padahal, kalau hari biasanya Bastian nampak asik. Positif thinking aja, paling Bastian sedang pms.

SI TAMPAN AERO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang