my children become champions

139 3 0
                                    

Keesokan harinya

Sesudah sarapan, Harley dan Liam bersiap untuk melihat anak-anak mereka mengikuti lomba. 

"Alexa, kesini kamu" suru Harley memanggil Alexa.
"Ada apa ma?" Tanya Alexa pada Harley. Harley melepaskan kalungnya dan memakaikan nya keleher Alexa.

"Mama ingin memberimu ini sayang. Ini peninggalan nenekmu waktu dia masih hidup" jawab Harley mengelus rambut panjang Alexa.
"Ini sebagai pelindungmu sayang" ucap Harley mencium kening Alexa dengan kasih sayang.

"Aku mengerti mama" balas Alexa memeluk Harley. Liam yang berada disamping Harley mengelus rambut Alexa.
"Jangan khawatir besok sayang. Pasti kau menang" ucap Liam memberi dukungan untuk putrinya.

"Axel sini kamu" suruh Harley memanggil Axel.
"Ada apa ma?" Tanya Axel bingung melihat ibu dan adiknya saling berpelukan.

"Nak apa kau gugup?" Tanya Harley menghampiri Axel.
"Sedikit" jawab Axel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Harley mencium kening putranya.

"Jika kau takut atau gugup. Pejamkan matamu. Fokuskan apa yang ingin kau lakukan saat ini. Jika kau sudah merasa siap, ingatlah wajah mama dan papa" ucap Harley berlutut memperbaiki pakaian Axel yang sedikit berantakan.
"Akan aku ingat itu mama" balas Axel memeluk badan Harley dengan erat. Liam menggelengkan kepalanya dan segera memasuki mobilnya yang disusul oleh Ivan dan Alexa.

Sesampai di sekolah ketiganya, Harley dan Liam segera melihat anak-anaknya mengikuti lomba. Lomba pertama adalah memanah yang diikuti Axel. Harley sangat kagum dengan permainan memanah Axel yang selalu tepat sasaran.

"Yeyy.... Axell... " Girang Harley dan Liam bersama Alexa dan Ivan saat Axel selesai memanah semua target karena Axel pernah memakai crossbow Harley dimansion Eddy setiap mereka mengunjungi Eddy.
Axel melihat Harley kegirangan sambil tersenyum kecil.

'untung saja aku pernah memakai semua senjata mama dan kakek. Jadi aku bisa mengenainya tepat sasaran' ucap Axel dalam hati. Akhirnya Axel mendapatkan juara 1 dalam lomba memanah ini.

"Akhirnya tidak sia-sia mama meminjamkan mainan mama untukmu" puji Harley mengacak rambut Axel yang sedikit basah.
"Jangan keras-keras mama. Nanti ketahuan" ucap Axel mengingat mamanya yang berlebihan.

"Baiklah. Sekarang kita lihat Alexa mengikuti lomba sains" ujar Liam menggandeng tangan Axel yang memegang piala. Sesampai ditempat tujuan, Harley melihat Alexa mengikuti lomba sains yang dia ikuti. Liam dan Ivan pergi meninggalkan Harley dan Axel untuk membeli minuman dan camilan untuk mereka. Hasil penilaian Alexa sangat baik oleh profesor yang menilainya. Akhirnya Alexa menjadi pemenang lomba sains.

"Yeeyy... Alexa...." Girang Harley sambil menggendong Agnes. Alexa melambaikan tangannya kepada Harley dan Axel.

Alexa berlari sambil membawa piala dan memeluk Harley.
"Mama, aku menang" girang mata abu-abu Alexa.
"Mama bangga padamu sayang" puji Harley memeluk Alexa. Liam dan Ivan menyusul mereka.

"Akhirnya anak papa semuanya menang" puji Liam mengecup ujung kepala Alexa.
"Selamat untukmu sister" ucap Alex memeluk saudarinya.

"Kau juga brother" balas Alexa.

"Sekarang kita berpesta dirumah. Ada yang setuju?" Tawar Ivan menggendong Agnes. Semua mengangguk dan pergi menuju mobil Liam.

Sesampai dirumah Axel dan Alexa berlari menuju kamar mereka begitu juga dengan Ivan untuk membersihkan diri. Harley menggeleng kepalanya melihat tingkah anak-anaknya itu sambil membawa bahan untuk makan malam nanti.

"Mau kubantu baby?" Tawar Liam pada Harley yang membersihkan daging sapi untuk dimasak.
"Boleh" jawab Harley memberikan celemek untuk Liam. Liam memeluk badan Harley dari belakang.

"Aku mencintaimu Harley" bisik Liam mencium leher Harley tapi ditepis olehnya.
"Jangan Liam. Ada anak-anak" balas Harley. Liam tersenyum jahil dan membalikkan badan Harley hingga berhadapan dengannya.

"Kau membuatku tergila-gila padamu sayang" ucap Liam memeluk badan Harley. Wanita itu tersenyum seringai dan menarik leher Liam lalu menciumnya sekilas.

"Kau tergila-gila padaku? Aku akan membawamu kerumah sakit jiwa lagi" ancam Harley dengan senyum seringai nya. Liam terkekeh dan mengelus pipi Harley lembut.

"Jika aku tidak ada, apa kau tetap mencintaiku Liam?" Tanya Harley mengalungkan tangannya keleher Liam. Liam mengambil tangan kanan Harley yang baru dicucinya dan mencium telapak tangannya.
"Aku selalu mencintaimu sayang. Kau membuatku menjadi bahagia seperti ini" jawab Liam dengan lembut. Harley tersenyum dan melepaskan pelukannya.

"Ayo kita masak" ucap Harley membumbui daging sapinya untuk dipanggang. Liam mengupas kentang dan sayuran. Selesai memasak Harley menaruh beef welington dan kentang panggang diatas meja makan.

"Anak-anak. Ayo makan" teriak Harley didapurnya.
"Iya.." balas mereka berlari menuju ruang makan. Selesai makan mereka menuju kekamar masing-masing untuk beristirahat. Harley menidurkan Agnes dan menaruhnya dikasurnya.

"Tidurlah anak-anakku" ucap Harley mencium kening Axel, Alexa, Ivan dan Agnes.
"Selamat malam mama" balas sikembar.
"Selamat malam aunty" balas Ivan. Harley menutup pintu kamar mereka dan menuju kamarnya lalu mandi. Selesai mandi Harley menyisir rambut panjangnya sambil menatap dirinya di meja rias dengan mengenakan gaun tidurnya. Dia menatap dirinya dengan wajah yang gelisah.

' kenapa aku merasa tidak nyaman ya?' pikirnya. Saat dia terdiam,Liam mengambil sisir ditangan Harley dan menyisir rambut panjangnya.

"Ada ada sayang?" Tanya Liam menaruh kepalanya dipundak Harley. Harley menggeleng kan kepalanya.
"Tidak apa" jawab Harley tersenyum kecil.

"Dari tingkahmu sepertinya ada masalah Harley" ucap Liam menyudahi menyisir rambut Harley dan menaruhnya diatas meja. Harley menghembuskan nafasnya kasar.
"Aku rasa ada sesuatu yang tidak nyaman Liam. Aku tidak tahu apa itu" balas Harley memberikan lipbalm ke bibir mungilnya.  Liam membalikkan badan Harley dan berlutut didepan istrinya itu.

"Mungkin itu perasaan mu saja" ujar Liam mengambil tangan Harley dan mencium telapak tangannya. Harley tersenyum dan pergi menuju kasurnya dan disusul oleh Liam.

"Aku takut sesuatu yang buruk akan terjadi" ucap Harley memeluk Liam dikasurnya.
"Semoga tidak terjadi" balas Liam mengelus bibir Harley dengan jempol nya. Saat mendekatkan bibirnya ke bibir Harley, tiba-tiba bel rumah berbunyi.

'ding..dong..'
Harley terloncat dari kasurnya terkejut.

"Siapa yang bertamu malam-malam begini?" Tanya Harley pada Liam.
"Tidak tahu. Ayo kita turun" jawab Liam dan dibalas dengan anggukan Harley. Harley mengambil bathrobe nya dan menuju pintu rumah. Harley menatap layar monitor disamping pintunya.

"Selamat malam nyonya White. Ini dari kepolisian" Harley dan Liam segera membuka pintu rumahnya. Ternyata itu adalah 2 polisi.

"Ada apa malam-malam kesini tuan-tuan?" Tanya Liam didepan pintu.
"Kami harus menangkap nyonya White atas dasar pembunuhan" jawab salah satu polisi itu.

Like Harley Quinn 2 ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang