Harley menatap kosong jendela kamarnya seorang diri. Harley merasa terpukul apa yang menimpanya tadi malam. Dia melihat bulan purnama dekat balkon kamarnya dengan rambut yang terkena angin laut.
' Tuhan, aku mengakui semua dosa-dosaku dimasa lalu. Apa kau senang aku mendapatkan karma ku yang telah membunuh orang-orang tak bersalah dari pesaing ayahku?' ucap Harley dalam hati dengan air mata yang turun.
' aku merasa sangat kotor Tuhan. Aku merasakannya apa yang mamaku rasakan 29 tahun yang lalu. Aku jijik sekali pada diriku yang harus memilih tinggal bersama orang gila itu agar anak-anakku selamat. Aku harus berkorban tuhan' Isak Harley duduk di dekat balkon sambil memeluk lututnya."Liam... Maafkan aku. Aku bukan istri yang baik" tangisnya mengingat Liam. Harley bangkit dari lantai balkon dan memasuki kamarnya. Tak lupa dia menutup pintu balkon. Harley melihat gelas dan membantingnya dengan keras.
'pryannggg'
Harley tersenyum gentir dan mengambil pecahan gelas itu."Selamat tinggal semua" saat pecahan kaca itu menyentuh pergelangan tangan Harley, tiba-tiba ada yang menepis beling itu.
"Apa yang kau lakukan?" Ternyata itu Aaron yang memasuki kamar Harley dan melihat dirinya ingin mengakhiri hidupnya.
"Jangan kau lakukan ini sayang" panik Aaron memeluk dirinya dengan erat. Harley terdiam melihat perlakuan Aaron yang menghalanginya untuk mengakhiri hidupnya."Kau tidak suka jika aku bebas dari kehidupanmu Aaron? Apa kau tidak suka kalau aku menolakmu?" Tanya Harley melantur. Aaron menggelengkan kepalanya.
"Jangan berkata itu sayang" ucap Aaron khawatir merasakan badan Harley bergetar ketakutan."Kau membangkitkan traumaku Aaron" ucap Harley ketakutan.
"Aku kotor" sambung nya Harley menekan pergelangan tangannya dengan kuku jarinya yang panjang sampai tembus. Aaron melihat tangan Harley dan berusaha menahannya."Jangan kau sakiti dirimu Harley. Aku mohon" pinta Aaron melepaskan kuku Harley di pergelangan tangannya. Aaron merobek bawah kemejanya dan melilitkannya ke pergelangan tangan Harley yang mengeluarkan darah.
" Aku akan mempertanggungkan perbuatanku padamu Harley. Aku akan menikahimu" ucap Aaron menatap mata biru Harley. Dia mendorong Aaron dengan tatapan nanar.
"Kau pikir setelah kau melakukan itu padaku. Apa masalah itu sudah membaik padaku?" Tanya Harley menahan emosinya.
"Itu semakin memburuk Aaron" teriak Harley histeris membanting seisi kamarnya dengan penuh emosi."Harley hentikan" ucap Aaron menahan Harley dan memeluknya.
"Aku mengaku salah Harley telah menyentuh mu sayang. Aku akan mempertanggungkan semua perbuatanku" Aaron memeluk Harley dengan eratnya."Bebaskan aku Aaron. Kau temanku bukan" tangis Harley didada Aaron.
"Kau tak ingin temanmu menderita karena terpisah dari anak-anakku sendiri" isak Harley tersedu-sedu. Aaron hanya terdiam mendengar ucapan Harley tadi."Tidak bisa Harley. Aku akan menikahimu walau kau menolaknya. Aku telah menyentuhmu" ucap Aaron melepaskan pelukannya. Dia pergi menuju pintu kamar.
"Sebaiknya masalah ini diselesaikan dengan cara menikah Harley" sambung Aaron keluar dari kamar Harley dan tak lupa menguncinya dari luar. Harley merasa lemas pada kakinya dan dia terjatuh. Dia meremas kepalanya sendiri.
"Arghhhh....." Dia berlari menuju balkon dan melihat bawah kamarnya. Terdapat kolam renang yang sangat besar. Dia melihat Aaron yang sedang merokok dipinggir kolam.
"Semoga kepalaku terkena beton" ucap Harley melompati balkon.
'dugh'
Harley mendarat diatas badan pengawal yang sedang berjaga. Harley mengambil senjata itu dan menaruhnya dibelakangnya. Aaron melihat Harley di ujung kolam."Heii" Harley berlari meninggalkan Aaron dan Aaron mengejarnya. Harley berlari menuju taman bunga.
"Sial" umpatnya menyelusuri taman itu yang seperti labirin. Dia berjalan dan tidak ada jalan keluar. Saat membalikkan badannya betapa terkejutnya dia melihat Aaron tepat dibelakangnya.
"Kau tersesat sayang?" Tanya Aaron tersenyum seringai. Harley memutarkan matanya dan menodongkan senjata itu pada Aaron.
"Bebaskan aku atau kau akan lenyap" ancam Harley mundur. Aaron hanya terkekeh dan melangkah kakinya menghampiri Harley.
"Kau tidak bisa kabur dariku sayang" ucap Aaron. Tak segan-segan Harley menembak bahu Aaron.'dorr'
"Arghh" Aaron meringis kesakitan dan memegang bahunya. Tak lama kemudian beberapa anak buah Aaron datang."Tangkap wanita itu" suruh Aaron pada anak buahnya. Salah satu dari mereka menyetrum Harley dengan stungun sampai pingsan.
"Bawa dia kekamar nya" ucap Aaron berdiri tertatih-tatih menahan lukanya. Mereka memasuki mansion Aaron untuk mengobati bahu Aaron yang terkena tembakan Harley.
Sementara di mansion Eddy
Ray menatap layar laptopnya dan melihat keberadaan Harley yang masih di mansion Aaron. Dia mendengar kejadian-kejadian yang dialami Harley.
"Ya Tuhan" umpatnya mendengar suara Harley yang histeris. Dia mengambil handphonenya untuk menelfon seseorang.
"Hi Slava. Kau masih hidup?" Ternyata yang ditelfon Ray adalah Slava.
"Heii Rayray. Ada apa kau menelfon ku?" Tanya Slava sibuk dengan laptopnya."Slava saat kau membuat anting pelacak untuk nona. Apa kau tidak menambah kan sesuatu disana?" Tanya Ray melihat lokasi Harley saat ini.
"Ada. Aku menambahkan kamera pengintai disana. Ada masalah apa emangnya?" Tanya Slava penasaran. Ray menghembuskan nafasnya.
"Nona diculik oleh klan Constantine" jawab Ray menguap. Slava terkejut mendengar nya."Apa?? Lagi?" Panik Slava membuat Ray terkejut.
"Iya Slava" jawab Ray mengelus dadanya kaget."Baiklah sekarang kau lihat posisi Harley dan cari kamera disana" ucap Slava menuntun Ray.
"Ketemu" balas Ray menatap laptopnya. Dia melihat layar laptopnya beberapa orang menaruh Harley diatas kasur."Oh tidak Slava. Panggil yang lain" ucap Ray menutup telfonnya.
"Aku yakin tuan akan marah" panik Ray
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Harley Quinn 2 ( End)
Action7 tahun meninggalkan dunia merah, tiba-tiba seseorang dari hidupnya yang lalu menculiknya dari keluarga kecilnya dan ayahnya. Harley berusaha melepaskan diri dari seseorang itu tapi selalu tidak berhasil dan selalu ditangkap dan dibawa ke tempat y...