"di... Disini?" Pekik Harley melihat rumah sakit jiwa yang dimaksud oleh Ray.
"Benar nona. Tuan Eddy yang menaruhnya disini 3 bulan yang lalu. Dia memiliki penyakit yang sama seperti Liam, erotomania. Penyakit mental yang membuat si penderita menyukai atau terobsesi pada seseorang yang berlebihan sampai menyakitinya atau melukai si korban" jelas Ray membuka pintu mobilnya untuk Harley.
"Temani aku kedalam" ucap Harley keluar dari mobil dan memasuki rumah sakit jiwa itu bersama Ray dan para pengawal nya. Para perawat yang mengetahui Harley datang mengantar dirinya menuju ruangan Aaron yang dirawat. Sebelumnya Ray menelfon pihak rumah sakit jiwa untuk berkunjung melihat keadaan Aaron. Akhirnya mereka sampai didepan ruangan Aaron dirawat.
"Apa anda yakin ingin bertemu dengannya nona Harley?" Tanya perawat itu ragu menggenggam pegangan pintu itu. Harley mengangguk kepalanya.
"Yakin" jawab Harley tegas. Perawat itu membuka kunci ruangan itu dan membuka pintu besi itu. Harley terkejut melihat Aaron yang sangat berantakan dengan jaket pengekang nya sambil menatap foto dirinya.
"Harley... Haahahha aku mencintaimu" rancau Aaron tertawa tidak waras melihat foto Harley.
"Ya Tuhan" Harley menunduk kepalanya dan memijit tengah alisnya.
"Tolong biar aku berdua dengan orang ini" titah Harley pada perawat dan Ray."Aku akan menjaga dari luar kalau begitu" ucap Ray keluar dari ruangan pengap itu dan menjaga dari luar. Harley melangkah menuju Aaron yang memunggunginya.
"Hey Aaron" Harley menyentuh bahu Aaron dan pria itu segera berbalik kearahnya. Aaron tersenyum tidak jelas melihat Harley didepannya.
"Harley.. ini kau?" Tanya Aaron mendekatkan dirinya dihadapan Harley.
"Iya, ini aku" jawab Harley mengelus rahang Aaron yang tumbuh brewokan. Aaron merasakan tangan halus Harley di wajahnya kembali.
"Aku merindukan mu" rancau Aaron kembali. Harley menutup mulutnya menahan isaknya.
"Maafkan aku Aaron. Aku membuatmu seperti ini" Harley segera mengusap matanya yang turun air mata. Aaron menggelengkan kepalanya cepat."Tidak..tidak... Kau tidak jahat sayang. Kau baik" ucap Aaron yang berbicaranya berbeda seperti yang dulu. Harley terkejut melihat ada goresan di leher Aaron dan bekas benturan di kepalanya. Dia yakin Aaron menyakiti dirinya sendiri.
"Jangan kau sakiti dirimu Aaron karena diriku. Aku bukanlah wanita yang baik dimatamu. Aku wanita jahat yang telah membunuh banyak orang yang tidak bersalah. Aku jahat telah membuatmu seperti ini" Isak Harley memeluk Aaron. Aaron menangis seketika.
"Jangan menangis Harley. Jangan menangis. Kau tidak cantik lagi kalau menangis. Kau lebih cantik jika tersenyum padaku" tangis Aaron berusaha membuka kekangan jaket itu.
"Aku yang jahat Harley membuatmu sakit diperutmu" sambung Aaron menangis di bahu Harley. Harley memeluk erat Aaron yang menangis dibahunya." Aku mengiklaskannya dia pergi Aaron. Tuhan menyayangi anakku" ucap Harley menghapus air matanya sendiri dengan tangannya.
"Kembalilah menjadi Aaron yang dulu aku kenal 17 tahun yang lalu Aaron. Kembalilah sehat" sambung Harley melepaskan pelukannya itu."Kau mau pergi?" Tanya Aaron melihat Harley yang menjauhi dirinya. Harley mengangguk kepalanya.
"Iya Aaron. Aku harus pulang. Sudah 3 bulan aku pergi untuk menenangkan diriku yang sedih kehilangan bayiku dan kabur menghilang dari orang-orang tersayang. Aku terlalu lama beristirahat sampai keluargaku khawatir pada keberadaan ku yang menghilang ini" jawab Harley pada Aaron. Harley menghampiri Aaron dan menatap mata hijau Aaron itu.
"Hiduplah yang baik Aaron. Kau selalu menjadi temanku" Harley berjinjit kakinya dan mencium bibir Aaron.
'cupp'
Aaron sangat menikmati ciuman terakhirnya pada Harley dan Harley segera melepaskan ciumannya."Anggap saja ini adalah pertemuan pertama dan terakhir kita Aaron. Aku menyayangimu sebagai temanku" ucap Harley mengelus wajah Aaron sambil tersenyum.
"Aku memaafkan mu Aaron. Selamat tinggal" Harley membalikkan badannya untuk keluar. Saat dia menutup pintu, tiba-tiba Aaron berteriak.
"Harley!!!" Teriak Aaron tidak rela Harley pergi meninggalkan nya lagi.
"Jangan pergi!!!" Aaron berteriak keras dan menendang pintu besi itu.
Harley menghembuskan nafasnya dan melirik Ray yang berdiri disamping pintu itu."Ayo kita pulang Ray" ujar Harley segera meninggalkan rumah sakit jiwa dan dia masuk kedalam mobil Ray.
Didalam mobil
Harley masih terdiam seribu bahasa didalam mobil. Dia masih tidak percaya apa yang dia lakukan tadi dirumah sakit jiwa itu. Ray yang sedang menyetir itu melihat Harley disampingnya."Nona, kau tidak apa-apa?" Tanya Ray pada Harley. Dia menggelengkan kepalanya.
"Tidak apa Ray" jawab Harley menyentuh bibirnya dengan telunjuknya."Percayalah nona, dia akan melupakan anda pelan-pelan" ucap Ray tiba-tiba sampai Harley melirik Ray.
"Apa kau yakin?" Tanya Harley pada Ray. Pria itu mengangguk kepalanya pelan.
"Iya nona. Anda sudah membuat keputusan yang tepat dengan menemuinya yang terakhir kalinya dan memaafkan perbuatannya" jawab Ray menyetir mobil dengan pelan."Kau tahu, aku harus memaafkan kesalahan orang yang sudah membuatku menderita. Aku tidak ingin membalas dendam padanya. Biar dia melakukan apa yang seharusnya yang dilakukan oleh orang-orang normal lainnya. Jika dia melakukan hal yang baik, maka karma baik akan datang kepadanya. Jika dia melakukan hal yang buruk, maka karma buruk akan menimpanya" ujar Harley tersenyum kecil.
"Itu keputusan yang baik nona" balas Ray pada Harley.
"Selama ini aku berbanyak berdoa dan membaca Alkitab 3 bulan ini. Dimana aku harus merelakan orang-orang yang aku sayangi pergi dan juga anakku ini" Harley mengelus perutnya yang datar itu."Itu sangat bagus nona. Anda sudah berubah lebih baik dari sebelumnya" ujar Ray memberhentikan mobilnya di lampu merah.
"Yang sekarang aku lihat ini adalah nyonya Harley White yang tumbuh menjadi wanita yang sangat bijak" sambung Ray melirik Harley yang masih tersenyum."Akhirnya kau memanggilku nyonya White" ucap Harley memukul lengan Ray.
"Hahaha mungkin ini waktu yang tepat untuk memanggil anda nyonya White. Tapi anda adalah pemimpin klan Quinn yang seharusnya aku melayani perintah anda" ujar Ray menjalankan mobilnya kembali."Terimakasih kau mau mengabdi padaku Ray" Harley memberikan tangannya.
"Saya sudah berjanji untuk mengabdikan diri untuk anda nona sebagai tangan kanan anda" Ray mengambil tangan Harley dan menjabat nya. Akhirnya mereka sampai di mansion Eddy Quinn."Sudah saatnya nona pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Harley Quinn 2 ( End)
Action7 tahun meninggalkan dunia merah, tiba-tiba seseorang dari hidupnya yang lalu menculiknya dari keluarga kecilnya dan ayahnya. Harley berusaha melepaskan diri dari seseorang itu tapi selalu tidak berhasil dan selalu ditangkap dan dibawa ke tempat y...