hei, IM back

59 0 0
                                    

Harley melangkah kakinya memasuki mansion Eddy. Dia melihat Eddy yang duduk dibelakang mansionnya sambil meminum secangkir teh. Harley tersenyum rindu dan memeluk Eddy dari belakang.

"Ayah" Eddy terkejut mendengar suara putri tercintanya itu. Dia menolehkan kepalanya dan dia terkejut melihat Harley dibelakangnya.

"Anakku" Eddy memeluk Harley dengan eratnya.
"Terimakasih Tuhan, kau mengembalikan putriku dengan keadaan selamat" ucap Eddy bersyukur dan mencium kening Harley.

"Maaf ayah. Aku pergi begitu lama" sesal Harley menundukkan kepalanya. Eddy menggelengkan kepalanya dan menghapus air mata Harley yang turun.

"Tidak nak. Kau butuh waktu untuk menenangkan diri. Ayah tahu kau sangat terpukul dengan kejadian itu sampai anakmu tiada. Aku mengerti apa yang kau rasakan nak" Eddy memeluk Harley sambil meluapkan rasa rindunya. Tak lama kemudian Ray menelfon Liam.

"Segeralah kau ke mansion tuan besar. Beliau ingin membicarakan sesuatu padamu" telfon Ray pada Liam yang sedang bekerja.

"Ada apa emangnya?" Tanya Liam menaikkan alisnya.

"Nanti kau akan tahu. Ajak anak-anak juga" Ray menutup telfonnya. Liam menatap handphonenya penasaran apa yang dimaksud oleh Ray. Dia menghembuskan nafasnya.

"Huftt lebih baik aku kesana saja. Siapa tahu ini berhubungan dengan keberadaan Harley" Liam mengambil tas kerjanya dan kunci mobilnya dan menuju mobilnya yang terparkir di tempat parkir. Dia mengendarai mobilnya menuju rumahnya untuk menjemput anak-anak yang kebetulan libur. Sesampai di rumah Liam membuka pintu. Terdapat Ivan sedang membersihkan rumah dibantu oleh Axel dan Alexa.

"Kalian masuk kemobil sekarang. Kita akan ke tempat kakek" titah Liam memasuki kamar anak-anak untuk mengambil Agnes yang sedang tertidur.

"Ada apa emangnya papa?" Tanya Axel memakai jaket nya. Mereka keluar dari rumah, tidak lupa mengunci nya.

"Entahlah son. Mungkin ini tentang mama kalian" jawab Liam menaruh Agnes di kursi bayi. Mereka patuh dan masuk kedalam mobil. Liam segera mengendarai mobilnya menuju mansion Eddy Quinn.

Sesampai di mansion Eddy,Liam dan anak-anak turun memasuki mansion. Liam mendapatkan Ray yang sedang meminum teh di ruang tamu bersama dengan Eddy dan Noah yang sudah sembuh.

"Kakek" Axel dan Alexa menghampiri Eddy.
"Hai kids, kakek merindukan kalian" Eddy memeluk kedua anak kembar itu. Liam menatap Ray yang hanya tersenyum kecil.

"Ada apa kau memanggilku bro? Apa ada sesuatu?" Tanya Liam pada Ray. Eddy tersenyum dan menyuruh anak-anak itu bermain dihalaman mansion.

"Lebih baik kau lihat di kamar putriku Liam" jawab Eddy meminum tehnya kembali. Liam mengangguk mengerti dan pergi kekamar lama Harley.

"Ada apa sebenarnya?" Tanya Liam membuka pintu itu. Dia terkejut melihat Harley yang sedang tertidur pulas diatas kasurnya. Liam menutup mulutnya seakan tak percaya melihat istrinya kembali.

"Harley" dia mengelus pipi tirus Harley. Dia tersenyum kecil.
"Hey wake up baby" panggil Liam membangun kan Harley yang masih tertidur pulas. Tak lama kemudian Harley mengerjap matanya pelan.

"Hai Liam" sapa Harley sambil tersenyum. Liam segera memeluknya dengan erat.

"Aku merindukan mu sayang" Liam memeluk Harley sambil menahan rindunya.
"Aku juga Liam" balas Harley mencium bibir Liam.

"Aku lelah Liam. Aku ingin tidur lagi" ujar Harley mengelus wajah Liam. Liam terkekeh mendengarnya.
"Istirahatlah sayangku. Kau pasti lelah bukan" Liam membaringkan Harley dan menyelimuti nya. Liam mengelus perut Harley yang datar.

"Kau tidak apa-apa kan sayang? Apa kau masih syok?" Tanya Liam mengelus perut Harley sambil menatap mata biru Harley.

"Aku ikhlas Liam. Aku mengiklaskannya dia pergi" jawab Harley mengambil tangan Liam sambil tersenyum.
"Aku mengistirahatkan diriku selama 3 bulan ini untuk memenangkan batinku Liam. Aku berusaha tidak menyakiti diri lagi seperti dulu dan tidak melampiaskan egoku dengan orang-orang yang tidak bersalah lagi" ujar Harley menaruh tangan Liam di pipinya. Liam tersenyum dan mencium bibir Harley kembali.

"Kau kuat sayang. Aku tahu itu" puji Liam mencium telapak tangan Harley.
"Istirahatlah sayangku" Liam mencium kening Harley dan membiarkan Harley tertidur lagi. Dia keluar dari kamar Harley dan mendapatkan ketiga anak itu sedang tersenyum didepannya.

"Akhirnya papa kita.." Axel tersenyum jahil. Pipi Liam memerah malu.
"Papa sangat senang seperti orang yang memadu kasih" gurau Alexa yang menggendong Agnes.
"Selamat paman" ujar Ivan pada Liam.

"Kalian!" Anak-anak itu berlari menghindari Liam.
"Hahahaha" tawa mereka diluar halaman mansion. Eddy menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka.

"Jangan berisik kalian ya. Putriku baru datang dan dia harus istirahat. Akan aku kurung kalian jika mengganggu tidur putriku" ancam Eddy pada orang-orang itu yang sedang berlarian.

"Baik kakek" balas mereka cekikikan.

Like Harley Quinn 2 ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang