fire

47 0 0
                                    

' deg '
Jantung Harley merasa berhenti saat Aaron mengatakan jika dia menginginkan dirinya. Dia meremas bawah jaketnya.

"Biarkan aku pergi" Harley terus terdiam tak bergerak melihat sekelilingnya. Eddy yang menahan sakit di dadanya.

"Nak, jangan.." tapi Eddy ditendang oleh anak buah Aaron begitu juga dengan Ray.

"Menyerahlah Harley. Kau tidak bisa lari dariku. Setiap kau lari akan aku kejar dimanapun kau berada" ucap Aaron berjalan menghampiri Harley yang masih terdiam. Harley melangkah mundur saat Aaron ingin mengelus pipi nya.

"Tolong biarkan aku pergi. Biarkan aku bebas Aaron" Harley melirik orang-orang yang dia sayangi dalam keadaan berdarah-darah dan penuh memar. Tapi Aaron menangkap tangan Harley dan mencengkram nya.

"Kau sudah berjanji ingat? Apa perlu aku mengingatnya kembali?" Aaron menarik badan Harley sambil tersenyum seringai. Liam yang melihat Harley mengepal tangannya kesal melihat Aaron yang ingin mengambil Harley darinya.

"Lepaskan dia Aaron. Dia bukan boneka..." Teriak Liam tapi dia dihajar oleh anak buah Aaron. Ray yang ditahan itu menahan rasa sakitnya melihat hal yang dia tidak inginkan.

"Nona... Jangan nona" seru Ray tapi dia ditahan. Harley memejamkan matanya.

"Kau membuatku gila Aaron" Harley menatap mata Aaron dengan tajamnya.
"Kau memisahkan ku dari ayahku, suamiku dan juga orang-orang yang aku cintai" Harley melepaskan tangan Aaron dari pinggang nya.

"Itu harus sayang. Aku tidak mau usahaku sia-sia selama 17 tahun" Aaron menghampiri Harley tapi Harley melangkah mundur dan memasukan tangannya dari kantung jaketnya.

"Kau membuat kesalahan yang sangat berdosa Aaron. Kau melecehkan seorang wanita yang memiliki suami dalam keadaan mengandung" Harley mengepal tangannya dari kantung jaketnya. Dia tersenyum seringai dan menatap Aaron dengan mata biru tajamnya.

"Inilah kemarahan seorang ibu" dia mengeluarkan senjata revolvernya dan menembak Aaron tepat di dada kanannya.

'dorr'
"Arghh" Aaron tersungkur menahan sakit di dada nya. Harley menembak anak buah Aaron yang berusaha menangkap nya tepat di kepala. Dia melihat teman-teman nya dan juga ayahnya.

"Semua!! Bangkit! Kalian adalah orang-orang yang aku lindungi keberadaan kalian dari para musuh-musuh kalian. Keluarkan senjata dan kemampuan kalian selama ini. Jangan mau kalian dibuat tidak berdaya oleh orang gila ini. Bakar gairah kalian dalam membunuh musuh kalian. Ini adalah waktu yang tepat untuk menghabisi orang-orang gila ini. Kalian semua adalah keluargaku!" seru Harley melihat sekelilingnya. Eddy tersenyum bangga melihat anaknya walau kondisi kakinya masih terluka. Dia menarik salah satu dari anak buah Aaron dan mematahkan lehernya dan menghajarnya. Dia mengambil senjata dari sabuk senjatanya dan mengangkat dessert eagle nya keatas langit.

'dorr...dor....dor.. dorr.. dor...'
Eddy menebak langit-langit 5x dan berarti menandakan bala bantuan. Tak lama kemudian beberapa helikopter  dari atas langit dan melemparkan Harley sebuah tongkat bisbol dan Harley menangkapnya.

"Harley" ternyata itu adalah Domain yang membawa senjata hk416 dan menembak anak buah Aaron dari bawah. Jinso mengeluarkan walkie talkienya.

"Sekarang"
Beberapa orang dari helikopter itu turun dengan tali dan menembak anak buah Aaron dengan brutal.

'dorr..dor..dor...'
Jinso terus menembak anak buah Aaron yang menahan teman-teman nya dan juga Ray. Mereka akhirnya bebas dan mengambil senjata anak buah Aaron yang sudah mati.

"Seranggg" seru Alfredo ikut bertarung dengan musuh-musuh nya dan dibantu oleh yang lain. Aaron berlindung dengan senjata tapi Harley memukul Aaron sampai senjata yang dipegangnya terbelah.

"Kau..." Harley mengeluarkan roda kecil dibawah sepatu yang dia kenakan itu. Dia mengambil senjata yang disimpan di bagasi mobil Ray.

"Nona, ambillah beberapa senjata. Larilah sejauh-jauhnya dari sini. Biar kami yang menghadapi nya" ucap Ray menembak musuh-musuh Harley dengan kedua senjatanya.

"Baik. Jaga dirimu" Harley melarikan diri dengan sepatu rodanya dengan cepat. Dia pernah melarikan diri dengan sepatu rodanya saat seseorang berusaha menculiknya sejak sekolah menengah. Harley terus menjauh dari Aaron dengan cepat. Aaron yang melihat itu geram dan mengambil mobil yang dia gunakan tadi.

"Awas kau Harley" umpat Aaron mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.

Like Harley Quinn 2 ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang