Mansion Eddy Quinn
Jinso dan Domain berada di mansion Eddy Quinn untuk menjaga anak-anak Harley dan juga Ivan. Mereka mengerahkan anak buah mereka untuk berjaga-jaga diluar mansion agar hal yang tidak diinginkan terjadi. Jinso menatap layar laptopnya diruang tengah dan dia melihat pergerakan anak buah Aaron mendekati mansion Eddy. Dia mengambil walkie talkienya.
"Mereka ada disini" lapor Jinso mengisi pelurunya. Domain yang berada di kamar anak-anak segera mengambil senjatanya.
"Lakukan yang dirancang Ray" suruh Domain menyuruh anak-anak itu keluar dari kamar." Anak-anak, kalian berlindung di lantai bawah tanah. Biar aunty Domain dan uncle Jinso menyerang mereka ya. Jaga Agnes" titah Domain membuka pintu rahasia di ruang senjata Harley. Mereka menggelengkan kepalanya.
"Biar kami bantu aunty" ucap Axel menggenggam tangan Domain.
"Kami sudah siap apa yang diajarkan mama kami" sambung Alexa mengandeng tangan Axel. Domain terkejut apa yang didengarnya oleh anak kembar Harley."Tidak. Kalian masih kecil. Aku tidak ingin kalian kenapa-napa karena ini masalah yang serius" Domain melepaskan tangan Axel dengan lembut.
"Ini bukan permainan perang-perangan sayang. Ini adalah pertarungan yang sesungguhnya" sabung Domain menaruh Agnes terlebih dahulu. Axel tersenyum kecil dan dia mengambil senjata Glock 20 di kantung celananya."Justru kakek yang menyuruh kami untuk mempraktekkan apa yang diajarkan mama aunty. Kita sudah lihai memakainya. Saat penculikan disekolah kita memakainya" ucap Axel mengisi pelurunya begitu juga dengan Ivan.
"Biarkan mereka seperti itu aunty. Mereka seperti aunty Harley" ujar Ivan menatap mata hazel Domain. Wanita itu menghembuskan nafas pasrah. Baru pertama kali dia melihat anak sekeras kepala seperti temannya.
"Baiklah tapi ingat jangan mati" seru Domain menaruh Agnes di ruang rahasia Harley dan tak lupa melihat sekeliling ruangan itu ada barang berbahaya atau tidak. Tidak ada barang berbahaya lainnya hanya sebuah AC dengan suhu normal dan kasur pendek ukuran besar dengan bantal dan mainan Agnes.
"Kau diam disini adik manis" Domain mencium pipi Agnes dan dia pergi meninggalkan Agnes di lantai rahasia Harley dan menutupnya dengan karpet berbulu.
Jinso yang masih diruang tengah masih melihat pergerakan anak buah Aaron. Dia mengambil sebuah barang berukuran kecil dan mengepalnya.
"Oke. 1...2...3.."
'bommm'
Ternyata itu adalah bom tanam yang sengaja dipasang diluar mansion. Beberapa anak buah Aaron tewas terkena ledakan bom. Tak lama kemudian Domain keluar dengan Axel Alexa dan Ivan. Jinso melirik Domain."Kau gila Dom? Mengajak mereka keluar? Tidak menaruh mereka di ruang rahasia Harley?" Pekik Jinso melihat anak-anak Harley yang membawa senjata mereka masing-masing dan rompi pelindung. Domain menaikkan bahunya.
"Mereka mirip Harley Jin. Aku akui mereka adalah anak-anak Harley" jawab Domain dan dibalas dengan kekehan ketiga anak itu.
"Maaf aunty" Alexa menunjukkan tanda V di tangannya. Domain mengacak rambut pirang Alexa.
"Kalian tidak ada miripnya dengan ayah kalian yang polos" umpat Domain.
"Bagaimana keadaan luar?" Tanya Domain pada Jinso yang masih berdiri sambil menatap laptopnya. Mata hitam Jinso membulat dan mempersiapkan senjata HK416 nya."Bersiap" seru Jinso menodongkan senjatanya kearah pintu.
'brakk'
Pintu didobrak oleh anak buah Aaron dan Jinso segera menembaknya.'dor...dor.."
Ada 15 anak buah Aaron memasuki mansion dan ditembak langsung oleh Axel yang membawa 2 senjata Glock 20 di kedua tangannya. Anak buah Aaron menyebar dan Domain segera menembakkan senjatanya kearah mereka yang ingin menangkap Alexa.'dorr. ..dor...dor'
Domain melihat Alexa yang menembak mereka dengan dessert eagle nya. Domain yang sibuk menghajar anak buah Aaron terpukau melihat keahlian anak kembar Harley yang sangat mahir memakai senjata.' fix dia anak Harley' umpat Domain menembak kepala salah satu dari mereka yang berusaha menangkapnya. Ivan tanpa ragu menembak mereka tepat di jantung mereka. Jinso yang kehabisan peluru berlari mengambil katana Akira yang di letakan di atas meja ruang tamu. Dia menebas anak buah Aaron menjadi 2 bagian. Jinso melihat Alexa yang sedang tiarap sambil menembak musuh.
"Wow grey eyes. Kau sangat hebat" puji Jinso menunjukkan jempol nya.
"Terimakasih uncle" balas Alexa sambil menembak kembali. Tiba-tiba telfon Jinso berbunyi di kantung celananya. Dia segera mengambilnya sambil menebas orang-orang itu."Domain" Jinso melemparkan handphonenya dan Domain menangkapnya dan mengangkat handphone itu sambil terus menembak.
"Hallo?"
"Dom. Berita buruk" ternyata itu Alfredo. Pria itu terus menembak anak buah Aaron tepat dibelakang mobil yang dikendarai Belle."Apa?" Tanya Domain menendang salah satu dari mereka dan menembaknya.
"Harley hamil lagi" seru Alfredo melemparkan granat.'duarr'
"Hah? Lagi?" Seru Domain melirik Jinso yang kebetulan menatapnya sambil menebas mereka."Baiklah aku akan beritahu anak-anak. Aku sibuk saat ini" ucap Domain mematikan handphone Jinso.
"Apa yang dibilang?" Tanya Jinso mengeluarkan senjata dan menembak anak buah Aaron yang terus memasuki mansion.
"Harley hamil" jawab Domain. Ketiga anak-anak itu terkejut mendengarnya."Apa? Mama?" Pekik Axel terkejut mendengarnya. Ivan segera menembakkan senjatanya ke orang-orang itu yang ingin mengambil Axel.
"Akhirnya aku menjadi kakak" seru Alexa tersenyum walau wajahnya penuh cipratan darah. Ivan tersenyum dan membakar sumbu api bom dan melemparkannya di anak buah Aaron yang semakin banyak.
"Selamat bro"
'bomm'
Akhirnya anak buah Aaron habis tanpa sisa. Mereka menghembuskan nafasnya lega dan pergi ke ruang senjata Harley dan mengambil Agnes yang tertidur sambil mendengarkan lagu anak-anak."Ayo kita susul mama kalian" ucap Jinso mengacak rambut chesenut Axel dan segera ke garasi mobil Harley dan pergi menuju tempat tujuan.
![](https://img.wattpad.com/cover/229238482-288-k105317.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Harley Quinn 2 ( End)
Acción7 tahun meninggalkan dunia merah, tiba-tiba seseorang dari hidupnya yang lalu menculiknya dari keluarga kecilnya dan ayahnya. Harley berusaha melepaskan diri dari seseorang itu tapi selalu tidak berhasil dan selalu ditangkap dan dibawa ke tempat y...