00.45 Paris
Sesampai di Perancis, Aaron membuka penutup matanya didalam pesawat. Dia melirik Harley yang masih tertidur.
'dia sangat kelelahan' Aaron membuka pengekang badan dan tangan Harley lalu menggendongnya menuruni pesawat menuju mobilnya. Aaron melepaskan jas nya dan menaruhnya di paha Harley yang tertidur disamping nya.
"Ayah..." Ngigau Harley membuat Aaron terkejut. Aaron mengelus kepala Harley dan menyuruh supirnya menuju mansion pribadinya yang berada di Paris. Sesampai di mansion, Aaron mengangkat badan Harley memasuki kamarnya yang penuh dengan foto-foto Harley. Dia membaringkan Harley diatas kasurnya dan membuka jas yang dikenakan Harley dan melepaskan sepatu Harley. Aaron menatap wajah Harley yang tertidur pulas itu dan mengelus pipi nya. Dia tersenyum kecil betapa bahagianya Aaron bersama Harley walau wanita ini sudah membencinya.
"Aku masih ingat jika kita berdua sukses kita akan pergi ke Paris dengan orang kita cintai. Tapi orang yang aku cintai itu adalah kamu Harley, hanya kau yang membuatku jatuh cinta pada mu" ucap Aaron mencium tangan Harley yang tertidur dan dia berbaring disebelah nya hanya bertelanjang dada.
24 Oktober 2012
Aaron dan Harley berada di taman kota sore harinya. Aaron membuka handphonenya sedangkan Harley menggambar sesuai di buku gambarnya."Harley, kau tahu kemarin ada pembunuhan preman? Mereka ditemukan dalam keadaan tertembak tepat di kepalanya" Aaron memperlihatkan berita yang berada di handphonenya.
"Oh, aku tidak peduli" ucap Harley fokus dengan gambarnya. Harley tahu tentangnya preman-preman itu karena dia yang membunuhnya saat menyelamatkan Evan Martinez.
"Apa yang kau gambar Harley?" Tanya Aaron penasaran apa yang digambar oleh Harley.
"Paris, aku menyukai Paris. Aku dan ayah selalu kesana setiap bulannya untuk berlibur bersama" jawab Harley menunjukkan gambar dirinya dengan Eddy Quinn. Aaron takjub dengan hasil gambar Harley.
"Keren sekali gambar mu itu. Kau tahu kalau Paris adalah kota yang sangat romantis" ucap Aaron memakan keripik kentang nya. Harley tersenyum datar.
"Ohh.. aku baru tahu" jawab Harley asal menaruh kembali pensil nya. Mata hijau Aaron melirik Harley yang sedang minum soda.
' oh Tuhan aku mengagumi nya. Andai dia tahu perasaanku tapi apa dia mau menerimaku dengan pria gemuk seperti ku?' ucap Aaron dalam hati.
"Tipe pria apa yang kau sukai Harley?" Tanya Aaron pada Harley yang sedang minum. Harley melirik Aaron dengan tatapan aneh.
"Maksudmu?" Tanya Harley tak mengerti.
"Ya seperti pada remaja umumnya jatuh cinta dan lain-lain" ucap Aaron menopang dagunya dengan kedua tangannya. Harley menggelengkan kepalanya."Aku tidak dikasih jatuh cinta oleh ayah ku" ucap Harley merapikan buku gambarnya. Aaron menaikkan alisnya bingung.
"Kenapa?" Tanya Aaron penasaran."Karena..... Aku masih kecil, belum dewasa, belum menghasilkan uang sendiri, belum memikirkan seperti itu" jawab Harley mengambil coklat nya didalam tasnya dan memakannya. Aaron terkekeh mendengarnya. Betapa polosnya Harley.
"Hahaha betapa lucunya dirimu Harley" ucap Aaron memposisikan dirinya menjadi duduk.
"Kau mau membuat janji?" Tanya Aaron pada Harley. Harley menolehkan kepalanya pada Aaron."Janji apa?" Tanya Harley menghabiskan coklat nya dan membuang bungkus nya kedalam tas ranselnya.
"Kita akan ke Paris dengan orang yang kita cintai bagaimana?" Tawar Aaron menjulurkan kelingkingnya. Harley mengangguk polos dan membalas kelingkingnya.
"Ayo" jawab Harley polos. Mereka menikmati sore dengan memakan keripik kentang dan biskuit.
Off
Aaron mengingat itu dan melirik Harley yang masih tertidur disampingnya. Dia berusaha menjadi pria ideal untuk Harley.
"Mimpi indah darling" dia memeluk badan Harley dan tertidur dengan lelapnya.
Sementara itu
Ray yang berada di club Eddy Quinn sibuk meracik minuman untuk dirinya dan Liam.
"Enjoy your drink bro" ucap Ray meminum minuman nya. Liam menatap hambar minumannya.
"Bagaimana dengan Harley ya? Apa dia sudah makan?" Rancau Liam menghembus nafasnya kasar. Ray tersenyum hambar dan duduk disamping Liam.
"Sabarlah dude, kita akan menemukan Harley dan aku rasa Constantine itu adalah orang yang membawa nona" ucap Ray mengambil handphonenya. Liam menoleh kearah Ray.
"Bagaimana kau bisa beransumsi seperti itu?" Tanya Liam pada tangan kanan Harley itu. Ray tersenyum miring.
" Profil pria ini. Aku mendapatkan nya tadi sore. Dia sangat berbeda dari buku tahunan nona" jawab Ray menyerahkan handphone nya pada Liam. Isinya adalah foto Aaron dan kekayaannya.
"Dia?" Tunjuk Liam di foto itu.
"Klan Constantine adalah klan terkaya nomor 3 dari tuan besar. Tuan besar adalah orang terkaya nomor 1 di dunia para mafia. Mungkin pria ini mengantikan posisi ayahnya yang terbunuh oleh tuan besar dan nona" jelas Ray mengambil handphonenya kembali."Dan buruknya, pria ini terobsesi oleh nona karena nona menyelamatkan dia dari bahaya" lanjut Ray meminum minuman nya. Liam melirik Ray curiga.
"Darimana kau tahu pria ini terobsesi oleh Harley?" Tanya Liam menopang dagunya. Ray terkekeh dan meletakkan minumannya kembali diatas meja.
"Kau kan tahu kemampuan ku" jawab Ray sambil tersenyum khas nya. Liam mengangguk tahu dengan kemampuan Ray yang bisa menerawang apapun.
"Baiklah cenayang. Sekarang dimana Harley menurutmu?" Tanya Liam menepuk bahu Ray. Ray meminum kembali mojitonya.
"Aku rasa pria itu mengajak dirinya ke tempat yang nona sukai" jawab Ray melonggarkan dasinya.
"Dimana?" Tanya Liam penasaran.
"Paris" jawab Ray tersenyum seringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Harley Quinn 2 ( End)
Acción7 tahun meninggalkan dunia merah, tiba-tiba seseorang dari hidupnya yang lalu menculiknya dari keluarga kecilnya dan ayahnya. Harley berusaha melepaskan diri dari seseorang itu tapi selalu tidak berhasil dan selalu ditangkap dan dibawa ke tempat y...