Ray sudah sampai di apartemen lama Harley. Dia membuka pintu apartemen Harley dan mendapatkan Harley yang sedang menodongkan senjatanya.
"Nona ini aku" ucap Ray menaikkan tangannya.
"Ray" Harley melemparkan senjatanya dan memeluk Ray dengan erat."Aku takut Ray" ucap Harley dipelukan Ray.
"Tidak apa nona. Sekarang nona duduk di sofa anda. Aku membawa seseorang untukmu" balas Ray melepaskan pelukannya. Harley menaikkan alisnya bingung."Siapa yang kau maksud?" Tanya Harley penasaran. Tak lama kemudian seorang pria memasuki apartemen Harley dan memeluknya.
"Harley" ternyata itu Liam memeluk Harley dengan eratnya.
"Liam" ucap Harley terharu bertemu dengan suaminya itu."Maaf... Aku kotor" ucap Harley menangis dipelukan Liam.
"Kau tidak bersalah sayang. Dialah yang bersalah sudah menodaimu" balas Liam mengelus punggung Harley yang masih mengenakan jaket."Sekarang kau berbaring diatas sofa ya. Aku akan mengobati rasa takutmu" ucap Liam membaringkan Harley dan melepaskan sepatu yang dikenakan Harley.
"Sekarang pejamkan matamu, tarik nafasmu dalam-dalam. Keluar dengan tempo yang lambat" Harley mengikuti arahan Liam. Dia melakukan berkali-kali sampai dia terasa mengantuk."Sekarang kau berada di alam bawah sadarmu. Cari memori mu yang membuat dirimu takut dan bakar itu dengan kekuatan mu" ucap Liam disamping Harley yang sedang terapi hipnotis. Ray melihat proses yang dilakukan oleh Liam di pantry.
"Apa Harley pernah begini sebelumnya?" Tanya Ray meminum air di cangkirnya. Liam mengangguk kepalanya pelan.
"Saat dia kabur dari Eddy, dia memintaku untuk mengembalikan ingatannya yang pernah hilang" jawab Liam mengelus kepala Harley yang sedang tertidur.
"Aku memaafkan mu sayang karena aku mencintaimu" ucap Liam tersenyum.Harley yang berada di alam bawah sadarnya melihat sekelilingnya dipenuhi oleh pintu-pintu memori. Harley melihat pintu berwarna abu-abu dan membukanya. Disana terdapat kejadian dirinya yang diculik dan diperkosa oleh Aaron.
"Takut" ucap Harley melihat kejadian yang menimpanya itu. Harley segera menutup pintu itu dan mencari pematik api dikantung jaketnya. Dia membakar pintu itu.
'blarr'
Harley segera berlari meninggalkan pintu yang terbakar itu dan berlari menuju cahaya putih. Tak lama kemudian Harley terbangun dari tidur nya dan memeluk Liam."Hoshh...aku berhasil membakarnya" ucap Harley menstabilkan nafasnya karena membakar rasa takutnya itu.
"Syukurlah" balas Liam mencium Harley singkat."Bagaimana dengan anak-anak Liam? Aku takut Aaron akan menculik mereka lagi" tanya Harley melirik Liam dan Ray.
"Anak-anak berada di markas tuan besar nona. Mereka aman" jawab Ray menghampiri Harley sambil menyerahkan segelas teh lemon untuk Harley."Terimakasih" Harley segera meneguk teh yang dibuat oleh Ray sampai habis. Liam memegang tangan Harley dan mengecupnya.
"Sudah membaik sebelumnya?" Tanya Liam mengusap keringat di wajah Harley dengan tisu. Harley mengangguk pelan kepalanya."Lumayan" jawab Harley menaruh cangkirnya diatas meja.
"Kau berkeringat saat terapi tadi sayang. Badanmu bergetar sebelumnya. Tapi itu sudah berakhir karena kau sudah melawannya" ucap Liam tersenyum. Harley menghembuskan nafasnya."Terimakasih Liam" ucap Harley mengelus pipi Liam. Liam mengambil sesuatu dari kantung jaketnya.
"Punyamu" Liam segera memakaikan cincin permata biru di jari manis kiri Harley."Cincin pernikahan ku" ujar Harley melihat cincin yang dia rindukan itu. Liam memasang kembali cincin batu emas dengan ukiran mahkota tertusuk pisau di jari manis kanan Harley.
"Ingat pesan ayahmu Harley. Jadilah oe pemimpin yang baik" ujar Liam mencium kedua telapak tangannya secara bergantian.
"Akan aku laksanakan perintah dari ayahku" balas Harley tersenyum."Lebih baik nona beristirahat dikamar dulu. Biar aku dan Liam yang menjaga nona disini" ucap Ray duduk disofa Harley.
"Baiklah" Harley segera memasuki kamarnya untuk beristirahat. Harley merebahkan badannya diatas kasur dan membuka jaketnya."Terimakasih Tuhan" ucap Harley memejamkan matanya dan kembali tertidur. Liam dan Ray sedang menonton tv sambil memakan popcorn yang dibuat oleh Ray.
"Aku bersyukur Harley kembali" ucap Liam meminum soda yang disediakan. Ray tersenyum dan mengambil handphonenya untuk bermain game.
" Belum tentu dude" balas Ray menaikkan kaki nya diatas meja. Liam melirik Ray penasaran."Maksudmu?" Tanya Liam pada Ray yang sedang bermain game.
"Pertempuran karena dendam akan terjadi" jawab Ray sibuk memainkan handphone nya."Jangan bilang jika Aaron akan menculik Harley dan..." Ray mengangguk pelan.
"Kemungkinan saja. Aku tidak tahu maksud orang itu" jawab Ray melanjutkan permainan game nya. Liam menggelengkan kepalanya dan sibuk memakan popcorn dan menonton TV."Kita harus bersiap" ujar Liam melirik Ray.
"Kau benar. Pertempuran bisa terjadi kapan saja" balas Ray pergi ke toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Harley Quinn 2 ( End)
Action7 tahun meninggalkan dunia merah, tiba-tiba seseorang dari hidupnya yang lalu menculiknya dari keluarga kecilnya dan ayahnya. Harley berusaha melepaskan diri dari seseorang itu tapi selalu tidak berhasil dan selalu ditangkap dan dibawa ke tempat y...