meet her mob friend

51 1 0
                                    

Liam dan Harley pulang ke apartemen Harley. Liam terus mengandeng tangan Harley dengan eratnya. Ray menyusul mereka dari belakang.

"Hiraukan aku" kesal Ray melihat kedua sejoli itu bermesraan didalam lift.
"Maaf dude" ucap Liam menepuk bahu Ray. Sesampai di kamar Harley, tiba-tiba pintu apartemen Harley terbuka.

"Siapa yang kesini?" Harley mengambil senjatanya dari saku celana begitu juga dengan Ray. Mereka memasuki apartemen dan Harley menodongkan senjata pada beberapa orang yang duduk di sofa nya. Harley terkejut melihat beberapa pria dan wanita yang duduk disofa dan di pantry.

"Kalian?" Pekik Harley menurunkan senjatanya. Wanita berambut emas itu menghampiri Harley dan memeluknya.

"Akhirnya kau selamat sayangku" ucap wanita itu yang ternyata adalah Belle.
"Belle" lirih Harley memeluk Belle dengan eratnya.
"Kau selamat" ucap Harley melepaskan pelukannya. Seorang pria menghampiri Harley dan menepuk bahunya.

"Kau sudah bebas akhirnya" ucap pria itu adalah Alfredo. Yang duduk di sofa ada Jinso, Domain, Suri, Slava sedangkan yang berada di pantry sambil minum ada Akira dan Allan.

"Bagaimana bisa kalian kesini?" Tanya Harley bergabung di sofa. Suri mengelus rambut panjang pirang  Harley.
"Slava yang memberitahu kami kalau kau diculik oleh sepupu Belle. Apa itu benar?" Tanya Suri disebelah Harley.

"Benar itu Harley. Bagaimana bisa dia menculikmu?" Tanya Allan penasaran. Harley menghembuskan nafasnya dan melirik Liam yang mau masuk kekamar.

"Liam, bisakah kau telfon ayah? Aku ingin tahu kabar anak-anak" pinta Harley pada Liam.
"Baik aku telfon ayahmu" jawab Liam memasuki kamar untuk menelfon. Harley memejamkan matanya sekejap dan memulai kejadian yang menimpanya.

"Sebenarnya aku diculik oleh keturunan ke 3 Constantine yang bernama Aaron yang ternyata adalah sepupu Belle. Dia menculik ku karena aku pernah menolongnya dan menjadi temannya di Seattle 17 tahun yang lalu. Pertemuan itu dia menjadi obsesi padaku sampai beraninya dia telah menyentuhku. Aku berusaha melarikan diri tapi dia menangkapku dengan cepat. Jika aku melarikan diri maka anak-anak ku menjadi korban" jelas Harley panjang lebar.
"Hah? Kau disentuhnya?" Pekik Domain menatap Harley.

" Dari anting pelacak nona aku mendengar suara penolakan. Entah itu apa tapi untung aku dibantu oleh Liam. Dan Liam menjelaskan kalau nona disentuh oleh pria psyco itu. Aku juga mendengar kalau Aaron Constantine tidak mengobati luka tembak yang ditodong oleh nona sendiri" jelas Ray melirik Belle yang menundukkan kepalanya.
"Sepupu gilaku sangat tidak waras teman-teman. Dia semakin gila saat Harley meninggalkan nya 17 tahun lalu dan mati-matian menjadi lebih kuat dari Harley" ucap Belle menggenggam tangan Harley.

"Maafkan sepupu ku Harley" sesal Belle pada Harley tapi Harley mengelengkan kepalanya.
"Kau tidak bersalah Belle. Tapi obsesinya yang terlalu besar sampai dia menjadi tergila-gila padaku" jawab Harley menggenggam tangan Belle.

"Ya Tuhan aku bersyukur menjadi pria. Jika aku menjadi perempuan maka habislah aku" ucap Jinso merinding mendengar obsesi Aaron. Akira menepuk keras punggung Jinso.
"Makanya kau jadi laki-laki jangan terlalu bawa perasaan jika kau ditolong" ujar Akira meminum teh hijau nya yang dia buat. Liam keluar dari kamar sambil membawa handphone nya.

"Harley tidak ada jawaban dari Eddy. Sepertinya handphonenya dimatikan" ucap Liam memberikan handphone nya pada Harley.
"Benarkah?" Tanya Harley menaikkan alisnya.
"Tapi ayah tidak pernah mematikan handphonenya selalu. Aku tahu dia" ujar Harley menelfon kembali Eddy. Tapi tidak ada suara.

"Coba kau telfon Ivan Harley" ucap Slava melirik Harley didepannya. Harley menelfon Ivan tapi tidak ada suara.
"Dimatikan juga" Harley menelfon Axel dan Alexa tapi hasilnya sama.
"Mereka tidak mengangkat nya" sambung Harley memberikan handphone itu pada Liam.

"Biar aku menelfon ayahku nona. Kau jangan panik dulu" Ray menelfon Noah dan akhirnya diangkat.

"Hallo ayah" panggil Ray tapi tidak ada suara. Ray membulat kan matanya, yang dia dengar seperti rantai yang diseret dari beton .  Harley menatap Ray penasaran.
"Ada apa Ray?" Tanya Harley merebut handphone Ray. 
"Hallo Mr Noah?" Panggil Harley mengigit jempolnya.

"Hai sayang" Harley terkejut mendengar suara ditelfon itu. Suara yang sangat familiar.

"Lepaskan cucu ku psychopath"
"Mama..."
" aunty..."

"Aaron" gertak Harley sampai semua orang yang didalam apartemen sontak bangkit dari kursinya.
"Hai baby, aku merindukan mu" ucap Aaron dengan nada lembut tapi mengerikan. Tak lama kemudian panggilan video terhubung. Harley terkejut melihat Eddy digantung dengan tangan dirantai sedangkan anak-anak tangan kaki mereka di rantai. Harley melihat Agnes digendong oleh seseorang yang menodongkan senjata dikepalanya.

"Agneess" teriak Harley melihat Agnes yang ditodong seseorang. Video itu menyorot orang yang menodong Agnes yang ternyata adalah Aaron yang tersenyum seringai.

"Lepaskan mereka orang gila!" Teriak Harley pada Aaron yang menggendong Agnes sambil membawa senjata.
"Waw kau jangan mengumpat sayang. Kau semakin membuatku bergairah dengan umpatanmu" ucap Aaron menaruh senjatanya disakunya. Belle menghampiri Harley dan mengambil handphone itu.

"Lepaskan mereka orang gila. Kau membuat temanku semakin takut" teriak Belle pada Aaron.
"Wahh ternyata kau bersama dengan kekasih ku sepupu gilaku. Aku salut dengan persahabatan kalian itu" ejek Aaron tertawa bagaikan orang gila.

"Lepaskan anak-anak ku psyco. Aku tahu kau telah menodai istri ku" geram Liam disamping Harley. Aaron tetap tertawa didalam handphone itu.
"Hahaha... Kau sangat tidak pantas dengan kekasih ku Mr White. Apa bedanya kau dan diriku? Terobsesi dengan wanita secantik Harley" ucap Aaron sampai Liam mengepalkan tangannya tapi ditahan oleh Allan.

"Apa maumu Aaron? Bisakah kau tidak melibatkan anak-anak ku dan juga ayahku? Kau membuatku hampir mati karena ini" teriak Harley sampai ditahan oleh Suri dan Domain. Aaron mengelus pipinya sendiri.

"Kau tahu apa yang aku mau sayang" ucap Aaron tersenyum seringai.
"Aku hanya inginkan dirimu" jelas Aaron mengelus kepala Agnes.

"Aku akan membebaskan mereka jika kau kesini sekarang juga. Jika tidak maka mereka akan meninggalkan nama saja" ucap Aaron tertawa keras. Harley mengepal tangannya sendiri menahan emosinya.

"Aku mohon Aaron. Lepaskan mereka... Mereka tidak bersalah" pinta Harley berlinang air mata. Tak lama kemudian Harley pingsan dan handphone itu terjatuh.

"Harley" teriak mereka dan Liam menangkap badan Harley.
"Bawa dia kekamarnya. Suri Belle bantu aku" ucap Domain membantu Liam membawa Harley. Suri dan Belle membantu Domain untuk membuka pakaian Harley dan mengusap telapak tangan nya. Slava mengambil handphone itu dan berusaha melacak nomor itu. Ray terdiam sejenak.

"Akan terjadi" rancau Ray melihat kepanikan mereka.

Like Harley Quinn 2 ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang