go home

78 2 0
                                    

01.30

Ray memakai jas hitamnya dan mengambil kunci mobil Harley yang masih berada di mansion Eddy Quinn.

"Bersiaplah kalian. Aku akan kembali dengan urusanku" ucap Ray pergi menuju garasi mobil. Liam menaikkan alisnya bingung.

"Kau mau kemana?" Tanya Liam pada Ray yang mau mengeluarkan mobil Lamborghini ungu Harley.
"Kau akan tahu dude" jawab Ray tersenyum keluar dari mansion disusul oleh beberapa mobil hitam mengikuti Ray. Liam menggelengkan kepalanya.

"Ada-ada saja orang itu" umpat Liam memasuki mansion.

Pesawat yang ditumpangi Harley sudah mendarat di bandara. Harley memakai sepatu Converse hitamnya dan hoodie hitam nya didalam pesawat.

"Kalian kesini" suruh Harley memanggil 3 pramugari itu. Harley melepaskan kalung gelang dan anting-anting nya dan menaruhnya diatas meja.
"Ambilah. Kalian bisa menjualnya karena ini sangat mahal. Terimakasih sudah melayaniku dengan baik" ucap Harley pergi meninggalkan kursinya sedangkan pramugari tersebut mengangguk sopan dan mengambil perhiasan yang Harley berikan. Harley turun dari pesawat dan disambut oleh Ray yang membawa mobilnya.

"Selamat datang nona. Akhirnya anda selamat" sapa Ray memeluk Harley. Harley tersenyum kecil dan melepaskan pelukannya.

"Kemana saja kau disaat aku diculik hah?" Tanya Harley kesal pada tangan kanan nya itu. Ray terkekeh dan memberikan bungkusan kertas yang berat isinya.
"Maafkan aku nona. Sebagai permintaan maaf aku membelikan cheese burger kesukaan nona beserta pelengkap nya" ucap Ray tersenyum memberikan bungkusan itu. Harley mengambil dan segera memasuki mobil dan disusul oleh Ray.

"Bagaimana dengan yang lain?" Tanya Harley memakan burgernya. Ray yang sedang menyalakan mobil itu tersenyum sopan.
"Mereka baik-baik saja nona. Tenang saja" jawab Ray menyetir mobil nya dan disusul oleh anak buah Harley yang mengawal dirinya.

"Syukurlah. Beruntung Belle membantuku. Ternyata Belle adalah sepupu jauh Constantine. Pantas saja wanita itu membenci dirinya" ucap Harley memasuki kentang goreng kedalam mulut nya.

"Wow aku baru tahu itu nona" sambung Ray sibuk menyetir. Harley melirik Ray dengan tatapan datar.
"Jangan panggil aku nona lagi. Aku sudah nyonya sekarang" ucap Harley memukul bahu Ray tapi Ray hanya tersenyum.

"Tapi kau tetap nona di mata kami nona Harley. Kami sudah nyaman memanggil anda seperti ini" balas Ray membelokkan mobilnya memasuki area mansion. Harley segera keluar dari mobil dan berlangsung menuju pintu mansion. Harley membuka pintu dan melihat Liam sedang tertidur di sofa besar. Dia segera menghampiri orang yang dia cintai.

"Hey, wake up baby. Im home" ucap Harley mengelus pipi Liam. Liam membuka matanya pelan saat pipinya disentuh oleh seseorang dan melihat wanita yang dia tunggu berada di depan.

"Harley? Ini kau?" Tanya Liam tak percaya menyentuh wajah Harley. Harley mencium telapak tangan Liam dan menghapus air mata Liam yang turun.
"Ini aku sayang. Aku pulang" jawab Harley memeluk Liam dengan erat. Liam membalas pelukannya dan mencium bibir istri nya.

"Terimakasih Tuhan kau menjaga Harley" ucap syukur Liam memeluk Harley dengan erat.
"Dimana ayah?" Tanya Harley menatap mata abu-abu Liam.

"Dia dikamarnya sedang membaca buku" jawab Liam. Harley melepaskan pelukannya dan berlari menuju kamar Eddy.

"Ayah" panggil Harley saat membuka pintu. Eddy melihat Harley melebarkan tangannya untuk memeluk putrinya.
"Anakku" ucap Eddy memeluk Harley dan mencium ujung kepalanya.

"Syukurlah kau pulang" balas Eddy mengelus wajah anaknya itu.
"Apa Constantine yang menculikmu sayang?" Tanya Eddy menatap wajah Harley yang penuh air mata.

"Iya ayah" jawab Harley mengangguk kepalanya pelan. Eddy mengepalkan tangannya marah.
"Bedebah orang itu. Dia harus mati" kesal Eddy tapi ditahan oleh Harley.

"Tidak perlu ayah. Aku sudah selamat darinya. Belle yang membantuku untuk melarikan diri darinya. Aku hanya minta padamu untuk memberi perlindungan Belle beserta suaminya di Australia. Saat ini dia sedang melarikan diri dari orang gila itu" jelas Harley menahan dada Eddy.

"Baiklah sayang. Aku akan menyuruh anak buahku yang disana menjaga Belle. Aku sangat berterima kasih pada temanmu itu" ucap Eddy mengelus kepala Harley. Tiba-tiba Axel dan Alexa serta Ivan mengendong Agnes datang kekamar Eddy.

"Mama"
"Aunty"
Mereka berlarian menghampiri Harley dan memeluk nya. Harley berlutut memeluk semua anak-anak itu.

"Anak-anak ku" ucap Harley mencium kening mereka satu persatu.

"Kami merindukan mu mama" ucap Alexa memeluk Harley rindu.
"Mama juga merindukan kalian semua" balas Harley tapi dia melepaskan pelukan mereka.

"Sekarang sudah jam berapa ini? Bukannya kalian besok sekolah?" Tanya Harley penasaran melihat anak-anak itu bangun jam 03.05 pagi. Mereka tersenyum jahil pada Harley.

"Paman Ray yang membangunkan kami " jawab Axel tersenyum jahil bersama Ivan.
"Benar aunty" sambung Ivan menggendong Agnes.
"Yaaa..." Oceh Agnes girang. Harley melipatkan kedua tangannya didepan dadanya dengan tatapan datar.

"Kalian tidur sekarang. Mama tidak mau membangunkan kalian semua karena tidak tidur. Sekarang tidur jika tidak mama akan pergi lagi" ancam Harley. Mereka tertawa berlari menuju kamar mereka.

"We love you mama dan selamat tidur kakek" teriak mereka. Harley menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka.
" Me to" ucap Harley sampai Eddy merangkul Harley.

"Kau istirahatlah dulu. Besok kita bahas kejadian ini" ucap Eddy menatap Harley.
"Baiklah ayah. Selamat tidur" balas Harley mencium pipi Eddy.

"Selamat tidur sayangku" ucap Eddy mencium kening Harley. Harley keluar dari kamar Eddy dan melihat Ray dan Liam sedang berbincang di ruang keluarga. Harley mengambil tongkat bisbol nya yang terletak di meja.

"Kau membangunkan anak-anak Ray. Sudah tahu nanti mereka sekolah tapi kau membangunkan mereka dari tidurnya" ucap Harley seram menatap Ray.
"Biar mereka tahu kalau mama mereka selamat" balas Ray santai. Harley tersenyum seringai.

"Ohh selamat ya. Baiklah aku akan memberikan mu apa artinya selamat dari maut" Harley berlari membawa tongkat bisbol nya  menuju Ray tapi Ray berlari menghindari pukulan Harley.

"Ampun nona ampun" mohon Ray berlari. Liam tertawa melihat tingkah mereka seperti anak kecil.

"Hahaha dasar" umpat Liam terus menonton kejadian ini sambil meminum air mineralnya.

Like Harley Quinn 2 ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang