tell me about you

147 1 0
                                    

Harley menatap Aaron dengan datar di ruang makan yang berhadapan dengan laut. Dia sudah selesai membersihkan diri dan memakai pakaian yang diberikan oleh Aaron tadi. Pria ini terus mengawasinya dikamarnya.

"Kenapa kau tidak makan sayang?" Tanya Aaron sambil memakan sarapannya. Harley menghembuskan nafasnya gusar.

"Apa kau punya senjata Aaron?" Tanya Harley malas. Aaron menaikkan alisnya.

"Tentu saja aku punya. Memang untuk apa?" Tanya Aaron kembali.
"Untuk menembaki diriku sendiri. Aku mengutuk hidupku sendiri bertemu dengan pria-pria seperti kalian" jawab Harley dingin. Aaron terkekeh dan menyudahi makannya. Dia menghampiri Harley dan mengelus kedua bahu Harley.

"Justru pesona mu sayang yang membuat kita tergila-gila padamu" ucap Aaron mengelus rambut panjang Harley. Harley memutarkan matanya malas.

"Apa cantiknya aku sampai kalian dan dirimu menculik ku?" Tanya Harley melipatkan kedua tangannya. Aaron tersenyum seringai dan berlutut didepan Harley yang sedang duduk.

"Aku tidak peduli kecantikan mu sayang. Aku hanya kagum dengan sifatmu itu" jawab Aaron mengambil tangan Harley dan mengelus nya. Harley mengerutkan keningnya.

"Apa maksudmu?" Tanya Harley bingung pada pria ini. Aaron kembali ke kursinya dan meminum secangkir kopi.

"Apa perlu aku ceritakan siapa diriku?" Tanya Aaron menaruh cangkirnya kembali. Harley mengangguk pelan kepalanya.

"Beritahu siapa dirimu. Bagaimana kau bisa tahu tentang diriku" jawab Harley meminum segelas susu coklatnya. Aaron tersenyum dan mendekatkan kursinya dengan Harley.

"Aku adalah Ron mu" ucap Aaron mencium tangan Harley.

August 14 2011

Seorang gadis berambut pirang sedang membaca bukunya di perpustakaan sekolah menengah pertama nya di Seattle. Dia membaca tentang negara-negara Eropa. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi.  Gadis itu meletakkan kembali buku yang dia baca lalu keluar dari perpustakaan itu. Dia berjalan melewati lorong-lorong sekolahnya sambil mendengarkan musik di handphone nya. Saat melewati toilet pria, dia melihat sekilas beberapa siswa menghajar seseorang yang berbadan gemuk. Dia melihat dengan sembunyi-sembunyi.

"Hahaha pria gemuk ini gampang sekali kita palak" ucap salah satu siswa yang lebih tinggi dari pria gemuk itu.
"Hey berikan kami uangmu. Kau kan sangat kaya" salah satu dari mereka memukul wajah siswa gemuk itu sampai tersungkur. Mereka tertawa terbahak-bahak membuat gadis itu geram. Gadis itu keluar dari persembunyiannya.

"Lepaskan orang itu jika kalian tidak ingin celaka" ucap gadis itu melipatkan kedua tangannya didadanya. Mereka tertawa melihat gadis berambut kuncir 2 dan menghampiri nya.

"Wahh ternyata ada seorang gadis nyasar disini" ucap salah satu dari mereka menghampiri gadis itu.
"Lepaskan dia atau kelaminmu akan tidak berfungsi lagi" ancam gadis itu dengan tatapan dingin nya. Mereka tertawa dan berusaha mendekati nya.

"Siapa kau gadis kecil?" Tanya salah satu dari mereka menyentuh pipi gadis itu. Gadis itu mengambil tangan pria yang mengelus pipinya dan mematahkan nya.

'krakk'
"Arghhh gadis psyco" umpat pria itu meringis kesakitan dan menyuruh semua temannya menghajar gadis itu.

"Hajar dia" mereka segera menyerang gadis itu. Gadis itu tersenyum seringai dan menghajar mereka dan mematahkan kaki dan tangan mereka dengan tangan kosong.

"Arghhh.... Kakiku"
"Arghhh.... Tanganku"

Gadis itu menghampiri pria yang mengelus wajahnya dan berlutut dihadapannya.

"Jika kalian mengadu, aku akan melakukan yang lebih buruk dari ini" ancam gadis itu dengan mata biru yang menatap menyeramkan. Pria itu mengangguk dan pergi meninggalkan toilet pria beserta kawanannya. Gadis itu menghampiri pria gemuk itu dan mengulurkan tangannya.

"Kau tak apa?" Tanya gadis itu pada pria gemuk itu.
"Aku tidak apa" jawab pria itu mengambil tangan gadis itu yang berusaha menolongnya.

"Jangan kasih tahu siapa-siapa ya. Sekarang kita ke UKS untuk mengobati lukamu itu" ucap gadis itu menutup bibirnya dengan telunjuknya. Pria itu mengangguk dan mengikuti gadis itu menuju UKS. Gadis itu mengobati luka memar pria gemuk itu dengan hati-hati.

"Namaku Harley. Kau sendiri siapa?" Tanya gadis itu yang bernama Harley.
"Namaku Aaron Harley. Salam kenal" pria yang bernama Aaron itu mengulurkan tangannya. Harley membalasnya dan menjabat tangannya.

"Baiklah a...aa.... Susah sekali aku memanggilmu. Aku panggil Ron saja. Apa kau keberatan?" Tanya Harley dengan polosnya. Aaron tersenyum dan mengangguk kepalanya.

"Boleh saja Harley " jawab Aaron. Harley menyudahi mengobati Aaron dan menuju kelasnya.

" kelas mu dimana?" Tanya Harley pada Aaron yang turun dari kasur UKS.
"Aku di kelas A VII" jawab Aaron.

"Oh kita sama. Ayo kita kekelas bersama" ucap Harley mengulurkan tangannya pada Aaron.
"Baiklah" balas Aaron mengambil tangan Harley dan pergi menuju kelas mereka.

"Semoga kita menjadi teman yang baik ya" ucap Harley menyunggingkan senyumannya manisnya. Aaron membalas senyuman Harley.
"Baiklah" balas Aaron sambil tersenyum.

"Tapi kau jangan bilang siapa-siapa tentang kejadian tadi ya" sambung Harley mengedipkan mata kanannya. Aaron terkekeh sambil berjalan bersamaan.
"Baiklah" balas Aaron menuju kelas mereka.

June 10 2013

Pertemanan mereka selama 3 tahun. Harley dan Aaron selalu mendukung satu sama lain. Aaron berada di apartemen Harley yang terletak di Seattle sambil belajar untuk ujian.

"Harley aku baru sadar. Berapa usiamu saat ini?" Tanya Aaron di ruang tamu Harley.
"Hmm, aku mau 13 tahun" jawab Harley fokus dengan menulis materi. Aaron terkejut mendengar usia Harley yang berbeda 2 tahun darinya itu.

"Wow 13 tahun? Berarti kau loncat kelas ya?" Kagum Aaron pada Harley. Harley hanya tersenyum kecil dan meneguk coklat dinginnya yang diberi eskrim diatasnya.

"Iya. Aku lulus sekolah dasar pada usia 10 tahun karena mereka bilang aku sangat jenius" balas Harley menaruh gelasnya diatas meja. Harley pergi menuju kamarnya dan mengambil sebuah kotak kecil untuk Aaron.

"Ini hadiah perpisahan untukmu" ucap Harley pada Aaron yang menatap Harley bingung.
"Kau akan pergi?" Tanya Aaron mengambil kotak yang dipegang oleh Harley. Harley menganggukan kepalanya pelan.

"Aku akan pindah kerumah ayahku di LA" jawab Harley tersenyum kecil.
"Jangan pergi" pinta Aaron memegang tangan Harley. Harley tersenyum dan melepaskan tangan Aaron pelan.

"Kau bisa menghubungi ku nanti" Harley duduk disofa nya.
"Jadilah lebih kuat Ron. Aku tahu kau selalu di bully oleh teman-temanmu. Kau belajarlah bela diri dan ubah pola hidupmu itu dengan memakan makanan yang sehat" ucap Harley menyuruh buka kotak yang diberikan itu untuk Aaron. Pria itu membuka kotak itu dan isinya adalah sebuah jam tangan Hublot.

"Ini... Ini sangat mahal Harley" Aaron terpukau melihat jam tangannya lalu memakainya dengan senang hati. Harley tersenyum melihat temannya senang.
" Kau suka?" Tanya Harley menopang dagunya dengan kedua tangannya.

"Aku menyukai nya" jawab Aaron melihat jam tangannya itu.
"Tapi ini sangat mahal Harley" melas Aaron melihat Harley yang terus tersenyum. Harley menggeleng kepalanya.

"Tidak mahal bagiku" jawab Harley santai meminum coklatnya dingin nya.
"Sekitar $70.000 dolar" Aaron terkejut mendengar harganya.

"Darimana kau mendapatkan uang sebanyak itu?" Tanya Aaron kebingungan pada Harley.
"Itu rahasia. Yang penting bukan hasil merampok dari bank" jawab Harley terkekeh.

"Terimakasih Harley. Aku akan menjaga hadiah ini sebaik-baiknya. Dan aku akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya" janji Aaron memberikan kelingking nya. Harley menjulurkan kelingkingnya.

"Sampai jumpa Aaron"

Off

Like Harley Quinn 2 ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang