"apa yang akan kau lakukan sayang?" Tanya Eddy was-was melihat Harley yang histeris. Harley bangkit dari lantai dan menghembuskan nafas nya.
"Aku akan menyerahkan diriku padanya. Asal anak-anak ku bebas" jawab Harley menghapus air matanya dengan lengan bajunya. Ray kembali dari ruang senjata Harley dan memberi kan handphonenya.
"Nona dari hasil melacak nomor Axel, dia berada dekat dengan Griffith park"lapor Ray pada Harley.
"Antarkan aku kesana Ray" ucap Harley memasuki kamarnya untuk mengganti pakaiannya dengan celana panjang jeans hitam dan kaus lengan panjang putih. Tak lupa memakai jaket kulit hitam dan sepatu Converse.
"Jangan kau lakukan ini sayang. Aku mohon kita cari jalan lain untuk menyelamatkan mereka" Liam memasuki kamar Harley.
"Bagaimana dengan Agnes Liam? Pikirkan. Dia masih kecil" balas Harley merapikan rambutnya dengan sisir. Liam menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan pendapat Harley."Kau mau menyerahkan dirimu pada pria obsesi itu begitu saja? Apa kau tak pikir tentang pernikahan kita?" Tanya Liam menahan tangan Harley.
"Aku tahu. Tapi hanya cara ini agar anak-anak bebas dari Aaron. Aku tidak ingin mereka mati Liam" jawab Harley melepaskan tangannya dari Liam. Liam mengepalkan tangannya menahan emosinya."Kau menuruti orang itu? Kau mau dipermainkan oleh orang yang terobsesi padamu selama 17 tahun?" Geram Liam melihat Harley yang mengambil senjatanya. Harley terdiam dan membalikkan badannya dan menatap Liam dengan tatapan datar.
"Kau sendiri bagaimana? Kau terobsesi padaku sampai masuk rumah sakit jiwa. Apa bedanya kau dengan Aaron Liam?" Teriak Harley menahan emosinya sendiri. Liam terdiam mendengar kata Harley barusan.
"Harley.." ucap Eddy melihat Harley yang begitu marah pada Liam.
"Yang dikatakan Liam itu benar sayang. Kita tidak boleh terburu-buru dalam memilih keputusan. Kita cari jalan keluar nya" ucap Eddy menghampiri Harley. Ray mengangguk setuju."Benar itu nona. Kita harus memiliki rencana yang tepat untuk menyelamatkan anak-anak" sambung Ray. Harley melirik Liam sekilas.
"Ceraikan aku" ucap Harley dingin membuat semua orang terkejut mendengarnya.
Harley dan Ray memasuki mobil Lamborghini Harley. Mereka keluar dari mansion Eddy. Harley melihat kalung hatinya yang berada di lehernya.
"Apakah keputusan ku benar Ray?" Tanya Harley melirik Ray yang sedang mengemudi.
"Aku rasa ini bukan nona yang aku kenal" jawab Ray datar fokus menyetir. Harley menaikkan alisnya."Maksudmu?" Tanya Harley pemasaran. Ray menoleh ke arah Harley.
"Nona tidak pernah berkata 'menyerah' pada keputusan nona sendiri" jawab Ray sampai Harley membisu didalam mobil."Hmm kau benar Ray. Aku melakukan hal yang tidak seharusnya" ucap Harley menyesal. Ray hanya terdiam sibuk menyetir mobil Harley menuju tempat Aaron bersembunyi.
Mansion Eddy Quinn
Liam menatap foto pernikahan mereka 8 tahun lalu itu. Dia merasa sedih saat Harley mengatakan cerai padanya.
"Kenapa Harley? Kenapa?" Ucap Liam menahan air matanya. Eddy melihat sedih Liam yang berada di ruang keluarga.
"Kau harus ikhlas my boy. Hanya ini yang Harley inginkan" ujar Eddy meminum wine digelasnya.
"Aku tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh istriku sendiri" ucap Liam menghapus air matanya. Tiba-tiba salah satu anak buah Eddy memberikan surat untuk Liam.
"Tuan, ini surat dari tuan Ray. Anda dan tuan besar harus membacanya" lapor anak buah itu memberikan amplop besar berwarna coklat itu. Liam mengambilnya dan membuka isinya."Surat perceraian" Liam menghembuskan nafasnya dan membuka lebaran itu.
"Maksudnya?" Tanya Liam bingung.Sementara itu
Axel dan Alexa menenangkan Agnes yang menangis didalam kerangkeng.
"Mungkin dia lapar Axel" ucap Alexa membekap Agnes. Axel menghembuskan nafasnya gusar melihat Ivan dan Alexa menahan lapar mereka. Axel berteriak memanggil seseorang yang sedang berjaga."Hey... Berikan kami makan. Adikku menangis karena kelaparan" teriak Axel pada peniaga itu. Tiba-tiba Aaron datang memasuki ruangan itu dan membawa 3 tabung keripik kentang.
" Kalian sudah lapar juga" ucap Aaron melemparkan keripik kentang itu kedalam kerangkeng.
"Habiskan karena sebentar lagi ibu kalian akan kesini" ujar Aaron tersenyum senang. Alexa memutarkan bola matanya kesal.
"Pasti mama akan membunuhmu bukan?" Tanya Alexa ngelantur. Axel dan Ivan tertawa mendengarnya.
"Mungkin saja" ujar Ivan. Tak lama kemudian Aaron keluar dari ruangan itu dan meninggalkan mereka didalam kerangkeng. Mereka menghembuskan nafasnya lega.
"Semoga mama menyelamatkan kita ya" ucap Axel membuka tabung keripiknya dan memakannya.
"Semoga hal-hal yang aneh tidak terjadi" balas Alexa menyuapi Agnes di pangkuannya. Ivan melihat kedua anak kembar itu bergantian."Belum tentu hal-hal yang baik akan muncul Alexa. Kemungkinan ada hal yang buruk yang terjadi" ucap Ivan mengunyah keripik nya. Axel dan Alexa melirik Ivan tidak mengerti.
"Maksudmu?" Tanya mereka. Ivan menaikkan kedua bahunya.
"Feeling ku mengatakan nya" jawab Ivan menghembuskan nafasnya.Harley dan Ray masih berada diperjalanan menuju tempat persembunyian Aaron.
"Masih jauh?" Tanya Harley melirik Ray disamping nya."Belum nona" jawab Ray mengendarai mobilnya menuju jalan tol untuk mencari jalan pintas. Harley melipatkan kedua telapak tangan nya menjadi 1. Dia berdoa di dalam hatinya.
' Tuhan, tolong maafkan diriku yang penuh dengan dosa ini. Aku melakukan hal yang tidak seharusnya aku lakukan. Tapi aku terpaksa agar anak-anakku selamat dari orang itu. Aku tidak ingin anak-anakku menjadi korban atas karmaku. Tolong Tuhan lancarkan semua ini' doa Harley menyudahi nya. Ray tersenyum kecil melihat Harley yang sedang berdoa itu. Semejak Harley menikah dia selalu rajin berdoa bersama Liam dan mentato tangan kanannya dengan salib. Ray rasa Harley lebih baik dari sebelumnya.
"Tuhan memberkati Anda nona" ujar Ray. Harley hanya tersenyum kecil miris.
"Semoga saja" ucap Harley melihat pemandangan dari kaca mobilnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/229238482-288-k105317.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Harley Quinn 2 ( End)
Akční7 tahun meninggalkan dunia merah, tiba-tiba seseorang dari hidupnya yang lalu menculiknya dari keluarga kecilnya dan ayahnya. Harley berusaha melepaskan diri dari seseorang itu tapi selalu tidak berhasil dan selalu ditangkap dan dibawa ke tempat y...