eliminate fatigue

51 0 0
                                    

Malam harinya

Harley masih berada di apartemennya bersama dengan Liam dan Ray yang asik bermain game. Dia menggelengkan kepalanya heran melihat kedua pria yang sudah menjadi bapak-bapak itu bermain game seperti anak sekolahan.

"Heii. Aku bosan" keluh Harley mengambil minum didalam kulkas. Ray menghentikan game nya.

"Hahaha lalu nona ingin apa?" Tanya Ray mengambil apel di meja pantry.

"Aku ingin ke club. Sudah lama aku tak bersenang-senang" jawab Harley meneguk air mineralnya.

"Ide yang bagus" jawab Liam mematikan game nya lalu menghampiri Harley. Ray melirik matanya kearah Harley dan Liam bergantian.

"Hei. Kita harus menyembunyikan Harley dari Constantine kau lupa dude" ucap Ray melemparkan sisa apelnya kearah Liam. Pria itu menepuk jidatnya.

"Ohh iyaa. Aku lupa tentang itu" ujar Liam duduk kembali di sofa.
"Heii tenang. Aaron sudah kutembak dan beberapa anak buah ku sudah melumpuhkan pengawal Aaron.  Jadi aku baik-baik saja" ucap Harley merangkul Ray.
"Ayolah. Aku merindukan mojito mu. Ajak Nichole" ujar Harley menatap Ray dengan mata memelasnya. Ray melihat Harley dengan tatapan menahan rasa ibanya dan akhirnya dia menghembuskan nafasnya.

"Baiklah nona" jawab Ray pasrah pada permintaan nona. Harley loncat kegirangan.
"Baiklah. Aku ganti baju dulu" ucap Harley memasuki kamarnya dan berganti pakaian yang masih tersimpan rapi. Sedangkan Liam dan Ray tidak berganti pakaian karena mereka memakai kemeja andalan mereka. Liam memakai kemeja biru navy dengan celana panjang putih sedangkan Ray mengenakan kemeja putih dan celana hitam.

Harley mengenakan baju dengan tali spaghetti berwarna merah dan celana jeans biru. Tak lupa dengan sepatu high heels berwarna merah dan lipstik merah yang membingkai bibir mungilnya.
"Ayo kita berangkat" ucap Harley menarik tangan Liam keluar dari apartemennya. Ray menggelengkan kepalanya melihat tingkah Harley yang memasuki mobilnya. Ray segera menyetir mobilnya menuju club. Dia sudah menghubungi Nichole di rumahnya.

Sesampai di club Eddy Quinn, Harley berlari menuju bar dengan cepat.
"Ayo Ray. Buatkan aku mojito andalanmu" ucap Harley tidak sabar menunggu.
"Baik nona" Ray segera membuat mojito di bar. Tak lama kemudian seorang wanita menepuk bahu Harley.

"Sudah lama tidak bertemu dengan mu Hanna" Harley menengok kebelakang.

"Nichole" girang Harley memeluk Nichole.
"Aku merindukan mu" ucap Harley memeluk Nichole dengan erat.
"aku juga" balas Nichole yang masih memanggil Harley dengan nama Hanna. Liam tersenyum disamping Harley. Betapa bahagia istrinya bertemu dengan teman lamanya. Tak lama kemudian Ray membawa 4 gelas mojito.

"Silahkan diminum" ucap Ray merangkul pinggang Nichole dengan mesra nya. Harley dan Liam mengambil gelas mojito itu dan meminumnya dengan sedotan.
"Ahh... Aku merindukan mojito ini" puji Harley meminum mojitonya.

"Oh ya Hanna, apa benar selama sebulan ini kau bekerja diluar LA?" Tanya Nichole pada Harley. Harley menaikkan alisnya dan melirik Ray sekilas.
" Bilang saja iya nona" ucap Ray tanpa suara. Harley tersenyum mengerti.
"Benar Nic, sebulan ini perusahaan ayahku membutuhkan diriku" jawab Harley menaruh gelasnya diatas meja. Nichole mengangguk mengerti.

"Terus anak-anak menyusul?" Tanya Nichole kembali. Harley melirik Ray sekilas dan tersenyum sambil mengangguk.
"Iya tapi hanya sehari" jawab Harley mengambil handphone Liam dari kantung celana nya dan mengetik sesuatu pada Ray.

' kau cerita apa padanya hah?' Harley

Ray mengambil handphonenya dan membalasnya.

'dia penasaran kenapa selama ini anda tidak menghubunginya nona. Karena aku pintar jadinya aku berbohong pada istriku'  Ray

Harley menggeleng kepalanya dan mengembalikan handphone Liam.
"Aku ingin menari. Kalian nikmati saja" ucap Harley berlari ke lantai dansa. Harley menari girang mengikuti alunan musik yang keras. Liam melirik Harley yang sedang menikmati musik.

"Dia seperti remaja yang menikmati pesta" ucap Liam meminum minuman nya. Ray memberikan segelas kecil tequila untuk Nichole.
"Jiwanya seperti remaja walau dia sudah memiliki anak" ujar Nichole meminum tequila nya. Liam bangkit dari duduknya.

"Aku ingin menyusul nya" Liam berjalan menuju Harley yang sedang menikmati dansa nya.
"Heii" ucap Liam memeluk pinggang Harley dari belakang.
"Oh hai" balas Harley merangkul leher Liam.

"Are u happy?" Tanya Liam menatap mata biru Harley.
"Yeah" jawab Harley tersenyum. Liam mendekatkan bibirnya ke bibir merah Harley dan menciumnya.

"Kau membuatku takut yang kedua kalinya sayang" ucap Liam menaruh hidungnya ke leher Harley.
"Takut karena apa?" Tanya Harley memeluk badan Liam.

"Dulu kau hilang dibawa Eddy Quinn selama bertahun-tahun, itu membuatku bersalah karena tidak bisa melindungi mu. Aku bersalah oleh aunty Livia dan uncle David karena tidak menepati janjiku. Tapi akhirnya aku menemukan mu saat test kepribadian dan ternyata itu adalah kau yang aku cari dan akhirnya kita menikah dan memiliki 3 anak dan Ivan. Dan sekarang kau diculik oleh orang dimasa lalu mu karena obsesi yang sangat besar selama berminggu-minggu. Itu membuatku bersalah lagi" ucap Liam mencium pundak Harley. Harley hanya terdiam mendengar nya.

"Tapi..." Liam segera mencium bibir nya dengan cepat.
"Aku tahu. Kau sudah disentuh nya. Itu bukan keinginan mu sayang. Dia memaksanya. Aku memaafkan mu" ujar Liam menatap Harley begitu dalam. Harley memeluk Liam dan menenggelamkan wajahnya di dada Liam.

"Terimakasih kau memaafkan ku" Harley terharu apa yang dibilang oleh Liam tadi. Pria ini memaafkan dirinya.
"Kau membuatku menghilangkan rasa bersalahku dan ketakutan ku" ucap Harley mengelus pipi Liam dan menciumnya. Tanpa mereka sadari ada seorang pria yang sedang mengawasi nya dari ujung meja. Dia mencengkram gelas yang berada di atas meja.

"Beraninya dia menyentuh wanita ku!  Lihat saja kau" geram pria itu pergi meninggalkan club. Dia memasuki mobilnya dan menyuruh supirnya untuk kembali ke mansionnya. Pria itu menatap foto Harley dari handphone nya.

"Selamanya kau jadi milikku Harley. Selamanya" teriak pria itu yang ternyata adalah Aaron.

Like Harley Quinn 2 ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang