SOS party

84 1 0
                                    

Mansion Eddy Quinn

Ray sibuk menelfon seseorang di handphone nya sambil menatap layar laptopnya.

"Cari nona sampai ketemu" ucap Ray mematikan handphone nya. Dia lalu sibuk mengetik sesuatu di laptopnya. Liam menghampiri Ray dan duduk disampingnya.

"Kau telfon siapa itu?" Tanya Liam penasaran. Ray hanya tersenyum sambil sibuk menatap laptopnya sendiri.
"Memanggil anak buah tuan besar yang masih bertugas di Paris" jawab Ray santai. Liam menaikkan alisnya penasaran.

"Eddy Quinn memiliki anak buah disana?" Tanya Liam penasaran. Ray mengangguk pelan.
"Tepatnya di seluruh Eropa dan Asia tuan besar memiliki anak buah. Mereka ditugaskan untuk menjaga dan mengawali tuan dan nona jika mereka mampir ke suatu tempat" jawab Ray santai. Liam mengangguk mengerti.

"Ternyata ayah Harley sangat disegani" ucap Liam terpukau.
"Nanti nona akan mengantikan posisi tuan besar jika waktunya tepat" balas Ray menutup laptopnya.

"Bagaimana anak-anak Liam?" Tanya Ray melihat sekelilingnya tidak ada suara mereka.
"Mereka sedang bermain dengan senjata Harley di ruang berlatih. Tenang saja mereka dikawal oleh anak buah Harley" jawab Liam. Ray menepuk bahu Liam.

"Semoga nona bisa lepas dari pria gila itu" ucap Ray menyusul Axel dan Alexa keruang latihan. Liam menepuk tangan Ray.

"Aku berdoa untuk keselamatan istri ku" balas Liam mengikuti Ray menyusul anak-anaknya.

Keesokan malamnya

Harley memoleskan lipstik merahnya diatas bibirnya yang mungil.

'semoga anak itu mau menolong ku' ucap Harley dalam hati sambil menaruh lipstik di atas meja. Tiba-tiba ada tangan yang memeluk pinggang Harley dan mencium pundak Harley yang terbuka.

"Kau cantik sekali" puji Aaron melihat Harley dengan cocktail dress tanpa lengan berwarna hitam dan anting-anting berlian dan high heels hitam.

"Kenapa kau tidak memakai yang lebih glamor lagi sayang?" Tanya Aaron mencium tangannya. Harley menghembuskan nafasnya pelan.
"Aku suka yang minimalis" jawab Harley tersenyum kecil. Aaron membalikkan badan Harley dan memakaikan sebuah kalung emas putih dengan berlian berbentuk tear drop yang berwarna sama dengan rantai nya.

"Aku membelikan ini untukmu kemarin. Kau pakai ya" ucap Aaron memakainya di leher putih Harley.
"Cocok sekali" puji Aaron dibelakang Harley.

"Terimakasih" balas Harley tersenyum kecil. Aaron mengandeng tangan Harley menuju mobilnya dan pergi ketempat tujuan. Sesampai tempat tujuan Aaron dan Harley turun dari mobil mereka dan memasuki mansion Belle beserta suaminya. Aaron menghampiri wanita berambut emas dan menepuk bahunya.

"Selamat hari ulangtahun pernikahan mu wanita sial" ucap Aaron mengandeng Harley. Wanita itu membalikkan badannya.
"Terimakasih kau datang ke acara ku orang gila. Siapa wanita ini?" Tanya wanita itu yang bernama Belle. Harley menjulurkan tangannya.

"Harley, Harley Quinn" sapa Harley menjabat tangan Belle. Telunjuk Harley menekan pergelangan tangan Belle dengan cepat.
"Wawww dia cantik sekali. Apa dia akan menjadi istrimu?" Tanya Belle menaikkan alisnya pada sepupu jahatnya itu.

"Tepatnya iya" jawab Aaron mencium pipi Harley singkat. Belle melihat penampilan Harley dari atas sampai bawah.
"Aaron kau dicari oleh Louis di tempat minuman. Biar aku dan Harley membicarakan hal-hal yang manis untukmu" ucap Belle menggandeng tangan Harley tapi ditepis oleh Aaron.

"Jangan. Dia milikku" ucap Aaron murka. Harley memutarkan bola matanya dan segera mencium bibir Aaron. Aaron tersentak membulatkan matanya.
"Please" pinta Harley memelas. Aaron tersenyum dan mempersilahkan Belle mengajak Harley.

"Silahkan" ucap Aaron meninggalkan kedua wanita itu dan mencari teman-teman nya. Belle menarik tangan Harley menuju kursi yang disediakan.

"Harley bagaimana bisa kau bersamanya?" Tanya Belle penasaran. Sebelum nya telunjuk Harley menekan pergelangan tangan nya yang menandakan SOS dan pura-pura tidak mengenalinya. Harley menghembuskan nafasnya pelan dan meneguk champagne yang disediakan oleh waiters.

"Ceritanya panjang Belle, bisakah kau membantuku untuk kabur darinya. Dia berusaha memperkosa diriku" ucap Harley memijit batang hidungnya. Belle mengangguk dan menggenggam tangan Harley.
"Baiklah. Besok aku akan membantumu" balas Belle meneguk sisa champagne Harley dan mereka menuju Aaron yang sibuk dengan Louise suami Belle.

"Terimakasih kau terima tawaran ku" ucap Belle memeluk Harley dengan erat. Aaron menghampiri Harley dan Belle.
"Tawaran apa?" Tanya Aaron penasaran. Belle tersenyum kecil dan melirik Harley.

"Kita akan menikmati waktu para wanita. Kau tidak akan mengerti. Aku ingin mengenal lebih jauh dengan calon sepupu ku" jawab Belle mencubit pelan pipi Harley. Aaron menatap Harley curiga.

"Apa kau ingin pergi bersamanya Harley?" Tanya Aaron penasaran. Harley mengangguk kepalanya pelan.
"Aku ingin mengenal sepupu sialanmu ini sayang" jawab Harley tersenyum. Aaron  memganguk dan menarik tangannya dan mengajak nya untuk berdansa. Mereka menari dengan irama musik.

"Kau bahagia bersama ku sayang? Aku sangat senang kau memanggilku sayang dan mencium ku" ucap Aaron memeluk pinggang Harley agar dia dekat dengannya.
"Aku tidak tahu Aaron. Sebelum aku menikah,aku merasa bimbang oleh perasaan ku sampai ayah membawaku ke Spanyol untuk berobat. Selama 2 tahun tidak bertemu suamiku,aku merasa hampa dan merasa kehilangan" jawab Harley menghembuskan nafasnya pelan. Aaron menaikkan dagu Harley dan mencium bibir Harley dalam.

"Aku mengizinkan mu untuk pergi bersama sepupu sialku itu. Aku akan memberikan kartuku untukmu. Belanja lah sesuka hatimu" ucap Aaron mengelus pipi Harley.
"Terimakasih" balas Harley memeluk badan Aaron dengan eratnya.

"Je t'aime Mon cher" ucap Harley pelan menatap mata hijau Aaron. Aaron tersenyum senang dan mencium Harley.

"Je t'amime cheri" balas Aaron mencium mesra Harley.

Sepulang dari tempat Belle. Aaron dan Harley berciuman di dalam kamar mereka dengan mesranya. Aaron melemparkan jas hitamnya asal dan melepaskan kancing kemejanya satu persatu. Harley menggeleng kepalanya.

"Jangan Aaron" ucap Harley melepaskan diri dari pelukan Aaron.
"Kenapa?" Tanya Aaron kecewa. Harley menstabilkan nafasnya dan meneguk segelas air yang tersedia di meja kamar.

"Aku tidak ingin saja. Aku lelah" jawab Harley menghapus riasan wajahnya dengan kapas. Aaron memganguk mengerti dan membantu Harley membuka sepatu nya.
"Kalau begitu istirahat lah" ucap Aaron memeluk pinggang Harley. Dia mengangguk dan membuka gaunnya dan mengantikan dengan gaun tidur satinnya. Aaron berada diatas kasurnya untuk menunggu Harley yang sedang membersihkan diri. Harley keluar dari kamar ganti dan dia berbaring disampingnya Aaron.

"Selamat tidur Aaron" ucap Harley menyelimuti dirinya sampai di lehernya. Aaron mengelus kepala Harley dan mencium bibir Harley sekilas.

"Selamat tidur sayangku" balas Aaron tertidur di samping Harley tanpa pakaiannya.

Like Harley Quinn 2 ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang