33. Work Earlier

76 19 0
                                    


Divisi FiPro mengadakan rapat untuk menutup agenda tahun 2014 menuju 2015 dengan merampungkan dan merapikan file. Karena hanya bertiga, lebih tepat disebut nongkrong diskusi daripada rapat. Pak Ryung, Pak Han dan Rei memilih untuk berdiskusi (rapat) di kafe terdekat untuk mencairkan suasana.

"Rei, tahun ini kita berencana akan merekrut staf lagi. Kuharap kau sudah siap untuk menjadi mentor,"

"Tentu Pak Ryung," Rei menjawab dengan tenang, seperti biasa.

Padahal jauh di lubuk hatinya, Rei merasa sangat senang mendengar kabar ini. Tak henti-hentinya berharap jika nanti orang yang akan direkrut adalah orang yang menyenangkan dan bisa akrab dengan cepat.

"Sebenarnya kurang tepat disebut dengan merekrut staff sih, karena sebenarnya yang kita rekrut adalah mahasiswa magang," jelas Pak Ryung lagi.

"Oh benarkah?" Rei menoleh kepada Pak Han dan Pak Ryung bergantian.

"Tahun lalu juga kita membuka kesempatan untuk magang para mahasiswa, tepatnya sebelum kau datang. Dan tahun ini pun kita akan membuka lagi kesempatan itu," Pak Han menjelaskan dan membuat semuanya semakin mudah dicerna.

"Pak Ryung, berapa orang yang akan diterima untuk magang?" tanya Rei lagi.

"Nah itu, belum diputuskan. Mungkin satu atau dua, tergantung nanti bagaimana agenda besar tahun 2015 ini dan tergantung bagaimana keputusan dari PDnim,"

Divisi FiPro bersiap untuk menghadapi rapat besar perusahaan yang akan diadakan dalam waktu dekat ini. Oleh karena itu mereka mempersiapkan semua yang dibutuhkan, termasuk itu file-file penting. Persiapan harus bisa selesai lusa nanti, tepatnya sebelum Rei kembali disibukkan dengan show yang akan datang.

Pak Ryung meminta Rei untuk mengarsip semua data dan dokumen yang dimiliki oleh FiPro sejak tahun 2013, termasuk dengan video yang dipakai dan tidak. Mulai dari yang mentah hingga yang sudah matang. Mulai dari video yang tidak penting sampai yang sangat penting. Tak banyak yang harus dilakukan Rei karena memang sejak awal semua file sudah tersusun dengan rapi berkat Pak Ryung dan Pak Han yang cekatan. Secara khusus Pak Ryung meminta Rei untuk mengutamakan kelengkapan arsip-arsip iklan komersial dan memilahnya.

Maka setelah rapat Fipro selesai, Rei menghabiskan sepanjang hari ini di mejanya dengan menonton, dan tertawa terbahak-bahak. Terutama ketika Rei melihat iklan komersial yang sudah pernah ada. Rei tak menyangka iklan seperti itu ada, karena dia tak pernah menonton televisi selain saluran berita pagi. itu saja bisa dihitung dengan jari tangan. Iklan Korea Selatan memang sangat berbeda.

Bisa dibilang, pekerjaan Rei di awal tahun ini sangatlah santai. Di waktu luang sore hari, dia datang menemui teman-temannya yang justru sedang sibuk berlatih di studio. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Rei langsung tertawa begitu melihat mereka.

"Gila, kalian emang keren banget!" puji Rei bertepuk tangan sambil menahan tawa.

"Kenapa kau ini?" Hobi melemparkan tatapan aneh pada Rei.

"Apa ini? Apa kau terlalu santai hari ini ya?"

Rei lagi-lagi tertawa sendirian, seperti orang gila. "Yaah bisa dibilang begitu," Rei duduk di antara Yoongi dan Jungkook. "Aku hanya menonton semua video komersil yang pernah kalian buat,"

Mendengar itu semua orang meraung, seperti ada penyesalan sudah bertanya pada Rei. Bahkan Manajer-nim yang tak sengaja mendengar itu pun ikut mendenguskan tawa sampai harus menutup mulutnya dan membalikkan badan.

Sebaliknya, Rei malah semakin tertawa dengan jahatnya.

"Noona, lupakan hal itu," rengek Jimin.

7 Dwarfs & The Moon SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang