58. Lets Move on

47 13 3
                                    


Rei berangkat ke kantor lebih siang dari yang biasanya. Karena tak melihat para member di manapun, dia memutuskan untuk mendatangi dorm. Sebab setahunya, hari ini mereka tak ada jadwal keluar untuk syuting atau show.

Sudah terbiasa nyamperin, Rei berjalan tanpa ragu ke arah kediaman teman-temannya. Alisnya langsung terangkat karena melihat pintu dorm terbuka lebar dan sekitarnya tampak berantakan. Manager-nim juga tampak di sana, terlihat sibuk sedang memindahkan barang.

"Selamat pagi Rei, tumben sekali kau datang jam segini?" sapa Manajer-nim ketika mata mereka bertemu.

"Selamat pagi, Manajer-nim," balas Rei sambil tersenyum.

"Selamat pagi, noona!" sapa Taehyung dengan senyumannya. Dia terlihat santai tak melakukan apa-apa sementara teman-temannya yang lain sibuk.

"Siapa itu? Rei?" kali ini suara Yoongi terdengar dari dalam.

"Taehyung-ah, jangan menghalangi pintu!" Jimin mengomel sambil membawa kardus dengan tumpukan barang.

Taehyung yang diomelin langsung menyingkir dengan wajah ngeri.

"Ah, pindahannya hari ini ya?" tanya Rei.

"Iya, kami memutuskan untuk memulai lebih awal supaya selesai lebih cepat," kata Manajer-nim.

"Lalu? Yang lainnya tidak membantu, Manajer-nim?" Rei memiringkan kepala.

"Bantuan akan datang sekitar siang, jadi sampai saat itu semua harus di-packing dulu," jelas Manajer-nim sambil tersenyum.

Rei mengangguk-angguk paham, pasti karena penghematan pengeluaran. Itu sebabnya jasa pindahan pun semurah mungkin.

"Banyak juga yang harus dipindahkan ya, aku sampai pusing," Namjoon kali ini keluar dengan wajah bingung. "Tumben sekali kau baru muncul jam segini, Rei?"

"Iya, aku agak kesiangan," Rei menyengir sambil menggaruk kening.

"Kau kelelahan ya? Jangan lupa, vitamin!" Namjoon berlagak seperti menasehati anak muridnya.

Rei hanya terkekeh sambil mengiyakan. Setelah itu dia masuk ke dalam dorm, ingin melihat seperti apa kekacauan di dalam. Tapi begitu masuk, dia langsung mendapati wajah kusut Hobi. Demi apapun, Rei sangat ingin tertawa saat itu.

"Sepertinya kekacauan ini menyiksamu ya," kata Rei.

Hobi menggelengkan kepala sambil menghela nafas berkali-kali, "Aku harus bersabar, sabar sabar sabar," katanya. Hobi mode 'senggol bacok' on.

Rei tak ingin menggodanya terlalu lama, takut! 

"Setahuku dorm baru kalian nanti jauh lebih bagus, 'kan? Kamar-kamarnya juga sudah disediakan," Rei mencoba basa-basi busuk untuk mencairkan kemumetan Hobi.

"Betul sekali! Ah, benar-benar... itulah yang kuimpikan selama ini. Pokoknya, aku akan membuat kamarku serapi mungkin!" ujarnya penuh tekad sambil memasukkan barang-barang ke dalam kardus.

"Tidak ada lagi barang-barang member yang berserakan, tidak ada lagi sampah, huft!" sekarang Hobi malah terdengar seperti ibu-ibu yang mengomel.

Dalam hal beres-beres, Hobi memang tak ada tandingannya jika dibandingkan dengan para member. Bahkan Namjoon si empunya otak cemerlang pun kalah. Dengan instruksi Hobi, Namjoon dan para maknae tak lagi bingung harus melakukan apa.

Jin dan Yoongi tampaknya sudah tak perlu lagi diarahkan. Keduanya dengan tenang membereskan barang masing-masing karena memang kuantitasnya tak banyak.

Hari itu Rei menyaksikan betapa banyaknya orang yang mengomeli Namjoon. Yoongi dan Hobi bahkan menyuruhnya untuk diam, tak menyentuh apapun daripada terjadi hal yang tak diinginkan.

7 Dwarfs & The Moon SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang