41. Namjoon's MV Release

79 14 3
                                    

Perusahaan menjalani hari-hari sibuk luar biasa. Para member berlatih tanpa henti dan mengikuti berbagai jadwal. Sementara tim yang lainnya bersiap untuk melakukan syuting.

Rei menghabiskan waktu lebih banyak karena jadwal mereka yang berbarengan. Konten Daily Life Bangtan TV diperbanyak, itu sebabnya Rei bisa terus bersama mereka. Bahkan FiPro akan kedatangan lebih banyak freelance dari sebelumnya.

Meski sangat melelahkan, namun Rei merasa senang karena anak-anak itu terus saja bertingkah. Sangking sibuknya dengan dunia mereka, Rei sampai lupa kalau hari ini MV milik Namjoon tempo lalu akan diunggah hari ini. Dia ingat setelah Pak Ryung menyebutkannya di briefing pagi ini.

Bukannya senang, Rei malah was-was. Bagaimana tanggapan orang, bagaimana reaksi orang, apa yang akan terjadi, bagaimana Namjoon setelah melihat reaksi orang-orang?

Pikiran-pikiran itu mengganggunya. Disamping lirik yang dibawakannya, Rei menonton video dan cukup terkagum dengan hasilnya. Dia hampir sulit mempercayai bahwa laki-laki yang ada di dalam layar ini dan temannya minum kopi tadi pagi adalah orang yang sama.

"Rei!"

Rei mengangkat kepalanya dan melihat Namjoon berdiri di ambang pintu. Deg! Jantungnya terasa copot melihat sosok itu tiba-tiba sudah ada di sini.

"Astaga kagetnya aku!" Rei tersentak dan hampir membanting mouse yang sedang dipegangnya.

Namjoon malah tertawa mengejek. "Kau ini kenapa sih, padahal aku nggak ngagetin. Kau juga lagi pakai headset kan? Kok malah kaget sih," Namjoon masuk begitu saja, terutama karena di ruangan pada saat itu hanya ada Rei.

Mendengar itu Rei malah merasa kesal.

"Kau belum ke bawah?"

"Hmm... bentar lagi," kata Rei.

Ketika Namjoon berdiri di samping meja Rei, matanya langsung tertuju ke layar. "Ah, pas sekali. Aku datang karena ingin melihat ini," katanya sambil memandangi sosok dirinya di MV.

"... Kau mau lihat ini? Sebelum diunggah,"

"Boleh? Tentu saja aku mau," serunya. Namjoon tak terlihat excited, hanya penasaran. Dia menarik sebuah bangku tanpa sandaran dan duduk di sebelah Rei.

Rei memberikan headset dan membiarkan Namjoon menyimaknya. Rei hanya ikut menonton tanpa mendengar audio. Rei menunjukkan semua video yang akan dirilis selama beberapa hari ke depan.

"Bagus," hanya itu komentarnya. Namjoon masih menonton, kepala dan kakinya bergerak naik turun mengikuti alunan lagu.

Setelah menonton semuanya, Namjoon tak berkomentar banyak. Dia langsung melepas headset dan mengembalikannya pada Rei. Rei malah memandangnya dengan cemas. Sadar sedang ditatap seperti itu, Namjoon membelalakkan mata kemudian terkekeh.

"Kenapa sih, liatnya gitu banget," Namjoon tertawa sambil mengacak wajah Rei dengan tangannya.

"Kalau aku bilang karena aku khawatir, gimana?" ketus Rei kesal.

"Khawatir gimana?"

"Yaaa khawatir kau akan dapat reaksi negatif,"

"Hahaha yasudah aku tinggal tidak usah melihat internet sampai beberapa hari ke depan. Mudah kan?" jawab Namjoon ringan.

"Hah, kau selalu begitu Namjoon." Rei menghela nafas kemudian menutup semua file pekerjaannya yang terbuka di desktopnya.

"Kau ngga niat nonton bareng teman-teman yang lainnya?"

"Nggak lah, biar mereka lihat sendiri. Lumayan kan, mereka bisa nambahin viewers Jutub," tawa Namjoon. "Kau ngga ke bawah?" tanya Namjoon lagi.

"Ini mau ke bawah. Sebentar aku beresin kamera dulu," ujar Rei sambil bangkit dari duduknya.

7 Dwarfs & The Moon SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang