66. Rei Ex Part 3

24 7 0
                                    

Ada mitos yang mengatakan, jika kita tiba-tiba memikirkan seseorang berarti orang itu juga sedang memikirkan kita. Rei tiba-tiba memikirkan kalimat itu. Bukan tanpa alasan, tapi karena seharian dia terus-terusan teringat dengan mantan kekasihnya. Lagi dan lagi, tanpa diundang laki-laki itu terus masuk ke dalam kepalanya.

Ini adalah hari libur dan tumben-tumbennya hari ini kantor sepi, tak seperti biasanya. Memang, beberapa hari belakangan ini mereka bekerja dari dini hingga matahari kembali terbit. Bisa dipastikan semuanya masih tertidur mengingat hari ini adalah hari libur.

Setelah lembur seminggu berturut-turut, maka dua hari ke depan agensi memberi libur pada semua karyawan. Rei bangun lebih pagi tanpa alarm karena sudah terbiasa bangun pagi. Badannya masih terasa sangat lelah dan letih.

Sayang, matanya sudah tak bisa terpejam karena sudah tidur hingga siang. Setiap kali memejamkan mata dia malah terbayang kenangan tentang mantan kekasihnya. Rei mengusir pikiran itu dan berulang kali mencoba untuk tidur.

Tiba-tiba ponsel Rei bergetar lama sekali, tanda adanya panggilan masuk. Sungguh terkejut Rei, karena tak biasanya nama itu muncul di layar ponselnya.

Rei
Ada apa

Ardian
Kenapa tidak diangkat?'

Rei
Aku lagi di tempat ramai, nggak kedengaran ntar
Ada apa?

Rei berbohong, tak ingin berurusan lebih lama.

Ardian
Telepon aja pun nggak boleh?

Bagian akhir kalimat dibubuhi emot sedih, membuat Rei mengerutkan kening karena bingung.

Rei
Bukaan, kan aku lagi di tempat ramai

Ardian
Hmm yaudah kalau gitu ☹

Rei
Jangan sedih laah ☹

Rei membubuhkan emot sedih lebih banyak. Percakapan ini tampak alay dan lebay, tapi hati Rei bersungguh-sungguh tidak ingin laki-laki itu sedih karena dirinya. Rei tidak ingin lagi merasa dirinya spesial, tidak ingin berharap.

Ardian
Just remembering the old time when we were together. Makan bareng, ngerjain tugas bareng, belanja bereng, kemana-mana bareng, jalan-jalan berdua. Sekarang telepon pun tak mau. Kangen pun susah ☹ Telepon ku di decline

Rei tertegun, bohong jika dia bilang sudah tak ingat dengan kenangan itu. Namun dia semakin tak mengerti dengan sikap Ardian.

Ardian
I'm still sad remembering those memories, too beautiful to be a past

Rei
So do i

Ardian masih mengetik, Rei langsung membalas tanpa menunggu. Tak ada yang tahu kenapa Rei masih meladeni laki-laki itu. Dia sendiri pun bingung.

Rei
Hey, ternyata ini pas setahun kita pisah ya. Januari akhir, haha. Terasa juga ya setahun

Ardian
Emang iya? Hmm
Are you happy now?

Rei
Do i look happy?

Ardian
I don't know, you never show me. I can't see you, so i'm asking

Rei
Hmm can't answer
Are you happy while you were with me?

Ardian
It's beyond happiness. Kalau ngga bahagia aku akan mudah lupa. Kesan selama sama kamu kuat banget sampai aku ngga bisa lupa. Tahun baru, masalah tetangga, skripsian, makan di Warung Pasta kesukaan kamu, memandang bulan di benteng, tiap nonton pesan tiket online, manjanya kamu. Not gonna lie if i'm still missing you. I miss every good and bad things about us

7 Dwarfs & The Moon SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang