12. Night Walk

96 11 0
                                    

*music added for better experience


Pak Han sibuk keluar-masuk ruangan bersama dengan staff dari divisi stage. Hari itu mereka bekerja hingga larut malam.

"Rei," terdengar ketukan di pintu ruangan. Ketika menengadah Rei melihat Namjoon di sana. "Jangan memaksakan diri, kau belum makan kan?"

"Oh, hai Namjoon," Rei melepaskan headphonenya. Namjoon meletakkan sekotak bekal nasi di atas meja Rei. "Terimakasih," ujarnya sambil terkekeh.

"Kau ini benar-benar berbahaya ya. Ini sudah keberapa kalinya kau bekerja sampai lupa makan,"

Rei menyengir, "Tadi aku memakan banyak cemilan, jadi aku tidak begitu lapar," Rei mengambil kotak makanan dan mulai membuka bungkusannya. "Terimakasih, hehe," Rei menyengir.

"Alasanmu selalu begitu. Jaga kesehatan Rei, itulah yang terpenting. Kalau kau sakit kau tak bisa mengerjakan apa-a..." omongan Namjoon terpotong oleh suara gemuruh dari perut Rei.

Tak bisa menahan tawa, namun Namjoon menarik pipi Rei, "Masih berani bilang kau tidak lapar?"

"Aiyayaya maaf maaf,"

"Apa masih banyak yang harus kau selesaikan hari ini?"

"Tidak terlalu, sebenarnya ini sudah hampir selesai. Kau sendiri? Apa latihannya sudah selesai?"

"Sebenarnya belum, tadi tak sengaja berpapasan dengan Pak Han di bawah. Lalu kulihat satu kotak nasi untuk divisi kalian yang belum tersentuh dan kuduga itu milikmu. Pak Han juga bilang kalau dia sudah makan dan masih sibuk jadi belum sempat ke atas. Jadi, aku membawanya ke sini,"

"Woaah kau baik sekali! Terimakasih Namjoon, senang bisa merepotkanmu," canda Rei sambil mulai menyantap makanannya. "Jadi ceritanya kau sedang bolos ya?"

"Gara-gara siapa?"

"Gara-gara kucing," jawab Rei asal-asalan.

Namjoon tertawa kemudian mengacak pelan rambut Rei. "Aku pergi dulu. Nanti kalau kau sudah selesai datanglah ke studio. Oke?"

"Ooke," jawab Rei disela-sela kunyahannya.

Namjoon pergi dan saat itulah Rei sadar kalau jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Rei menghabiskan makanannya kurang dari 10 menit dan segera kembali melanjutkan pekerjaannya dengan fokus. Sekitar jam setengah satu dini hari Pak Han kembali ke ruangan.

"Loh? Kau masih di sini Rei?"

"Ah, anda sudah selesai?"

"Sudah, baru saja. Haah, ada banyak barang-barang dan peralatan yang harus diangkut ke sana. Staff dari divisi stage sudah berangkat lebih dulu," jelas Pak Han.

"Oh begitu..." gumam Rei.

"Besok kita berangkat jam 8, pastikan kau tidak terlambat dan beristirahat cukup,"

"Baik Pak,"

Pak Han tersenyum sebentar. "Aku bertanggung jawab mengantarmu pulang, tapi... tadi Namjoon menjamin kalau dia akan memastikan kau pulang dengan selamat,"

"Oh? Baiklah Pak Han, aku mengerti. Tadi sebenarnya juga Namjoon menyuruhku datang ke studio kalau sudah selesai. Anda duluan saja,"

"Baiklah, kalau begitu sampai jumpa besok pagi Rei,"

"Sampai jumpa Pak Han, hati-hati di jalan,"

Dengan begitu Rei mempercepat pekerjaannya dan akhirnya tepat jam 1 Rei berhasil menyelesaikan semuanya. Dia memindahkan file ke dalam flashdisk dan menaruhnya di meja Pak Ryung. Rei bergegas menyusun barang-barangnya dan meninggalkan ruangan.

7 Dwarfs & The Moon SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang