Mini Story 12: It's Fine

14 4 0
                                    

Matahari sebentar lagi akan tenggelam, Rei baru saja selesai mengurusi semua pekerjaannya. Dia hendak pergi ke ruangan bawah untuk mengambil makan siang yang belum sempat disantapnya.

Di tengah lorong, Rie berpapasan dengan Taehyung.

"Kau mau pergi ke luar?" tanya Rei.

Taehyung yang berjalan di depannya langsung berhenti dan berbalik. "Tidak, aku sedang menunggu noona," jawabnya dengan santai.

"Heeh jangan seperti itu," Rei melayangkan tinju pelan ke samping Taehyung.

"Aduh! Ahaha bercanda kok, noona. Aku mau pergi ngopi," kata Taehyung. Kini mereka berjalan bersama-sama.

"Kopi? Kan kau tidak suka yang pahit-pahit?"

"Maksudnya pergi ngopi bersama teman-temanku, hehe," Taehyung menyengir lebar.

"Ahaa, aku mengerti. Kau mau bertemu teman-teman ya," sahut Rei dengan suara ceria.

Taehyung menatap Rei, tanpa sadar bibirnya sudah menyunggingkan lembut. "Kau juga harus mengambil cuti sesekali noona, nanti aku akan mengajakmu ke kafe yang bagus."

"Kafe yang seperti apa?"

"Hmmm... yang pasti kau akan suka, aku jamin itu,"

Rei terkekeh pelan. "Ahaha, aku akan sangat menantikannya."

"Sungguh? Aku tunggu loh," ujar Taehyung dengan ekspresi songongnya.

"Hahaha harusnya aku yang bilang begitu. Dari segi manapun, kan kau yang lebih sibuk," balas Rei.

"Huh, tidak juga. Buktinya ini, aku bisa pergi bersantai. Tapi kau masih saja sibuk mengurus ini dan itu," Taehyung tak mau kalah.

Rei lagi-lagi tertawa. "Iya iya, aku akan luangkan waktu. Nanti ya."

"Nanti kapan?"

"Akhir pekan setelah acara award, mungkin?"

"Terlalu lama noona, hahah!"

"Heeh jangan aneh-aneh. Minggu ini kalian harus syuting MV, kau harus simpan energi," ketus Rei. Mode Manager-nim nya keluar.

"Huuh, tapi kan aku selalu bersemangat kalau pergi denganmu, noona," Taehyung mengerucutkan bibirnya, merajuk seperti anak kecil.

"Kita bisa pergi kapanpun kok, asal jadwalmu tak padat," jawab Rei.

"Iya iyaa, aku mengerti," Taehyung masih merengek seperti anak bayi.

"Apa kau diantarkan oleh Manager-nim?"

Taehyung menganggukkan kepala dengan gemasnya. "Manager-nim akan pergi bersamaku," katanya.

"Baiklah. Hati-hati di jalan ya," ujar Rei.

Taehyung kini tersenyum lebar. "Oke noona, aku akan bawakan cake enak untukmu," ujar Taehyung sebelum masuk ke lift menuju basement.

"Hahaha, bagaimana kalau aku sudah pulang?"

"Eh? Memangnya noona mau pulang cepat? Aku tak akan lama kok."

Rei tertawa melihat ekspresi Taehyung yang berubah-ubah. "Yaah, siapa tahu saja."

"Kalau begitu aku akan antar ke apartemenmu," jawab Taehyung tanpa ragu.

"Aku bercanda kok, cepatlah kembali. Aku menunggu di sini," kata Rei, ikut menunggu di depan lift menunggu pintunya terbuka.

"Tapi kalau kau ingin pulang juga tak apa-apa kok noona,"

Rei tersenyum sambil menepuk bahu Taehyung. "Nanti akan kukabari," katanya.

Pintu lift terbuka, Taehyung masuk dan melambaikan tangan sampai pintunya tertutup. Rei ikut tersenyum melihat wajah cerita anak itu. Diam-diam dia merasa sangat lega karena pernyataan Joel tadi tak membuat Taehyung cemburu. Padahal Rei sudah waswas, khawatir jika dia akan mengambek. Anak kecil itu, sangat sensitif dan mudah merasa cemburu. 

7 Dwarfs & The Moon SpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang